mabadong-tarian-duka-ritual-rambu-solo
Ma'badong Tarian duka saat upacara kematian di Toraja. | Foto Makhfud Sappe/LIONMAG
Art & Culture
Ma’badong, Tarian Duka Ritual Rambu Solo’
By Burhanuddin Bella
Mon, 01 Aug 2022

Seorang pria berkulit putih mengamati puluhan orang yang tengah menari membentuk lingkaran. Terdiam sejenak, ia lalu beranjak dari tempatnya di jejeran penonton. Kakinya melangkah, berjalan ke arah para penari sampai akhirnya ikut berbaur di dalam lingkaran, menyatu bersama para penari.

Lelaki muda itu—diperkirakan berusia kurang dari 30 tahun—tampak berbeda dengan penari lainnya. Tubuhnya lebih tinggi, kulitnya putih. Ciri fisik itu menunjukkan ia warga negara asing, bukan warga Indonesia, apalagi penduduk setempat.

Saat berada di dalam lingkaran, pria asing itu mengatur langkah, mengikuti gerakan kaki dan tangan orang di sampingnya. Mulutnya tampak terbuka, tanpa mengeluarkan suara. Syair-syair yang dilantunkan para penari tidak mudah ia lafalkan.

BACA JUGA Rambu Solo Mengantarkan Arwah ke Nirwana

Momen tersebut terlihat saat sekelompok orang tengah melakukan gerak tari pada acara rambu solo’ pemakaman Johanis Palayuk Tallulembang di Lolai, Toraja Utara, 18 Juli 2022. Para penari tengah melakukan ritual ma’badong, tarian duka dalam upacara kematian di Toraja. Lelaki asing itu tergelitik ikut terlibat dalam tarian.
 
Para penari disebut pa’badong. Mereka membentuk lingkaran, jari kelingking terpaut satu sama lain. Pa’badong umumnya berpakaian hitam-hitam. Biasanya kaos di bagian atas, sarung di bagian bawah.

Dalam ma’badong, pa’badong serentak melakukan gerakan khas. Kaki sesekali dihentakkan, maju mundur. Tangan diayun bersamaan. Gerakan itu diikuti nyanyian dalam syair-syair yang tidak mudah dipahami telinga orang awam, bukan penduduk setempat.

Syair yang dinyanyikan disebut kadong-badong, pengagungan kepada orang yang meninggal. Lirik-liriknya dalam bahasa setempat. Konon, syair-syair itu menceritakan asal usul dari langit, masa kanak-kanak, juga amal dan kebaikan almarhum.

Tak ada persyaratan khusus untuk bisa terlibat dalam tarian ma’badong. Tak paham syair-syair yang dilantunkan bukan menjadi kewajiban. Pria berkulit putih yang berbaur dalam tarian ma’badong pada upacara rambu solo’ Johanis Palayuk Tallulembang di Lolai, sudah membuktikan.

BACA JUGA Rambu Solo Pemakaman Palayuk Tallulembang 11-23 Juli 2022

E-mag LIONMAG : Edisi agustus-september-2022

Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru