jejak-legenda-pulau-rinca-2
Komodo hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar | Foto Dody Wiraseto
Destination
Jejak Legenda Pulau Rinca #2
Dody Wiraseto
Fri, 19 Aug 2022

Harmoni Warga dan Komodo

Pulau Rinca merupakan pulau dengan habitat komodo terbesar di Taman Nasional Pulau Komodo ini. Setelah mata dimanjakan dengan landskap pulau dan laut yang menakjubkan, kapal saya bersandar di sebuah dermaga kecil dengan pohon bakau disekitarnya. Sebuah gapura bertuliskan Loh Buaya yang artinya teluk buaya, menandakan bahwa saya sudah semakin dekat dengan hewan incaran.

Setelah berjalan sedikit dan melewati gerbang dengan diapit 2 patung komodo, padang savana menjadi objek foto pertama yang menarik. Tidak berapa lama kemudian hewan yang saya cari sudah di depan mata. Di bawah pohon rindang, terlihat Komodo sedang asyik istirahat. Tidak jauh dari situ, saya semakin banyak menemui komodo yang bebas berkeliaran.

Komodo di Pulau Rinca memang bebas berkeliaran. Mereka hidup berdampingan dengan masyarakat sekitar. Sedari kecil anak-anak di Pulau ini sudah terbiasa berkawan dengan reptil ini. Tidak ada ekspresi takut, yang seperti saya rasakan ketika komodo bergerak cepat ke arah saya. Bahkan komodo tampak sangat nyaman bergerak dibawah rumah warga yang berbentuk seperti rumah panggung.

Menjejak Nirwana Rinca
Puas bercengkerama dan berbaur dengan warga sekitar, saya melanjutkan perjalanan menikmati lanskap Pulau Rinca. Di pulau ini selain sebagai habitat komodo, juga merupakan tempat untuk tracking yang menantang. Seorang ranger, menemani saya dan memberikan pilihan jalur mana yang mau dipilih. Ranger saya memberikan 3 pilihan jalur tracking, yakni Short, Medium dan Adventure. Ia juga menjelaskan, waktu tempuh jalur tersebut beragam dari mulai 30 menit hingga 4-5 jam.

Matahari sudah meninggi rasanya sudah tidak akan cukup jika harus menempuh jalur adventure. Akhirnya saya memilih short track, namun ranger menjanjikan sebuah pemandangan yang tidak kalah indahnya dengan yang saya lihat sejauh ini.
Bukit berundak dan jalan setapak merupakan medan yang saya tempuh. Titik tujuan tracking pertama saya yakni sarang komodo. Tanah-tanah berlubang menjadi tempat istirahat dan berkembang biak komodo. Sayangnya, kali ini saya kurang beruntung, karena tidak ada komodo yang sedang berdiam di sarang.

Melanjutkan perjalanan dari sarang komodo, medan lebih menantang menghadang di depan saya. Jalan berbatu dengan kontur menanjak adalah medan yang harus saya lewati. Cuaca terik lumayan menggerus tenaga. Hanya saja, ranger tetap semangat mengantar saya, dan menjanjikan sebuah nirwana Pulau Rinca.

BACA JUGA : Kunjungi Pulau Komodo Lebih Mudah dan Nyaman Presiden Resmikan Bandara Baru Komodo Hari Ini

Semangat saya membuncah melihat puncak sudah dekat. Benar saja, janji ranger saya ternyata terbukti. Sebuah nirwana Pulau Rinca terbentang beralaskan alam Flores. Padang rumput berbatuan mengisi puncak ini dengan gugusan bukit sebagai latar belakangnya, namun bukan itu primadonanya. Dari sini landskap pulau Rinca mulai dari Dermaga Loh Buaya hingga ke tengah laut lepas bebas terlihat.

Lukisan indah tentang kekayaan alam pulau ini tergambar jelas di Puncak Pulau Rinca ini. Disinilah tempat favorit saya menganggumi pulau yang juga dikenal sebagai habitat penyu hijau ini. Puncak ini hanya sebagian kecil keindahan Pulau Rinca, karena track yang dilewati termasuk short track. Bila ingin benar-benar mengeksplorasi seluruh pulau ini, silahkan memilih track adventure. Ranger yang membimbing pun dengan senang hati akan menunjukan lokasi-lokasi indah lainnya.
Dari puncak ini, perjalanan pulang menuju gerbang masuk tidak sesulit ketika berangkat. Hanya membutuhkan waktu sekitar 20 menit, wisatawan langsung kembali ke titik awal perjalanan.

Pulau Rinca dengan paduan kekayaan alam dan habitat komodo yang masih bebas berkeliaran adalah harta bagi pariwisata Indonesia. Sebuah suguhan menarik bagi wisatawan dengan jiwa petualang yang tinggi.



Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru