Pentas teater ‘Bunga Penutup Abad’ yang akan berlangsung di Ciputra Artpreneur, Jakarta, 29 – 31 Agustus 2025, mengisahkan kehidupan Nyai Ontosoroh dan Minke setelah kepergian Annelies ke Belanda.
Nyai Ontosoroh mengkhawatirkan kondisi Annelies sehingga mengutus pegawainya, Robert Jan Dapperste atau Panji Darman, menemani ke mana pun ia pergi. Kehidupan Annelies sejak berangkat dari Pelabuhan Surabaya terus dikabarkan melalui surat-surat oleh Panji Darman.
Surat-surat itu bercap pos dari berbagai kota tempat singgahnya kapal yang ditumpangi Annelies. Minke selalu membacakan surat-surat itu kepada Nyai Ontosoroh.
Surat demi surat membuka pintu-pintu nostalgia antara mereka bertiga. Seperti ketika pertama kali Minke berkenalan dengan Annelies dan Nyai Ontosoroh; kemudian, bagaimana Nyai Ontosoroh digugat oleh anak tirinya; sampai Annelies terpaksa dibawa pergi ke Belanda berdasarkan keputusan pengadilan putih Hindia Belanda.
Di ujung cerita, Minke mendapatkan kabar bahwa Annelies meninggal dunia di Belanda. Meski dilanda kesedihan, Minke tetap pergi ke Batavia untuk melanjutkan sekolah menjadi dokter.
Dalam perjalanan, ia membawa serta lukisan karya sahabatnya, Jean Marais. Lukisan potret Annelies itu diberi nama oleh Minke sebagai ‘Bunga Penutup Abad’.
"Pada pementasan pertama (tahun 2016), Annelies dibicarakan orang lain. Kali ini, (karakter) Annelies yang akan dimunculkan," kata Wawan Sofwan, sutradara.
Wawan menjelaskan, karakter Annelies yang dihadirkan nanti tidak ditakar dari segi kuantitas seberapa banyak ia muncul, tapi menitikberatkan pada karakter psikologis yang disebutnya sangat kuat. Yakni tentang betapa rapuh Annelies sebab pengalaman yang mengguncang kondisi mentalnya.
"Di titik inilah, dia sebetulnya sangat rapuh sehingga punya ketergantungan pada orang lain. Dan, (ironisnya) ketika dia dicerabut oleh 'sistem', dia (Annelies) hilang. Tidak punya apa-apa," terang Wawan, berbicara tentang struktur dan kuasa (power) dalam sebuah masyarakat.
Karakter-karakter ‘Bunga Penutup Abad’ diperankan aktor-aktor terbaik Tanah Air. Happy Salma kembali memerankan Nyai Ontosoroh --yang sempat diperankan oleh Marsha Timothy. Reza Rahadian berperan sebagai Minke, Chelsea Islan sebagai Annelies, Andrew Trigg sebagai Jean Marais, dan Sajani Arifin sebagai May Marais.
Wawan Sofwan kembali menjadi sutradara sekaligus penulis naskah
‘Bunga Penutup Abad’ merupakan produksi Titimangsa yang didukung oleh Bakti Budaya Djarum Foundation. Judul yang sama kali pertama dipentaskan pada 2016, dan disusul pada 2017 dan 2018.
Pentas ini menandai 88 kalinya Titimangsa mengalihwahanakan karya sastra Indonesia ke atas panggung pertunjukan. Pada 2025, ‘Bunga Penutup Abad’ bertepatan dengan peringatan 100 tahun Pramoedya Ananta Toer, sosok inspiratif yang dua karya besarnya yakni ‘Bumi Manusia’ dan ‘Anak Semua Bangsa’ mendasari kelahiran kisah ini.(*)