warisan-maroko-di-piala-dunia-jaga-mimpi-anak-anak-tetap-hidup
Ribuan warga Maroko tumpah ruah di jalan menyambut kepulangan Timnas kebanggaan mereka usai mengikuti turnamen Piala Dunia 2022 Qatar, Rabu (21/12). | DOK. ACHRAF HAKIMI/TWITTER.
World Cup 2022
Warisan Maroko di Piala Dunia: ‘Jaga Mimpi Anak-anak Tetap Hidup’
Herman Sina
Thu, 22 Dec 2022
"Anak-anak di Maroko dan di seluruh dunia bermimpi memenangkan Piala Dunia dan itu lebih berarti bagi saya daripada memenangkan pertandingan apa pun di Piala Dunia.

Sukses Tim Nasional (Timnas) Maroko di turnamen Piala Dunia 2022 di Qatar lebih dari sekadar merebut trofi juara. Mereka telah memantikan harapan dan keberanian untuk bermimpi bagi semua orang tentang sepak bola.

Di panggung empat tahunan FIFA ini, Singa Atlas meletakkan tatanan baru yang tinggi dengan menjadi negara Afrika dan Arab pertama yang mencapai semifinal. Prestasi gemilang itu mendapat sanjungan dan apresiasi sang Raja Muhammad VI (Raja Maroko saat ini), begitu pula rakyat menyambut mereka dengan penuh sukacita.

Pada laga terakhir melawan Prancis, Kamis (15/12) lalu, ribuan penggemar mereka yang memadati Stadion Al Byat tak henti bernyanyi dan menabuh genderang di sepanjang pertandingan itu, meskipun pada akhirnya kalah. Mereka akan mengingat kembali pencapaian di turnamen ini dengan kenangan indah.

"Keraguan ada di benak semua orang sebelum turnamen ini, tetapi kami telah melangkah lebih jauh dari yang diharapkan. Itu perlu menjadi contoh untuk masa depan,” kata pelatih Timnas Maroko Walid Regragui dilansir BBC, Kamis (22/12).

Memang benar, bagi kebanyakan orang, kehadiran tim asal Afrika Utara itu tak lebih dari “tim hore” yang turut memeriahkan turnamen terbesar FIFA ini. Namun, Walid memimpin anak asuhnya menjadi kuda hitam yang tangguh dan berhasil memulangkan lebih dulu para jawara Eropa seperti Belgia, Spanyol, dan Portulgal.

Pencapaian tersebut tidak hanya memotivasi tim-tim negara Afrika lainnya dan dunia Arab bahwa mereka bisa bersaing di level tertinggi. Lebih dari itu, Maroko telah mewariskan pengalam tak terlupakan bagi generasi penerus yang mempunyai mimpi tentang sepak bola.

“Sesuatu yang menyentuh saya adalah ketika saya melihat foto anak-anak karena sepak bola membuat orang bermimpi. Kami membiarkan anak-anak bermimpi, kami menjaga mimpi itu tetap hidup,” ujar pelatih 47 tahun itu.

"Anak-anak di Maroko dan di seluruh dunia bermimpi memenangkan Piala Dunia dan itu lebih berarti bagi saya daripada memenangkan pertandingan apa pun di Piala Dunia.”

Walid yang mendapat dukungan penuh dari kerajaan, ingin membawa Singa Atlas mengulang prestasi luar biasa ini pada turnamen Piala Dunia 2026 yang akan berlangsung di tiga negara: Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

“Kami telah membuat pencapaian yang fantastis dan kami ingin melakukannya lagi. Jika kami dapat terus mencapai semifinal atau perempat final secara reguler, suatu hari kami akan menjuarai Piala Dunia," katanya. ***

Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru