Sepanjang jalan ini, kini jadi salah satu destinasi pilihan untuk mereka yang ingin menikmati kopi.
Dunia kopi di Indonesia saat ini berkembang begitu pesat dalam lima tahun belakangan ini. Beragam kedai kopi bermunculan dengan mengedepankan konsep yang nyaman serta racikan kopi asli Indonesia. Kopi tidak lagi sekadar konsumsi kaum-kaum tua, pangsa pasar kopi semakin melebar mencakup kalangan remaja baik itu pria maupun wanita.
Fungsi ngopi pun perlahan berubah menjadi sebuah gaya hidup baru. Duduk santai bersama kerabat sembari menikmati secangkir kopi yang variannya semakin banyak. Pun begitu dengan kalangan dewasa, ngopidi kedai kopi seakan jadi “kantor” bagi mereka. Menghabiskan waktu berjam-jam sembari mengerjakan pekerjaan bahkan tidak jarang mereka juga menjadikan kedai kopi sebagai tempat meetingklien.
Pada akhirnya, semakin berkembang kawasan-kawasan yang memang dikenal sebagai tempat ngopi, salah satunya kawasan Cipete Raya. Sepanjang jalan ini, kini jadi salah satu destinasi pilihan untuk mereka yang ingin menikmati kopi. Beragam kedai kopi beraneka konsep dan sajian minuman berbahan dasar kopi bebas dipilih. Situasi Cipete Raya saat ini jelas jauh berbeda bila dibandingkan periode 2011 lalu. Setidaknya hal itu yang dilihat oleh Borie, Coffee Chief, Jakarta Coffee House.
Ia mengisahkan, dulu sewaktu Jakarta Coffee House didirikan pada 2011, kawasan Cipete Raya lebih dikenal sebagai pusat kuliner. Berbagai jenis rumah makan, mengisi jalan ini. Tidak satupun dilihat oleh Borie ada kedai kopi. Hal ini yang menggelitik pikirannya hingga akhirnya ia membuat Jakarta Coffee House dan menjadi kedai kopi pertama di Cipete Raya ini.