Sumatera Barat jadi bagian dari sejarah perjuangan Indonesia. Banyak pejuang yang lahir dari Bumi Minang ini. Perjuangan yang terus dikenang dan mendapat gelar Pahlawan Nasional oleh presiden .
Kemerdekaan Indonesia melahirkan satu nama yang tercatat di teks proklamasi hingga kini. Adalah Mohammad Hatta, Wakil Presiden RI pertama dan mendapat gelar Pahlawan Nasional oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2012.
Bung Hatta jadi bagian dari delegasi Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag, Belanda. Ia juga merupakan orang pertama yang menjabarkan politik luar negeri yang bebas dan aktif, dan menjadi landasan politik luar negeri Indonesia sampai saat ini.
Jejak sejarah perjuangannya masih bisa dilihat lewat Rumah Bung Hatta di Bukittinggi yang kini menjadi museum dan salah satu destinasi wisata sejarah unggulan kota ini. Dari rumah ini Anda bisa mengenal lebih dekat sosok Bung Hatta. Termasuk perjalanan kehidupannya waktu kecil hingga perjuangan Sang Proklamator untuk mewujudkan Indonesia menjadi negara yang berdaulat.
Rumah Kelahiran Bung Hatta terletak di Jalan Soekarno-Hatta No.37, Bukittinggi, Sumatera Barat. Rumah ini adalah tempat Bung Hatta dilahirkan dan menghabiskan masa kecilnya sampi berusia 11 tahun. Bung Hatta melanjutkan pendidikan menengahnya di Meer Uitgebred Lager Onderwijs (MULO) atau sekolah menengah di kota Padang.
Rumah masa kecil Bung Hatta didirikan sekitar tahun 1860-an dengan menggunakan struktur kayu yang terdiri dari bangunan utama, paviliun, lumbung padi, dapur, dan kandang kuda. Bangunan utama berfungsi untuk menerima tamu, ruang makan keluarga, kamar ibu, paman, dan kakek Bung Hatta. Sedangkan paviliun berfungsi sebagai kamar tidur Bung Hatta.
ARTIKEL TERKAIT:
Rumah asli tempat Bung Hatta dilahirkan sudah runtuh pada tahun 1960-an. Lalu atas gagasan Ketua Yayasan Pendidikan Bung Hatta, rumah tersebut dibangun ulang. Penelitian pembangunan ulang ini dimulai pada bulan November 1994, sedangkan proses pembangunannya dimulai pada tanggal 15 Januari 1995.
Rumah ini diresmikan 12 Agustus 1995, bertepatan dengan hari lahir Bung Hatta sekaligus dalam rangka merayakan 50 tahun Indonesia Merdeka. Sebagian besar perabotan di dalam rumah masih asli dari peninggalan masa kecil Bung Hatta yang diperoleh dari keluarga dan kerabat beliau, begitupun tata letak perabotan tersebut masih dipertahankan di tempat asalnya.
Bung Hatta tinggal di rumah ini dari tahun 1902-1913, waktu yang meskipun relatif singkat namun memberikan kenangan mendalam dan pengaruh yang besar dalam pembentukan karakter beliau. Disiplin kerja, ketepatan waktu, kesederhanaan dan kasih sayang yang beliau lihat dan contoh dari kakeknya, H. Marah atau Pak Gaek, bermula dari rumah ini.
BACA JUGA: