Pameran teranyar Galeri Nasional Indonesia bertajuk PIKNIK ‘70-an menampilkan 64 karya koleksi Galeri yang berasal dari 54 perupa. Antara lain Ahmad Sadali, Rita Widagdo, A.D. Pirous, Ida Hadjar, Bagong Kussudiardja, Jim Supangkat, dan lainnya.

Koordinator Museum dan Galeri dari Museum dan Cagar Budaya (MCB) Pustanto mengapresiasi pameran ini. “Penyampaian sejarah seni rupa sangat penting untuk mendukung cita-cita pemajuan kebudayaan,” ungkapnya melalui keterangan pers, Senin 7 Agustus 2023.

Menurutnya, dengan mengenal dan memahami sejarah seni rupa nasional, siapa pun lintas generasi bisa mengapresiasi karya para perupa. “Menjembatani perbedaan generasi, sekaligus merayakan keberagaman kreativitas yang membentuk identitas nasional,” paparnya.

Pameran ini dikuratori oleh Alam Wisesha, Bayu Genia Krishbie, dan Teguh Margono. Mereka memilih tema besar PIKNIK ’70-an untuk menyoroti kegembiraan dan kesenangan ketika menelusuri lini masa seni rupa dekade ’70-an.

“Kita seolah sedang dalam perjalanan piknik; upaya rekreasi, menyegarkan ingatan, dan pikiran, bergembira tanpa beban, namun yang didapati justru hiruk pikuk, karena semua orang melakukan eskapisme yang sama,” demikian catatan kuratorial mereka untuk pameran ini.

Presentasi Pameran PIKNIK ‘70-an dibagi dalam 5-kategori. Didasarkan pada kecenderungan karya dan peristiwa yang terjadi sepanjang dekade tersebut.

(1) Yang Liris dan Dekoratif

(2) Bentuk - Bentuk Signifikan

(3) Imaji Kenusantaraan

(4) Eksplorasi Materialitas

(5) Pencarian Bentuk-Bentuk Baru

Pameran PIKNIK ’70-an dapat dinikmati secara luas pada 10-31 Agustus 2023 di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta. Untuk dapat mengakses area pameran, publik wajib registrasi melalui situs web gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami.

Pembatasan kuota pengunjung dan pengaturan waktu kunjungan diterapkan Galeri untuk menjaga kenyamanan pengunjung dan keamanan karya.

Baca: Piknik 70-an: Menikmati Sejarah Seni Rupa Indonesia