Menyapa Bunaken di Pagi Hari dengan Bubur Manado
Kalau ke Manado tidak lengkap jika tidak mencicipi Tinutuan yang juga dikenal dengan nama 'bubur Manado', hidangan sarapan legendaris yang jadi ikon kuliner Kota Manado. Bahkan saking merakyatnya sampai dijadikan slogan ibukota Provinsi Sulawesi Utara ini, “Manado Kota Tinutuan”.
Di Nusantara ini terdapat berbagai macam bubur. Ada bubur ayam, bubur ketan hitam, bubur kacang ijo, bubur tumpang dan masih banyak lagi bubur khas dari berbagai daerah di Indonesia.
Komposisi dan cita Rasa yang beda
Apa saja isian Tinutuan? Nah, inilah yang menarik! Tinutuan adalah bubur nasi yang berpadu dengan potongan labu kuning, daun pepaya, daun kemangi, kangkung, singkong, jagung manis, dan kacang-kacangan lokal. Tidak lupa taburan bawang goreng, irisan daun bawang, dan kadang-kadang diberi sambal roa atau sambal dabu-dabu yang pedas menggigit. Karena penuh sayuran segar, rasanya ringan dan mengenyangkan dan tentu saja sehat. Sebenarnya tidak ada waktu khusus untuk menikmati sepiring Tinutuan ini, tapi umumnya dinikmati di pagi hari
Ada satu kawasan yang sangat terkenal akan deretan warung makan yang menyediakan Tinutuan, tepatnya di jalan Wakeke. Di sini kita bisa temukan deretan penjual bubur ini, memang tidak semuanya menyajikan bubur ini, diantaranya ada juga yang menyajikan makanan khas Manado lainnya seperti mi ikan cakalang dan 'nike' goreng. Nike adalah ikan kecil-kecil yang secara fisik mirip ikan teri tapi hanya ditemukan di Danau Tondano. Untuk menemukan jalan Wakeke tidaklah sulit. selain berada di tengah kota, terdapat papan penunjuk yang besar melintang di pintu masuk ruas jalan ini. Serunya, setiap jam tujuh pagi ruas jalan ini pasti sudah penuh dengan orang-orang yang hendak sarapan. Biasanya Tinutuan terasa lebih nikmat dimakan dengan lauk ikan asin, cakalang dan sambal ikan roa yang tentu saja rasanya pedas nikmat dan segar. ***
Artikel ini bisa dibaca juga di : Edisi Oktober - November 2025
