the-5th-vh-award-kelana-waktu
Presentasi karya seni audiovisual finalis dan pemenang THE 5th VH AWARD di Museum MACAN, Jakarta, 29 Februari - 21 April 2024. | DOC. MUSEUM MACAN
Art & Culture
THE 5th VH AWARD: KELANA WAKTU
Devy Lubis
Tue, 19 Mar 2024
Karya seni audiovisual oleh Subash Thebe Limbu, Zike He, Riar Rizaldi, Su Hui-Yu, dan zzyw ditampilkan di Museum Modern and Contemporary Art in Nusantara (MACAN), Jakarta, 29 Februari - 21 April 2024. Presentasi ini bagian dari program pameran global untuk VH AWARD yang diselenggarakan oleh Hyundai Motor Group.

Presentasi karya THE 5th VH AWARD tahun ini melibatkan seluruh finalis, termasuk peraih Grand Prix Subash Thebe Limbu dari Dhara, Nepal, dengan karya berjudul Ladhamba Tayem: Future Continuous (2023).

Karya lain yang dipamerkan berasal dari perupa yang berbasis di Guiyang, China, Zike He, berjudul Random Access (2023), karya perupa dan sutradara asal Indonesia Riar Rizaldi berjudul Fossilis (2023), karya berjudul The Space Warriors and the Didigrave (2023) oleh Su Hui-Yu yang berbasis di Taiwan; serta kolektif seni dan riset yang berbasis di New York, Amerika Serikat, zzyw, dengan Other Spring-nya (2023).



Nama-nama perupa yang terpilih diumumkan pada September 2022. Masing-masing mendapatkan hibah untuk memproduksi karya seni baru. Para finalis juga mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam program residensi daring yang diadakan oleh Eyebeam, pusat seni dan teknologi terkemuka di New York.

Para perupa kemudian berpartisipasi dalam rangkaian sesi pengembangan profesional dan bimbingan rutin bersama pakar seni ternama dunia. Antara lain Barbara London dan Magdalena Magiera, juga perupa Jon Ippolito, Clarinda Mac Low, Kamau Amu Patton, Taeyoon Choi, dan Marton Robinson.



Perupa dari Yakhtung (Limbu) yang berada di Nepal timur, Subash Thebe Limbu, memenangkan THE 5th VH AWARD dengan karyanya yang berjudul Ladhamba Tayen; Future Continuous. Dalam karya ini, Limbu membayangkan masa depan tatkala tindakan dan keberadaan masyarakat adat terjalin dalam kontinum ruang dan waktu.

Melalui percakapan dua individu masyarakat adat yang berasal dari masa yang jauh berbeda, perupa yang berbasis di Yakhtung ini mengajak para penikmat seni mengeksplorasi peran mereka dalam mencari masa depan yang layak untuk diperjuangkan, sembari merefleksikan perjuangan melawan kolonialisme dan menghadapi rintangan.

“Karya ini bermain dengan gagasan bahwa waktu bukanlah sesuatu yang kaku, melainkan dapat dibentuk atau dirajut, yang pada akhirnya dapat membuka jalan bagi pertanyaan-pertanyaan seperti bagaimana kita ingin merajut masa depan,” kata Limbu.



Diselenggarakan sejak 2016, ajang penghargaan VH AWARD mendukung perupa media baru dengan membagikan pengalaman artistik dan memamerkan karya seni mereka di berbagai platform global. VH AWARD diprakarsai untuk mempertemukan dunia seni dan teknologi melalui penelitian lintas budaya dan ekspresi artistik lintas disiplin.

Direktur Artistik Hyundai Motor DooEun Choi memastikan peran THE 5th VH AWARD dalam merayakan keragaman dan kreativitas seniman media di seluruh dunia, yang terlibat dalam konteks Asia dan masa depan.

“Para perupa baru ini memperluas perspektif kita tentang masa depan umat manusia, dan memungkinkan kita untuk mengaburkan segala batasan melalui praktik lintas budaya mereka yang unik," tuturnya.




Momentum ini menandai kali kedua Museum MACAN mendukung program pameran global VH AWARD. Museum MACAN dengan bangga mendukung komitmen Hyundai Motor Group dalam memberikan kesempatan bagi para finalis untuk mempresentasikan karyanya di institusi ternama, untuk berbagi keragaman dan kreativitas perupa media baru Asia dengan publik di seluruh dunia.

Mantan Direktur Museum MACAN Aaron Seeto bergabung sebagai anggota juri untuk mengevaluasi karya penerima VH AWARD bersama Direktur The Whitworth, University of Manchester, Sook-kyung Lee; kurator merangkap kritikus yang berbasis di Tokyo, Jepang, Yukiko Shikata; Chief Curatorial Officer Ars Electronica Linz, Martin Honzik; dan kurator sekaligus Direktur Eksekutif Eyebeam, Martin Honzik.

Pameran di Museum MACAN merupakan bagian dari rangkaian presentasi para finalis di seluruh dunia yang saat ini sedang berlangsung di Elektra Visual Museum, Montreal, Kanada. Presentasi serupa berlangsung juga di HMG Vision Hall, Yongin, Ars Electronica di Linz, dan Objectifs, pusat seni rupa di Singapura.


Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru