Rencana perjalanan domestik ‘mendominasi’ tren wisata 2021, buntut dari pembatasan sosial di semua lini akibat pandemi. Tahun ini berbeda. 2022 ditahbiskan sebagai momen perjalanan terbaik sepanjang masa, atau ‘The Year of the GOAT (The Greatest of All Trips)’, versi Expedia. Perlahan tapi pasti, berbagai jenis perjalanan mulai dari vakansi kecil-kecilan, trip, hingga getaway, mengemuka sejak koridor perbatasan dibuka di banyak negara.
Destinasi impian beragam. Dari Roma hingga Maladewa. Bali sampai Bora Bora. Juga Petra dan Machu Picchu. Menariknya, liburan ini dinantikan semua umur, meski generasi milenial diprediksi tetap mendominasi—hasil menabung dan ‘menyusun rencana’ selama dua tahun terkekang.
Pengalaman serupa dirasakan pula oleh Kenny Santana, travel blogger merangkap travel planner. Ia akhirnya bisa menambah daftar panjang jejak perjalanan ke negeri orang sejak beberapa bulan lalu. “Aku ngeliat kasus sudah menurun, keadaan dunia membaik, jadi sudah mulai berani (traveling) lagi, bisa menikmati dunia seperti dulu lagi,” ungkapnya, menyebut Amerika, Dubai, dan Thailand sebagai tujuan utama lantaran faktor tanpa-karantina.
Pelonggaran syarat dan ketentuan—yang tetap dibarengi dengan penerapan aturan vaksin booster atau booster ke-2—membuat traveling hype lagi. Tren vakansi bersama keluarga, perburuan bucket list destination, dan bahkan trip ke Eropa dan Amerika mendorong industri bergerak ke arah yang selaras sebagai ‘support system’. Salah satunya, perbankan.
Demi mendukung momen traveling yang mudah dan aman, Bank OCBC NISP menghadirkan fitur baru pada kartu debit Mastercard yang dikeluarkannya. Yakni, kartu debit Global Wallet yang dapat digunakan untuk bertransaksi dengan 12 mata uang. Terdiri atas 11 mata uang asing (USD, SGD, EUR, GBP, AUD, NZD, JPY, HKD, CHF, CAD, CNH) dan Rupiah (IDR).
“Kita sudah mengakrabi era cashless, tidak terkecuali traveling, perjalanan dengan seminimal mungkin uang tunai. Untuk cashless traveling sendiri, kami wujudkan dalam fitur kartu debit global wallet,” ungkap Chinni Yanti Tjhin, Retail Proportion Head Bank OCBC NISP pada peluncuran 6 Juli 2022.
“Pertama, cashless. Kedua, sesuai namanya, global wallet, pengguna akan merasakan pengalaman berbelanja laiknya lokal. Jadi, tidak ada konversi kurs. Jadi, Anda belanja di negara-negara (di mana mata uang di atas digunakan sebagai alat pembayaran) itu akan sangat nyaman karena tidak perlu deg-degan mikirin koversi. Aman karena juga tidak perlu bawa uang tunai banyak-banyak dan dengan pandemi ini, tidak perlu banyak interaksi fisik,” imbuhnya.
- Jumlah kunjungan wisman ke Indonesia melalui pintu masuk utama pada April 2022 mencapai 111,06 ribu kunjungan
- Jumlah penumpang tujuan luar negeri (internasional) naik 55,77% menjadi 292,7 ribu orang.
- Selama Januari - April 2022, jumlah penumpang internasional sebanyak 666,2 ribu orang, naik sebesar 296,78% dibanding periode yang sama tahun 2021.
Kenny sependapat. Sebagai pehobi kuliner yang wajib ‘ngopi’ di tempat-tempat yang disinggahinya, Kenny mengaku lebih nyaman dengan keberadaan dompet digital. “Aku bukan tipe orang yang suka bawa uang cash banyak-banyak karena jalan ke luar negeri. Karena bahaya juga. Ga simpel. Apalagi untuk nyari banknotes-nya sendiri udah harus effort,” terangnya.
Alhasil, kalau biasanya Kenny harus menukar uang di money changer—bahkan memilih money changer yang tepat—untuk mendapatkan mata uang negara tujuan perjalanan, kini semua tersimpan dalam satu ‘dompet’ yang menjamin tidak terjadi konversi mata uang. “Keribetan-keribetan masa lalu, termasuk mantengin naik-turunnya kurs demi mendapat kurs yang bagus, sudah tidak ada lagi.”
Melengkapi pernyataan Chinni, Direktur Bank OCBC NISP Andrae Khrisnawan W, melalui pernyataan tertulisnya, mengungkapkan untuk transaksi pembayaran di merchant juga tanpa konversi kurs dan nol biaya administrasi. “Begitu pula untuk penarikan uang tunai di Singapura. Anda dapar menikmati fasilitas bebas biaya pada lebih dari 500 ATM kami di sana. Jadi, urusan keuangan selama jalan-jalan menjadi aman dan dapat fokus berlibur di negara pemilik destinasi favorit,” jelasnya.
Tak cukup sampai di sini, Chinni memastikan bahwa Global Wallet tidak hanya bermanfaat untuk mengelola dana traveling, melainkan juga persiapan dana pendidikan di luar negeri atau medis, serta menjadi solusi bagi para pebisnis dengan kebutuhan transaksi dan transfer valuta asing (valas).
