opera-stamboel-dendang-kemerdekaan-dan-musik-pengingat-zaman
| DOC. BAKTI BUDAYA DJARUM FOUNDATION | IMAGE DYNAMI
Art & Culture
Opera Stamboel, Dendang Kemerdekaan, dan Musik Pengingat Zaman
Devy Lubis
Tue, 15 Aug 2023

Musik dan lagu adalah ingatan. Ingatan akan peristiwa, keseharian, momentum dan zaman. Apapun juga. Karena itulah, di tengah suasana peringatan Hari Kemerdekaan Ke-78 Republik Indonesia, Galeri Indonesia Kaya menghadirkan serangkaian pertunjukan bernapaskan kemerdekaan.


Salah satunya, Dendang Riang Kemerdekaan yang dibawakan Opera Stamboel, dengan narator sineas kawakan Garin Nugroho, Sabtu 12 Agustus 2023.

“Plato pernah mengatakan, lagu dan atau musik sebetulnya adalah roh bagi kehidupan, membawa terbang pikiran, membawa kegembiraan, dan membawa kehidupan. Maka, … obat terbaik selain obat adalah lagu dan musik,” tutur Garin, membuka acara sore itu di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, Jakarta.

Lebih kurang 60 menit, penikmat seni dihibur aransemen musik yang memanjakan telinga, lagu-lagu yang diciptakan jauh sebelum Gen Z lahir, juga narasi-narasi puitik yang membawa serta pesan bernada civic education, keragaman budaya masyarakat Indonesia.

Garin menuturkannya dengan apik dan sedikit serius, tapi sangat menghibur. Khas dirinya dalam mengolah karya.



Opera Stamboel mengajak kita bernostalgia dengan sejumlah lagu, yang sebagian mungkin kita tahu, sebagian lainnya samar-samar dalam ingatan. Dua karya lawas Serumpun Padi dan Nyiur Hijau ciptaan Menteri Olahraga Ke-3 RI Maladi. Lagu dari musisi senior Indonesia Titiek Puspa, Marilah Kemari.

Lalu, ada lagu Rasa Sayange yang legendaris dan sempat jadi kontroversi. Lagu ini konon direkam kali pertama di Lokananta, Solo, Jawa Tengah, pada awal 1960-an. Studio musik tertua di Tanah Air itu kini menjadi destinasi cagar budaya musik Indonesia.

Musik dan lirik Bersuka Ria karya Presiden pertama RI Sukarno juga dilantunkan secara luwes oleh Opera Stamboel, yang tentu saja mengajak seluruh penikmat seni bernyanyi bersama. Memeriahkan suasana. Pertunjukan semakin indah dan liris dengan iringan berbagai alat musik seperti accordion, biola, contrabass, dan drum akustik.



Empat pemain musik andal berpadu dalam kolaborasi. Menyajikan musik yang mengalun merdu sepanjang pertunjukan berlangsung.

Melalui dendang lagu, pertunjukan ini menggambarkan perkembangan dan situasi Indonesia merentang masa. Era dulu hingga sekarang. Dari sisi romantisme maupun patriotisme. Juga sahut-sahutan pantun hingga rayuan jenaka dari jenis musik yang familiar pada periode tertentu.

Opera Stamboel merupakan kelompok seni asal Yogyakarta. Dibentuk tahun lalu, 2022, atas inisiasi Garin Nugroho dan Ong Hari Wahyu, seniman Yogya yang banyak terlibat sebagai pengarah artistik seni pertunjukan.

Opera Stamboel memiliki karakter yang unik dalam musik, sastra maupun teater. Seluruhnya digabungkan dengan keunggulan vokal dalam bentuk nyanyian dan obrolan komedi.



Garin mengatakan, pertunjukan ini terinspirasi dari komedie stamboel, sandiwara komedi keliling yang penuh dengan alunan musik dan tari. Bentuk seni ini sudah eksis sejak era 1900an.

“Melalui lagu dan narasi, kami ingin mengisahkan sejarah berbangsa dari dulu hingga sekarang dalam berbagai aspek kehidupan, agar para penikmat seni yang didominasi generasi muda dapat semakin mencintai dan mengenal sejarah Indonesia lebih dalam,” paparnya.
Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru