injourney-optimis-ekosistem-aviasi-pariwisata-pulih-lebih-cepat-dan-bangkit-lebih-kuat
| dok inJourney
InJourney Optimis Ekosistem Aviasi & Pariwisata Pulih Lebih Cepat dan Bangkit Lebih Kuat
Dian R Rosmayanti
Thu, 18 Aug 2022

JAKARTA, Lionmag.id  - PT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney menjadikan momentum peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 dengan penuh optimisme, untuk dapat meraih kinerja lebih baik hingga akhir tahun 2022.

InJourney mencatat peningkatan pergerakan jumlah kunjungan wisatawan mulai tumbuh pada periode semester I tahun 2022.

Pertumbuhan ini ditopang oleh pemulihan ekonomi nasional dan menggeliatnya kembali industri pariwisata dalam negeri dengan program penanganan Covid-19 yang semakin terkendali juga dibarengi dengan semakin tingginya angka vaksinasi dan booster.

Kondisi ini mendorong aktivitas sektor usaha di anak perusahaan InJourney seperti sektor aviasi (PT Angkasa Pura I dan PT Angkasa Pura II), destinasi pariwisata heritage management (PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko), hotel (PT Hotel Indonesia Natour), dan ritel (PT Sarinah) mengalami peningkatan yang cukup signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Tercatat bahwa pergerakan pesawat dari Bulan Januari - Juni 2022 terealisasi sebesar 448.520 pergerakan atau meningkat 21,4% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Tentunya, peningkatan ini disertai dengan realisasi pergerakan penumpang yakni 48,4 juta penumpang atau meningkat 67% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya baik domestik dan internasional. Tercatat terdapat 666.509 ton pergerakan kargo di sepanjang Semester I Tahun 2022 ini.  

Sejalan dengan tumbuhnya angka pergerakan pesawat dan penumpang, di sektor perhotelan yang dikelola oleh anak perusahaan InJourney, PT Hotel Indonesia Natour, tercatat jumlah tamu yang datang sebanyak 10.675 orang atau meningkat 31,2% dari realisasi tahun lalu yang hanya sebanyak 8.137 orang.

Peningkatan jumlah tamu ini sejalan dengan mulai dibukanya destinasi wisata utama oleh pemerintah seperti Bali sehingga mendorong peningkatan kunjungan wisata dan tamu hotel.

BACA JUGA :

Dengan meningkatnya jumlah tamu yang datang, pencapaian jumlah kamar yang dihuni juga meningkat sebesar 31,4% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya di periode yang sama. 

Peningkatan jumlah tamu yang datang serta jumlah kamar yang dihuni ini memberikan kontribusi yang baik untuk tingkat occupancy rate di sektor bisnis perhotelan anak usaha InJourney. _

Occupancy rate mengalami peningkatan sebesar 31,9% dari realisasi tahun sebelumnya di periode yang sama.

"Peningkatan ini sejalan dengan kebijakan pelonggaran mobilitas pada awal tahun lalu, promosi kawasan wisata serta mulai banyaknya kegiatan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) serta event-event lainnya yang diadakan di destinasi wisata," jelas Dony Oskaria, Direktur Utama InJourney.

Pada sektor destinasi wisata heritage management, tercatat jumlah pengguna jasa pada heritage park seperti Candi Borobudur, Candi Prambanan, Candi Ratu Boko yang dikelola PT TWC sebanyak 1.737.213 orang yang terdiri sebanyak 1.722.918 orang wisatawan domestik dan sebanyak 14.925 orang wisatawan mancanegara.

Angka tersebut juga menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya dimana hanya tercatat 400.318 kunjungan wisatawan, 567 untuk wisatawan mancanegara dan 399.751 untuk wisatawan domestik. 

Selain itu, kinerja Retail Management yang dikelola oleh PT Sarinah juga menunjukkan peningkatan signifikan, terutama semenjak dibukanya kembali Mall Sarinah pada pertengahan Maret 2022 lalu.

Tercatat di semester I tahun 2022 dari sisi penjualan ritel sebesar Rp 21,45 miliar atau meningkat sebesar 484,7% dari realisasi periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar Rp 3,67 miliar.

Dari sisi perdagangan juga terdapat peningkatan mencapai Rp 166,747 miliar atau meningkat 28,4% dibandingkan dengan penjualan perdagangan di periode yang sama tahun sebelumnya.

Untuk bidang persewaan, mengalami peningkatan sebesar 59,4% dari Rp 15 miliar di semester I periode tahun lalu menjadi Rp 23,91 miliar di semester I.*

Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru