“FIFA+ menakar potensi tim yang akan memainkan turnamen puncak pada Minggu (18/12) di Stadion Lusail.”
Pertandingan babak perempat final Piala Dunia FIFA 2022 di Qatar menjadi sajian istimewa, mengantarkan empat tim terbaik ke semifinal. Siapa saja dari keempat tim tersebut yang memiliki potensial untuk kencan pada Minggu di Stadion Lusail?
Turnamen yang begitu memukau ini telah mempertontonkan beberapa kejutan besar, termasuk kisah individu dari para bintang lapangan hujau yang membangkitkan semangat dalam sejarah Piala Dunia.
Dari Argentina yang berhasil bangkit dari kekalahan atas Arab Saudi untuk mencapai empat besar, Goncalo Ramos yang menandai debutnya bersama Portugal dengan menciptakan hattrick di fase sistem gugur Piala Dunia pertama sejak 1990, hingga penjaga gawang Kroasia Dominik Livakovic yang menggoreskan luka di hati Brasil.
Itulah sebabnya FIFA+ mencoba menakar lebih dekat kemungkinan head-to-head yang bakal menyajikan permainan menawan, demikian dilansir fifa.com, Senin (12/12).
Kroasia vs Prancis
Tidak banyak orang yang memprediksi final Piala Dunia 2018 di Rusia akan mempertemukan Kroasia vs Prancis. Begitu pula sekarang, mungkin hanya segelintir orang yang bakal menaruh perhatian pada kedua kontestan ini sebagai kandidat untuk menutup turnamen di Qatar.
Kroasia, bagaimanapun, mengikuti cetak biru yang sudah mereka tandai di Rusia. Tidak mudah bagi mereka melalui fase penyisihan grup, namun berkat karakter gigih The Checkered Ones berhasil memutuskan semua rintangan. Begitu pula Prancis memastikan diri melangkah ke semifinal setelah melewati rintangan terberat di perempat final melawan Inggris. Dengan Kylian Mbappe dalam performa gemilang, skuad asuhan Didier Deschamps tampaknya betul-betul siap.
Menang belum pernah terjadi, dua tim yang sama bertarung di final berturut-turut sejak Jerman Barat dan Argentina pada 1986 dan 1990. Setelah pertemuan terakhir empat tahun lalu di Rusia, mungkin Prancis dan Kroasia sama-sama berambisi untuk memperbaharui permusuhan mereka di Lusail.
Kroasia atau Argentina vs Maroko
Maroko tampil sebagai kuda hitam yang terus meneror di turnamen ini, apa pun yang terjadi telah meletakkan sejarah baru. Di bawah komando Walid Regragui, mereka tampil tanpa beban, berani, ekspresif, dan tanpa ragu menyuarakan tujuan mereka untuk menggeser Prancis sebagai juara.
Singa Atlas memikul harapan Afrika dan dunia Arab. Kemenangan menakjubkan atas Portugal di babak delapan besar, membawa mereka menjadi negara pertama dari benua Afrika yang mencicipi semifinal Piala Dunia. Keberhasilan di babak 16 besar melawan Spanyol, kemudia memulangkan Cristiano Ronaldo Cs, melambungkan harapan tinggi mereka. Euforia dan pesta terjadi di mana-mana menyambut sejarah baru dalam turnamen Piala Dunia. Bisa dibayangkan reaksi selanjutnya, jika mereka mengklaim tempat di final Minggu nanti.
Pencapaian Maroko akan memicu kepercayaan diri bagi negara-negara Afrika lainnya dan Arab, bahwa mereka juga bisa bersaing dengan tim-tim kaliber Eropa dan Amerika Latin yang menjadi langganan turnamen terbesar ini.
Argentina vs Prancis
Ini ibarat raja melawan pewaris tahta. Lionel Messi sedang dalam misi untuk merebut mahkota pertamanya di Piala Dunia yang sangat ia rindukan sejak pertama kali bermain di turnamen ini 16 tahun lalu.
Ia hampir meraihnya di Brasil pada 2014, tetapi Argentina harus merelakan kesempatan itu di final setelah gol yang dicetak Mario Goetze – si 'anak ajaib,' julukan Joachim Low -mengantarkan Jerman menjadi juara. Mbappe, remaja kedua yang mencetak gol di final Piala Dunia setelah Pele, akan menjadi ancaman besar “La Pulga” mengklaim gelar musim ini.
Pemain 23 tahun yang memiliki kecepatan super itu sudah mengantongi satu gelar. Itu akan memaksa Messi berpikir berpikir lima kali lipat untuk mendapat gilirannya. Menarik untuk dinanti, apakah Messi akan meraih trofi pertamanya di Piala Dunia atau Mbappe yang akan membawa pulang yang kedua. ***
