mengenal-batik-di-kampung-batik-giriloyo
Seorang pengrajin sedang menunjukan hasil kain Batik di Kampung Batik Giriloyo. | Foto: Dody Wiraseto
Destination
Mengenal Batik di Kampung Batik Giriloyo
Dody Wiraseto
Sun, 12 Feb 2023

Kampung wisata Batik Giriloyo menghadirkan konsep batik tulis dengan mengusung kekhasan Mataram. Kain yang disediakan juga kualitas terbaik, yaitu berbahan katun. Selain sebagai mata pencarian, batik merupakan identitas bagi Giriloyo yang sudah ada sejak abad ke-17. 

Kampung Batik Giriloyo adalah tempat wisata untuk belajar dan belanja batik di Yogyakarta. Lokasinya bertempat di Gazebo Wisata Giriloyo, Karang Kulon, Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta. Di sana kita bisa menemukan berbagai jenis motif batik, mulai dari motif batik klasik hingga modern.

Kampung Batik Giriloyo merupakan sentra kerajinan batik tulis tertua di Bantul. Sebenarnya, sentra kerajinan batik ini sudah ada sejak tahun 1654 atau sejak zaman pemerintahan Sultan Agung dari Kerajaan Mataram. Dahulu, Sultan Agung menetapkan daerah perbukitan Imogiri sebagai area makam para raja.


Para abdi dalem pun diperintah untuk menjaga daerah tersebut. Selain bertugas menjaga makam, mereka juga membatik guna keperluan keraton. Nah, kegiatan membatik ini lah yang sampai sekarang masih dilestarikan oleh generasi penerus di kampung batik ini.

Walau sudah ada sejak tahun 1654, tetapi sentra kerajinan batik ini baru mulai bangkit kembali pada tahun 2004. Awalnya, para pengrajin batik masih menyetorkan kain mentahan ke Yogyakarta karena belum ada yang bisa mewarnai batik. Kemudian pada tahun 2004, para pengrajin pun memutuskan untuk mandiri dengan memulai mempelajari teknik pewarnaan.

ARTIKEL TERKAIT:

Rambu Solo : Mengantarkan Arwah ke Nirwana

Maudu Lompoa : Tradisi Perayaan Maulid Nabi yang Unik di Cikoang

Program belajar teknik pewarnaan ini dibimbing oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik di Yogyakarta, serta beberapa LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat). Setahun kemudian, para pengrajin mampu membuat dua kelompok pengrajin batik mandiri dengan membuat batik yang sudah diwarnai sendiri.

Lalu lama-kelamaan, dibuatlah sebuah tempat berupa joglo-joglo yang digunakan sebagai workshop dan galeri batik. Kemudian pada tahun 2008, joglo ini diresmikan sebagai Kampung Batik Giriloyo yang dikelola oleh paguyuban batik tulis.


Kampung batik memiliki sekitar 12 kelompok kecil pengrajin batik yang tersebar di tiga dusun, yaitu Giriloyo, Cengkehan, dan Karang Kulon. Kelompok-kelompok kecil pengrajin batik ini disatukan dalam sebuah perkumpulan, yaitu Paguyuban Batik Giriloyo. 

Motif Batik Kampung Batik Giriloyo

Batik di Indonesia ada banyak jenis dan motifnya – begitu pula motif batik Kampung Batik Giriloyo. Misalnya motif Wahyu Tumurun, yaitu jenis batik keraton dan biasa digunakan oleh mempelai pengantin pada waktu panggih. 

Motif batik wahyu tumurun memiliki makna dan filosofi tertentu. Terdapat pola mahkota terbang yang merupakan motif utama dan memiliki arti “kemuliaan”. Untuk pernikahan, motif wahyu tumurun menyimbolkan berkah kehidupan yang lahir batin dalam berumah tangga. Selain itu, menyimbolkan keharmonisan dan juga kebahagiaan hingga selama-lamanya.

Motif lain yaitu Kawung. Motif batik kawung memang nampak lebih sederhana, namun mempunyai nilai filosofis yang tinggi. Motif batik yang berasal dari Jogja ini mempunyai bentuk pola irisan buah kawung, atau kolang kaling.

Motif kawung juga memiliki makna agar setiap orang yang menggunakan motif ini, bisa menjadi orang yang ideal dan unggul dalam berbagai hal. Motif batik kawung sering dijadikan berbagai kebutuhan seperti kemeja, kain biasa, sprei, atau sarung bantal.

BACA JUGA:

Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru