Musikal Perahu Kertas akan menampilkan perjalanan tentang pencarian jati diri, penerimaan, kehilangan, dan keberanian untuk menghidupkan lagi mimpi-mimpi. Penonton kembali pada kisah Kugy dan Keenan, dua jiwa muda yang sama-sama lahir dengan darah seni.
Kugy, yang sadar bahwa realita tak seindah itu, memilih untuk menciptakan dongeng sebagai zona nyamannya. Sementara Keenan, pelukis muda yang jenius, hidup di bawah bayang ekspektasi ayahnya, mencari jalan untuk bebas mengekspresikan diri meskipun dunia menuntutnya menjadi orang lain.
Ketika keduanya bertemu di antara miliaran manusia, semesta seolah memberi jeda. Keduanya bertemu dalam perjalanan hidup yang penuh pilihan, mimpi, dan perasaan yang tidak selalu mudah diungkapkan.

Tapi jauh di dalam hati, mereka percaya bahwa suatu hari nanti cerita dan karya mereka akan saling menemukan, seperti hati dan mimpi yang ditakdirkan untuk bertemu.
“Cerita pertunjukan ini kami adaptasi sepenuhnya dari novel ‘Perahu Kertas’ karya Dewi Lestari,” ungkap Widya Arifianti, penulis naskah musikal ‘Perahu Kertas’.
Namun, Widya yang juga seorang pembaca karya-karya Dee, menjelaskan bahwa mereka di atas panggung tidak hanya menampilkan kisah cinta antara dua tokoh, tetapi juga perjalanan mereka dalam mengenal diri dan menerima kenyataan.
“Penonton akan diajak melihat bagaimana cinta, keluarga, sahabat, dan mimpi terjalin erat dalam perjalanan hidup kadang berputar tapi selalu menemukan arah kembali,”
Hal itu pula yang kemudian diterjemahkan oleh Venytha Yoshiantini selaku sutradara sekaligus koreografer Musikal Perahu Kertas ke dalam ritme gerak dan lagu. “Kami akan menghadirkan perjalanan Kugy dan Keenan dalam gerak yang memperkuat gelombang emosi mereka sehingga penonton dapat merasakan ritme mimpi dan dinamika batin kedua tokoh ini,” terangnya.
Dari sisi musikal, pertunjukan diperkaya oleh tangan dingin duo komposer ternama Indonesia, Ifa Fachir dan Simhala Avadana. Keduanya berkolaborasi menciptakan musik orisinil dengan semangat khas ‘Perahu Kertas’.
Lagu utama ‘Perahu Kertas’ yang dipopulerkan oleh Maudy Ayunda akan menjadi pengikat emosional sepanjang pertunjukan, sementara lagu-lagu lainnya, seperti ‘Milyaran Manusia’, ‘Dua Manusia’, ‘Tahu Diri’, dan ‘Langit Amat Indah’ akan memperkuat nuansa perjalanan batin setiap tokohnya.
Karya populer Trinity Entertainment Network akan diperkaya dengan komposisi baru yang menggambarkan nuansa cerita dengan arahan musik dari Nathania Karina sebagai pengarah musik dan Ivan Tangkulung sebagai penata musik. “Akan ada 22 lagu nanti,” kata Mhala.
Musikal Perahu Kertas ini merupakan pementasan kolaborasi yang mempertemukan dunia musik, sastra, dan teater dalam satu pengalaman pertunjukan yang penuh emosi dan energi. Keseluruhan elemen proses produksi hingga kelancaran hari pertunjukan ini tak lepas dari tangan para produser pementasan Billy Gamaliel, Eunike Elisaveta dan Chriskevin Adefrid.
“Kami berharap Musikal Perahu Kertas akan menjadi pengalaman pertunjukan yang istimewa, bukan hanya karena ceritanya yang legendaris, tapi karena semangat kolaboratif yang melibatkan begitu banyak insan kreatif yang bersama-sama menghidupkan lagi mimpi-mimpinya,” ujar Billy, Program Manager Indonesia Kaya sekaligus produser pertunjukan ini.
Penjualan tiket Musikal Perahu Kertas untuk umum dibuka mulai 19 November 2025 melalui https://www.loket.com/e/musikalperahukertas dengan harga pre-sale mulai dari Rp 209ribu.(*)