Tak banyak event wisata di Indonesia yang konsisten dan rutin pelaksanaannya. Salah satunya adalah Festival Danau Poso (FDP) di Sulawesi Tengah.
Pada 24-26 Oktober 2025 masyarakat bakal kembali disuguhkan kemeriahan FDP yang merupakan festival iconik, tertua dan bersejarah di jantung pulau celebes (Sulawesi). Bahkan event ini masuk dalam 50 Karisma Event Nusantara 2025 dari Kementerian Pariwisata RI.
Dengan mengusung tema “Rhythm of Diversity in Matian Ndano” (Irama Keberagaman dalam Matia Ndano), FDP kali ini akan menyelami harmoni dan kebersamaan dari keberagaman budaya yang hidup di sekitar Danau Poso, yang dikenal dalam bahasa Pamona sebagai "Matia Ndano" atau "Mutiara Danau."
Ketua Panitia FDP 2025, Reza M Rangga mengatakan bagi pengunjung yang ingin menghadiri FDP 2025 tak perlu kuatir karena tersedia banyak fasilitas akomodasi berupa hotel, losmen, homestay, dan rumah singgah yang disiapkan warga di sekitar lokasi festival di kawasan wisata danau Poso di kecamatan Tentena. Jaraknya lebih kurang 40-an km dari ibukota kabupaten Poso yang bisa ditempuh dengan sarana transportasi umum yang tersedia.
“Kami berharap pengunjung bisa enjoy menikmati bermacam show dan atraksi seni yang ditampilkan selama tiga hari pelaksanaan festival danau Poso,” ujar pria yang juga Kepala Bapelitbangda Poso.
Pada hari pertama FDP 2025 dibuka dengan penampilan berbagai atraksi antara lain tari kolosal "limbayo mPombetirinai", tradisi molimbu ada mpojama'a, show lagu daerah “lemba ntana poso” oleh Vita & Eda), tari nusantara, parade baju daerah dan opening number finalis “putri danau Poso”, penampilan opening art band lokal (Seven Project) dan artis ibukota Nowela Elizabeth.
Hari kedua, pengunjung bisa menikmati suguhan antara lain atraksi “Perahu Hias” (mPombeinte Mampapeawa Duanga), workshop pembuatan tikar & kain kulit kayu, master chef kuliner khas Pamona, fashion show parade tari Danau Poso, lomba permainan tradisional, atraksi tari tradisional “Pepoinaya” oleh anak SMA/SMK dari 19 kecamatan se Kab.Poso, atraksi musik daerah “Karambangan”, dan grand final “Putri Danau Poso 2025”.
Dihari ketiga atau penutupan, ada tari “Torompio”, pesta kembang api, penampilan wizz baker, guritan kabudul, show band lokal “mandake” dan ditutup dengan hiburan tarian dero yang dibawakan secara bersama menandakan rasa persaudaraan.***
