Musik dan lagu adalah ingatan. Ingatan akan peristiwa, keseharian, momentum dan zaman. Apapun juga. Karena itulah, di tengah suasana peringatan Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia, Galeri Indonesia Kaya menghadirkan serangkaian pertunjukan bernapaskan kemerdekaan.
Salah satunya, Dendang Riang Kemerdekaan yang dibawakan Opera Stamboel, dengan narator sineas kawakan Garin Nugroho, Sabtu 12 Agustus 2023.
“Plato pernah mengatakan, lagu dan atau musik sebetulnya adalah roh bagi kehidupan, membawa terbang pikiran, membawa kegembiraan, dan membawa kehidupan. Maka, … obat terbaik selain obat adalah lagu dan musik,” tutur Garin, membuka acara sore itu di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta.
Lebih kurang 60 menit, penikmat seni dihibur aransemen musik yang memanjakan telinga, lagu-lagu yang diciptakan jauh sebelum Gen Z lahir, juga narasi-narasi puitik yang membawa serta pesan bernada civic education, keragaman budaya masyarakat Indonesia.
Garin menuturkannya dengan apik dan sedikit serius, tapi sangat menghibur. Khas dirinya dalam mengolah karya.
Opera Stamboel mengajak kita bernostalgia dengan sejumlah lagu, yang sebagian mungkin kita tahu, sebagian lainnya samar-samar dalam ingatan. Dua karya lawas Serumpun Padi dan Nyiur Hijau ciptaan Menteri Olahraga Ke-3 RI Maladi. Lagu dari musisi senior Indonesia Titiek Puspa, Marilah Kemari.
Lalu, ada lagu Rasa Sayange yang legendaris dan sempat jadi kontroversi. Lagu ini konon direkam kali pertama di Lokananta, Solo, Jawa Tengah, pada awal 1960-an. Studio musik tertua di Tanah Air itu kini menjadi destinasi cagar budaya musik Indonesia.
Musik dan lirik Bersuka Ria karya Presiden pertama RI Sukarno juga dilantunkan secara luwes oleh Opera Stamboel, yang tentu saja mengajak seluruh penikmat seni bernyanyi bersama. Memeriahkan suasana. Pertunjukan semakin indah dan liris dengan iringan berbagai alat musik seperti accordion, biola, contrabass, dan drum akustik.
