Sebuah forum kerjasama Industri Rumors Laut antara China dan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dibahas pada Minggu dan Senin (13 & 14 Juli) dilanjutkan dengan kunjungan ke perguruan tinggi Universitas Sun Yat Sen di Guangzhou, China.
Puluhan pejabat dan pelaku industri dari Cina dan negara - negara ASEAN serta perwakilan dari organisasi internasional berkumpul untuk membahas pengembangan berkelanjutan di industri Rumput Laut dan kerjasama teknologi pembudidayaan.
Dalam pidato sambutannya, Professor Liu Tao, Wakil Ketua Asosiasi Industri Rumput Laut China yang juga guru besar dari Universitas Xiamen, memaparkan bahwa seiring dengan terus meningkatnya permintaan industri - industri Rumput Laut di China dan Asia Tenggara yang terus berkembang maka diperlukan kerjasama semua fihak dari Hulu ke Hilir.
Selain itu, China juga mempunyai kebutuhan Impor yang cukup besar untuk Rumput Laut. Data resmi memperlihatkan bahwa China sudah lama menjadi destinasi utama Ekspor Rumput Laut dari Indonesia.
Sejak 2016, asosiasi industri dari China, Indonesia, Filipina, Malaysia dan negara - negara lainnya membentuk jaringan kerjasama yang sudah mencapai serangkaian hasil nyata.
Safari Azis, Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI)
Dalam forum ini, Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), Safari Azis menyatakan bahwa pihaknya berupaya melakukan lebih banyak penelitian tentang perubahan iklim serta menerapkan pendekatan yang lebih ramah lingkungan dalam pembudidayaan Rumput Laut sehingga hasil panen lebih stabil.
Menyoroti pengalaman yang panjang dan cukup sukses tentang pencegahan penyakit pada benih dan pengoptimalan lingkungan pembudidayaan Rumput Laut, Professor Lim Phaek Em, pakar kelautan dan lingkungan alam dari Universitas Malaya mengatakan agar China dan ASEAN lebih banyak melakukan penelitian berbareng dengan bioteknologi dan pengetahuan bibit Rumput Laut unggul.
Menurut Lim, China dapat membantu pembudidaya Rumput Laut di negara - negara ASEAN agar lebih memiliki pengetahuan tentang pentingnya menjaga kualitas produksi.
Liu, juga menjelaskan bahwa perkembangan beberapa perusahaan China yang berkecimpung di industri Rumput Laut di Indonesia, bakal mendorong peningkatan kesejahteraan pembudidaya Rumput Laut. (*)
