"Anda tidak bisa memenangkan Piala Dunia dengan keajaiban, hanya dengan kerja keras dan itulah yang akan terus kami lakukan." – Walid Regragui
Impian Maroko untuk mengangkat trofi Piala Dunia berakhir setelah pasukan elit pimpinan Walid Regragui tunduk pada "sang penguasa" Prancis di semifinal yang berlangsung di Stadion Al Byat, Kamis (15/12) dini hari WIB.
Dua gol kemenangan dipersembahkan Theo Hernandez dan Randal Kolo Muani mengantarkan Les Blues mencapai final keempat Piala Dunia mereka dalam tujuh turnamen terakhir (1998, 2006, 2018, dan 2022) dan akan bertemu Argentina di final, Minggu (18/12).
Maroko, di bawah asuhan Regragui, telah mencatatkan sejarah sebagai negara Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal turnamen terbesar sepak bola FIFA ini.
"Kami terhenti walau telah memberikan segalanya," kata Reragui dilansir BBC, Kamis. "Kami membuat mereka kewalahan dan itu merupakan pencapaian yang luar biasa.
"Para pemain saya memberikan citra tim yang sangat baik, dan menunjukkan kualitas mereka. Ini sulit diterima, mereka ingin menulis ulang buku sejarah.
"Anda tidak bisa memenangkan Piala Dunia dengan keajaiban, hanya dengan kerja keras dan itulah yang akan terus kami lakukan."
Kesuksesan Singa Atlas di Piala Dunia Qatar telah membangkitkan semangat persatuan dan rasa cinta yang mendalam, tidak hanya di negara-negara Afrika tetapi juga Arab.
Prancis mengejutkan dengan gol cepat Theo Hernandez saat laga baru berjalan lima menit, membuat pendukung Maroko yang memadati Stadion Al Byat tidak percaya. Itu merupakan kali pertama mereka tertinggal di Piala Dunia ini.
BACA JUGA : 6 aktivitas Seru dan Unik untuk Milenial di Singapura
Mereka bangkit dan terus menyanyikan "Dima Maghreb (selamanya Maroko)" seperti yang mereka lakukan sepanjang turnamen. Juara bertahan Prancis kemudian menutup petualangan hebat Maroko di Piala Dunia 2022 ini dengan gol kedua lewat pemain pengganti Kolo Muani di sisa waktu sebelas menit terakhir.
"Saya sangat menyukai ini," kata mantan bek Inggris Micah Richards sebagai komentator di BBC One. "Ini adalah salah satu permainan favorit saya di Piala Dunia.
"Penontonnya brilian dan atmosfirnya benar-benar menggetarkan."
Mantan kapten Inggris Alan Shearer menambahkan: "Maroko bisa sangat, sangat bangga dengan apa yang telah mereka lakukan dan capai, dan upaya yang telah mereka lakukan, tidak hanya hari ini tetapi di seluruh turnamen.
"Penggemar mereka memiliki momen yang fantastis dan sangat menikmatinya. Tim mereka gagal karena kurangnya kualitas di sepertiga akhir (pertandingan).”
Di akhir pertandingan, para pemain Maroko dan seluruh staf melakukan sujud syukur dan berterimakasih atas penggemar yang telah melakukan perjalanan jauh untuk mendukung mereka di Qatar.
Meski kalah dari Prancis, itu tidak mengakhiri segalanya. Maroko justru menjadi juara di hati atas sejarah yang mereka catatkan di Piala Dunia 2022 Qatar. Auman Singa Atlas telah meninggalkan cacat yang membekas di hati tiga raksasa sebak bola Eropa: Belgia, Spanyol, dan Portugal.
Pencapaian Maroko di turnamen FIFA abad ini adalah momen yang tak terlupakan. Mereka telah membuat seluruh dunia kagum dan bangga. ***
Hasil Pertandingan
Prancis 2-0 Maroko
Theo Hernandez 5'
Randal Kolo Muani 79'