rumah-bersejarah-pahlawan-nasional-di-tepi-danau-maninjau
Rumah Buya Hamka Jejak Pahlawan Nasional di Sumatera Barat | Foto: Dody Wiraseto
Destination
Rumah Bersejarah Pahlawan Nasional Di Tepi Danau Maninjau
Faisyal Chaniago
Thu, 10 Nov 2022

Sejarah Indonesia mencatat Prof. Dr. Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau lebih dikenal sebagai Buya Hamka. Seorang sosok ulama besar, pendidik, sastrawan dan pejuang kemerdekaan. Ia mendapat gelar Pahlawan Nasional pada 2011 atas jasa-jasanya semasa perang kemerdekaan Indonesia.

Museum Rumah Kelahiran Buya Hamka terletak pada ketinggian yang lebih tinggi 5 meter dari jalan raya di sekitarnya. Museum ini menghadap ke arah barat, atau Danau Maninjau dan membelakang ke arah timur.

Museum ini memiliki bentuk arsitektur layaknya Rumah Gadang dengan atap bergonjong dan hiasan ukiran Minang. Bangunan museum ini sebelumnya merupakan rumah yang ditempati Haji Abdul Malik Karim Amrullah atau akrab dipanggil Hamka sejak lahir, hingga sebelum pindah ke Padang Panjang. Rumah milik nenek Hamka tersebut hampir diluluhlantakan pada masa pendudukan Jepang.


Lokasi yang kini difungsikan sebagai museum ini menjadi tempat penyimpanan benda-benda peninggalan tokoh yang juga dikenal sebagai sastrawan, jurnalis, ahli tafsir, sekaligus seorang politisi ini. Di sini pengunjung bisa meresapi semangat perjuangan yang pernah digemakan sang ulama nasionalis ini semasa hidupnya.

ARTIKEL TERKAIT:

Selain karya-karya Hamka, di museum ini pengunjung juga dapat melihat berbagai benda peninggalan dan dokumentasi perjalanan hidup Hamka. Diantara koleksi-koleksi penting museum ini adalah lukisan serta foto Hamka semasa muda hingga dewasa, tongkat-tongkat yang ia pakai semasa hidup dan sejumlah penghargaan yang pernah diperolehnya.

Ada pula sebuah foto yang menggambarkan lautan manusia yang ikut mengantarkan jenazahnya ke peristirahatan terakhir pada tanggal 24 Juli 1981. Selain itu, terdapat pula koleksi seperti jubah kehormatan beserta toga yang digunakan Hamka saat menerima gelar Doktor Honoris Causa di Al-Azhar Cairo serta Universitas Kebangsaan Malaysia.


Sangat menarik perjalanan menuju rumah Buya Hamka. Dari Bukittinggi pengunjung harus melewati kawasan Kelok 44 (Kelok Ampek Puluh Ampek). Setelah melewati kawasan tersebut, kita akan bertemu sebuah persimpangan, dimana arah ke kiri adalah menuju museum sedangkan ke kanan adalah ke Lubuk Basung, ibukota Kabupaten Agam.

Sepanjang perjalanan, kita dapat menikmati keindahan Danau Maninjau yang tepat tersaji di sebelah kanan. Kita juga bisa berhenti sejenak untuk menikmati keindahan Danau Maninjau.

Perlu diketahui pula, sejak remaja, Hamka telah memiliki ketertarikan yang besar dengan dunia sastra dan organisasi pergerakan. Kegemarannya dalam membaca telah mengembangkan wawasannya hingga diluar batas pemikiran generasi remaja seusianya ketika itu.

BACA JUGA:

Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru