piala-dunia-fifa-ubah-dunia-jadi-lebih-baik-melalui-kekuatan-sepak-bola
Blaise Matuidi, dari semula sekadar penggemar yang antusias, mengantarkannya menjadi pemenang Piala Dunia 2018 bersama Prancis di Rusia. | DOK. FIFA.COM
World Cup 2022
Piala Dunia FIFA, Ubah Dunia Jadi Lebih Baik Melalui Kekuatan Sepak Bola
Herman Sina
Sun, 20 Nov 2022
"Sepak bola adalah moment untuk berbagi kebahagiaan, suka cita, dan perasaan luar biasa. Ini adalah satu-satunya olahraga yang mampu mengumpulkan begitu banyak orang bahkan seluruh dunia."

Kita hidup di dunia yang tidak pasti, penuh dengan konflik dan krisis global. Sebuah dunia yang kejam.

Piala Dunia FIFA membawa kekuatan sepak bola yang luar biasa, mengumpulkan begitu banyak orang yang melintasi batas, wilayah, dan negara untuk merayakan bersama-sama.

Football Unites the World akan menjadi gerakan global yang menginspirasi, mempersatukan, dan berkembang bersama melalui sepak bola.

FIFA Legends membagikan pengalaman mereka, tentang bagaimana sepak bola menyatukan negara masing-masing selama periode yang tak pasti. Salah satunya pemain asal Prancis Blaise Matuidi yang berbagi pengalamannya jelang kick-off Piala Dunia 2022 Qatar.

Sepanjang sejarah sepak bola, relatif sedikit pemain yang beruntung tampil di turnamen Piala Dunia FIFA. Mereka yang memenangkan trofi ini, menempatkan mereka di klub paling elit.

Matuidi sebagai komponen kunci Timnas Prancis yang kalah dari Brasil di babak perempat final Piala Dunia 2014 dan kemudian angkat trofi juara di 2018, merupakan salah satu dari FIFA Legends. Terkadang dia harus mencubit dirinya untuk memastikan bahwa semua itu benar ia alami.

"Saya mempunyai mimpi terhadap hal-hal seperti itu, tetapi saya tidak berani berpikir itu akan benar-benar terjadi suatu hari nanti," kata Matuidi dinukil FIFA.com, Minggu (20/11).

"Sungguh menyenangkan berbagi pengalaman luar biasa ini dengan keluarga, teman-teman dan rekan setim. Ini kegembiraan yang murni untuk seluruh turnamen."


Matuidi mulai terpikat dengan Piala Dunia sejak dua dekade sebelumnya. Tahun 1998, Les Blues yang diperkuat pemain bintang sekelas Zinedine Zidane, Didier Deschamps, dan Lilian Thuram, mengangkat trofi di kandang sendiri. Pengalaman itu benar-benar mengesankan baginya yang saat itu baru berusia 11 tahun.

"Itu kenangan Piala Dunia pertama saya," ujarnya. "Saya masih muda dan sejak itu saya memimpikan tim Prancis yang diperkuat generasi yang luar biasa.

"Kami tinggal di kawasan khusus di Paris yang dikelilinngi oleh blok-blok besar. Ketika terjadi gol, kami semua berlari ke balkon. Kami mengeluarkan panci dan penggorengan untuk memukulnya, itu akan bergema di seluruh kawasan. Kami bersatu, kawasan bersatu, dan Prancis bersatu - semua dengan semangat yang sama, sepak bola," kenangnya.

Sejak itu, kehidupan Matuidi perlahan berubah. Dari semula sekadar penggemar yang antusias, mengantarkannya menjadi pemenang Piala Dunia. Dia mengalami transformasi dan menyaksikan bagaimana sepak bola memberi dampak luar biasa bagi orang-orang di seluruh dunia.

"Selama Piala Dunia 2018, rekan-rekan setim dan saya bisa menyaksikan semangat kebersamaan yang semakin kuat di rumah setelah memainkan setiap pertandingan. Pertandingan demi pertandingan kami bisa merasakannya berkembang, itu ajaib," kata gelandang 35 tahun itu.

"Sepak bola mempunyai kekuatan untuk menciptakan dunia menjadi lebih baik dengan cara menyatukan kota, wilayah, dan negara. Itu bahkan bisa menyatukan seluruh dunia." 

Matuidi - kelahiran 1987 di Toulouse - mengawali karir sepak bolanya bersama klub amatir di wilayah Ile de France, seperti US Fontenat (1993-1998) dan CO Vincennois (1998-2001) sebelum bermain di klub semi-profesional Creteil tahun 2001-2004.

Pada 2004, ia menandatangani kontrak sebagai pemain profesional bersama Troyes selama tiga musim. Matuidi kemudian hijrah ke Saint-Etiene dimana untuk pertama kali ia bermain di sepak bola Eropa setelah berpartisipasi dalam Piala UEFA edisi 2008/09.

Pada Juli 2011- setelah menghabiskan empat musim bersama Saint-Etiene - Matuidi menerima pinangan Paris Saint-Germain untuk tiga tahun. Ia memenangkan 16 penghargaan domestik bersama raksasa ibu kota Paris itu, termasuk empat gelar Lique 1 secara berturut-turut.

Kemudian pada 2017, ia merumput bersama raksasa Italia, Juventus. Selama membela Bianconeri, Matuidi memenangkan dua gelar domestik di musim pertamanya, kemudian diikuti dua gelar liga secara berturut-turut pada dua musim berikutnya, serta Supercoppa Italiana.

Matuidi kemudian terbang ke Amerika Serikat untuk membela klub MLS Inter Miami pada musim panas 2020. ***

Karir Profesional Blaise Matuidi

2004-2007 Troyas: Main 67, Gol 4

2007-2011 Saint-Etiene: Main 132, Gol 3

2011-2017 Paris Saint-Germain: Main 203, Gol 23

2017-2020 Juventus: Main 98, Gol 6

2020-2021 Inter Miami: Main 47, Gol 2

Tim Nasional

2006-2007 Prancis U19: Main 9

2006-2009 Prancis U21:  Main 25

2010-2019 Prancis: Main 84, Gol 9



Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru