“Mbappe mengambil alih status Messi sebagai pemain termuda yang mencetak 40 gol di LC, Ancelotti menyamai rekor Ferguson sebagai manejer dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah LC: 102.”
Panggung Liga Champion (LC) 2022/23 menyuguhkan sederet drama di matchday terakhir babak penyisihan grup. Tottenham Hotspur sempat terseok di awal, berhasil bangkit dan menjadi juara Grup D. Paris Saint-Germain yang memimpin Grup H di lima laga awal, finis sebagai runners-up di putaran terakhir setelah Benfica menggulung Maccabi Haifa dengan skor 6-1. Dan Atletico Madrid yang untuk pertama kali dalam 11 musim gagal mencapai babak 16 besar turnamen elit UEFA ini.
Itu hanya puncak gunung es karena 16 tim lolos ke fase sistem gugur: Napoli (1), Liverpool (2); Porto (1), Club Brugge (2); Bayern Munich (1), Inter Milan (2); Tottenham Hotspur (1), Eintracht Frankfurt (2); Chelsea (1), AC Milan (2); Real Madrid (1), RB Leipzig (2); Manchester City (1), Borussia Dortmund (2); Benfica (1), PSG (2). Berikut beberapa drama di penghujung matchday sebagaimana dilansir ESPN, Jumat (04/11):
-20 – Sebuah rekor memalukan bagi Rangers. Juara liga Skotlandia itu menderita enam kekalahan dari enam laga di babak penyisihan Grup A. Tim asuhan Giovanni van Bronckhost itu hanya mencetak dua gol dan kebobolan 22 kali, dengan selisih gol -20. Itu adalah rekor terburuk sepanjang sejarah kompetisi ini.
1 – Luar biasa. Untuk pertama kali dalam kompetisi LC, dua tim sama-sama finis di puncak dengan jumlah poin sama 14, sama-sama mencetak 16 gol, dan sama-sama kebobolan 7 gol. Itulah Benfica dan PSG yang bersaing di Grup H.
100% (6/6) – Bayern Munich menutup babak penyisihan Grup C dengan sempurna, yakni rekor enam kali menang dari enam laga yang dimainkan untuk kedua kalinya secara berturut-turrut (musim 2022/23 dan 2021/22). Rekor serupa juga pernah diciptakan Die Roten di musim 2019/20. Hanya Real Madrid yang mendekati capaian tersebut (dua kali), selebihnya tidak ada klub lain yang melakukannya.
Penyerang Barcelona Robert Lewandowski (kiri) berebut bola dengan bek Bayern Munich Matthijs de Ligt di matchday ke-5 babak penyisihan Grup C Liga Champions 2022/23 di Stadion Sportify Camp Nou, Kamis (27/10). DOK. FC BARCELONA/TWITTER.
12 – Barcelona kebobolan 12 gol di LC musim ini, tiga kali lebih banyak dari yang pernah terjadi di fase grup lainnya sejak kebobolan 14 gol di babak penyisihan grup musim 1997-98.
37 – Di usianya yang ke-37 tahun dan 54 hari, Luka Modric menjadi pemain tertua yang mencetak gol dari titik potih di era LC, melampaui rekor Burak Yilmaz sebelumnya bersama Lille ketika melawan Chelsea pada Maret 2022 (36 tahun dan 244 hari).
40 – Kylian Mbappe kini menjadi pemain termuda yang mencetak 40 gol di LC (23 tahun, 10 bulan, dan 13 hari). Ia melampaui rakan setimnya Lionel Messi (24 tahun, empat bulan, dan delapan hari pada November 2011) ketika mencetak rekor yang sama.
Mbappe juga menjadi pemain ke-17 yang mencapai prestasi luar biasa tersebut, dan menjadi pemain Prancis ketiga setelah Thierry Henry (50) dan Karim Benzema (86).
42 – Mohamed Salah memecahkan pencapaian Steven Gerrard sebagai pencetak gol terbanyak untuk Liverpool di kompetisi elit Eropa dengan golnya yang ke-42 saat melawan Napoli di Anfield.
102 – Carlo Ancelotti menyamai Alex Ferguson sebagai pelatih dengan kemenangan terbanyak dalam sejarah Liga Champions.
400 – Juergen Klopp kini mengemas 400 pertandinga untuk Liverpool. Ia menjadi manejer keempat dalam sejarah klub yang menandai pencapaian tersebut setelah Bill Shankly (783), Tom Watson (742), dan Bob Paisley (535).
Pria asal Jerman ini juga merupakan manejer ketujuh yang memimpin 100+ pertandinga LC. Hanya Pep Guardiola (61) yang memiliki rekor kemenangan lebih banyak di 100 pertandingan pertamanya pada kompetisi ini daripada Klopp (58).***
Bayern Munich Cetak Rekor Sempurna di- Lga Champions
