Kementerian Perhubungan berencana menggeser jembatan Kereta Api (KA) Rangka Baja WTT-60 di jalan Poros Makasar-Pare Pare. Namun hasil pemeriksaan dan uji coba hasil yang dilakukannya pekan kemarin menunjukan, ditemukan adanya kerusakan pada alat pendorong hidrolis sehingga diperlukan perbaikan.
Dalam surat yang diterima Lionmag.id, dari Kementerian Perhubungan dijelaskan, bahwa akan dilakukan penutupan jalan pada 31 Agustus 2022 pukul 23.00 WIT hingga 1 September 2022 pukul 04.00 WIT.
Sebenarnya penutupan jalan ini mundur dari rencana sebelumnya yang akan dilakukan pada 24 Agustus 2022 pukul 23.00 WIT, hingga 25 Agustus 2022 pukul 04.00 WIT. Penutupan harus dilakukan untuk menjamin keamanan dan keselamatan pekerjaan rel Kereta Api Makasar-Pare Pare jalur Maros-Barru yang ditargetkan selesai Oktober 2022.
Pihak Polres Maros juga mengimbau agar pengguna jalan menghindari jalan yang dimaksud pada saat pelaksanaan perbaikan. Karena akan ada penutupan jalan sehubungan pergeseran jembatan kereta api, di jalan Paros Maros-Pangkep, Desa Maccini, Baji, Kecamatan Lau, Kabupaten Maros.
Seperti diketahui sebelumnya, dari tiga target utama penyelesaian proyek KA Makassar-Parepare, pertama yang akan diselesaikan yaitu jalur KA Maros – Barru sepanjang kurang lebih 71 Km.
Ditargetkan jalur yang dilalui delapan stasiun tersebut sudah bisa beroperasi melayani angkutan KA penumpang perintis pada Oktober 2022, dengan tujuan Stasiun Maros ke Stasiun Barru (PP).
Selain sebagai angkutan penumpang perintis, kereta ini juga akan difungsikan sebagai kereta wisata menuju sejumlah objek wisata di Sulawesi Selatan. Khususnya kawasan potensial seperti di daerah Kabupaten Barru dan desa wisata Rammang-Rammang.
Lebih lanjut Menhub mengatakan, target kedua yaitu menyelesaikan jalur KA yang menghubungkan ke Pelabuhan Garongkong dan pabrik Semen Tonasa (Maros-Pangkep-Barru) untuk melayani angkutan KA Logistik, serta perpanjangan jalur KA dari Stasiun Maros ke Stasiun Mandai, yang ditargetkan selesai pada Maret 2023.
KA Logistik ini dibutuhkan di Sulsel untuk mengangkut komoditas seperti Batubara, Semen, dan lainnya menuju ke Pelabuhan Garongkong. Dengan kolaborasi KA penumpang dan barang ini diharapkan jalur ini akan produktif dan mampu menumbuhkan titik-titik ekonomi baru di daerah Sulsel.
Selanjutnya, target ketiga yaitu melanjutkan pembangunan jalur KA dari Stasiun Barru ke Stasiun Pallanro, sehingga nantinya jalur KA ini bertambah menjadi sepanjang kurang lebih 110 Km, yang membentang dari Stasiun Mandai (Makassar) sampai ke Stasiun Pallanro. Ditargetkan jalur ini akan beroperasi pada triwulan II Tahun 2024.
BACA JUGA
KA Makassar Parepare Jalur Maros Barru Ditargetkan Beroperasi Oktober