Generasi alpha menjadi inspirasi utama 24 anak didik Susan Budihardjo berkarya. Karakteristik generasi ini, termasuk budaya dan realm yang menandai jejak langkah serta pergerakan mereka di era digital, dituangkan ke dalam 101 look busana.
Rancangan demi rancangan bernuansa ultra-kontemporer itu dipamerkan di runway Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) di Jakarta, 23 Juli 2023.
Style yang ditampilkan beragam. Namun, atmosfer yang dibangun, yakni generasi alpha, menjadi benang merah keseluruhan koleksi.
Generasi alpha adalah mereka yang lahir sejak awal 2010-an. Itu berarti, mereka sekarang mulai beranjak remaja dan meninggalkan dunia anak-anak.
Tumbuh di tengah pesatnya industri komunikasi global, generasi ini dikenal sebagai kelompok usia yang dalam keseharian didominasi pemanfaatan teknologi secara luas, seperti jejaring sosial dan layanan streaming.
Dari latar belakang itu, calon-calon desainer muda Generasi Z yang berasal dari Jakarta, Surabaya, dan Bali pun menerjemahkan kembali makna menjadi generasi alpha dalam tiap-tiap rancangan busana. Runway JF3 pun menjadi presentasi final project mereka sebelum benar-benar terjun ke industri mode.
Sebagian besar desainer memamerkan koleksi ready-to-wear mereka dengan desain supersimpel dan asimetris. Sepilihan warnanya menonjolkan tone serba-monokrom.
Namun, pada satu rangkaian momen, kita bisa melihat deretan gaya busana dengan kombinasi tenun, patchwork, juga nuansa galaksi.
Look sporty terinspirasi American football hadir dalam paduan warna biru, putih, dan kuning. Juga koleksi serbaputih yang dipadankan dengan print wrap pada aksen atau outer. Cartoon printing berupa karakter animasi fantasi Adventure Time dialihwahanakan. Animasi ini berawal dari series tapi kemudian berkembang menjadi grafiti dan meme.
Ragam konsep dari outfit-outfit lain yang dipamerkan di antaranya parade dress warna beige atau leather, koleksi dengan aksen circuit board, visual programming language, karakter game, cyberpunk concept ala Kpop hingga sentuhan hiphop, dan astronaut costume.
Susan Budihardio selaku Pendiri sekaligus pimpinan LPTB Susan Budihardjo membebaskan para siswanya mengambil ide dari manapun. “Saya ingin mereka dapat menangkap spirit masa depan yang diwarnai intervensi teknologi digital dengan perspektif tanpa batas,” ungkapnya.
Dengan demikian, ia berharap anak didiknya bisa membuka wawasan seluas-luasnya, dan peka terhadap lingkungan dan sekitarnya. “Mengikuti perkembangan zaman menjadikan mereka semakin bebas untuk menemukan ciri khas dan menjadi statement yang kuat untuk masanya.”
Baca juga: Alpha Adaptation: Eksplorasi Fesyen Generasi Siber di LPTB Susan Budihardjo