“Lini tengah dan pertahanan jadi masalah utama Les Blues.”
Pada 10 Oktober 2021, Prancis menjuarai turnamen UEFA Nations League di Stadion San Siro melawan Spanyol. Les Bleus bangkit kembali dari kekalahan di Kejuaraan Eropa 2020, setelah Swiss mengandaskan langkah mereka di babak 16 besar.
Namun, kegembiraan itu terasa semu. Bayang-bayang keraguan kini menghatui pelatih Tim Nasional (Timnas) Prancis Didier Deschamps setelah melihat hasil yang diraih skuad racikannya di turnamen UEFA Nations League 2022/23.
Tergabung di Grup I bersama Kroasia, Denmark, dan Austria, Prancis hanya berhasil mengemas satu kemenangan dari enam pertandingan. Sisanya, mereka menelan tiga kekalahan dan dua hasil imbang. Lalu, apa sebenarnya yang terjadi dengan Les Blues?
"Ada tim yang menang dan ada yang kalah, tetapi ada juga tim hebat yang kalah," kata Deschamps dinukil MARCA, Selasa (27/09). “Kami tidak berpikir bahwa kami lebih baik dari yang lain, tetapi kami harus berjuang.”
Waktu Bermain Kylian Mbappe
Penyerang Paris Saint-Germain itu didaulat untuk memimpin Timnas Prancis. Tetapi, Mbappe tidak diturunkan sebagai starter dalam laga imbang 1-1 melawan Kroasia di Zagreb, baru di tiga pertandingan berikutnya ia bermain 90 menit penuh.
"Saya tahu (pelatih PSG Christophe Galtier) masih menginginkan Kylian untuk bermain. Tetapi, dia harus bernafas sedikit. Dia perlu bermain lebih sedikit. Itu tidak akan menyakitinya, justru sebaliknya," ujarnya.
Melawan Austria, Mbappe turun dari bangku cadangan di babak kedua untuk menyelamatkan Prancis dengan mencetak gol penyeimbang di Ernst-Happel-Stadion, Vienna, Minggu (11/06) waktu setempat. Ia kembali mencatatkan namanya di papan skor saat melawan mereka di Stadion Stade de France, Saint-Denis, Jumat (23/09) waktu setempat. Namun, pemain 23 tahun itu gagal mencetak gol melawan Denmark atau Kroasia dan Prancis pun belum pernah menang di mana Mbappe tidak mencetak gol.
Dengan formasi 3-4-1-2 yang diterapkan Deschamps saat ini, peran Mbappe tampak jelas. Ia leluasa menikmat permainan di lini serang bersama Karim Benzema, yang sementara absen akibat cidera.
Absennya Benzema dan Daftar Panjang Cidera
Prancis baru sesaat bangun dari kelesuan panjang lewat kemenangan atas Austria di Saint-Denis, namun laga berikutnya di Stadion Parken, Kopenhagen, Senin (26/09), membenamkan asa mereka. Trisula Antoine Griezmann, Mbappe, dan Olivier Giroud nyatanya tak bisa berbuat banyak tanpa kehadiran Benzema dalam laga melawan Denmark itu.
“Malam ini kami merasakan realitas yang menunggu kami dalam waktu dua bulan. Kami tidak perlu khawatir, karena kami akan mendapatkan kembali semua atau sebagian besar pemain yang mempunyai banyak pengalaman internasional,” kata Deschamps.
Benzema bukan satu-satunya pamain Timnas Prancis yang cidera. Ada nama-nama lain, seperti Hugo Lloris, N'Golo Kante, Theo Hernandez, Presnel Kimpembe, Lucas Hernandez, Adrien Rabiot, Kinsley Coman, Lucas Digne, Jules Kounde, dan Mike Maignan, semuanya menambah kecemasan Deschamps.
Mencari Gelandang Alternatif
Absennya Kante dan Paul Pogba di lini tengah Prancis memaksa Deschamps harus memutar otak. Pilihannya jatuh pada duo gelandang Real Madrid Aurelien Tchouameni dan Eduardo Camavinga sebagai alternatif untuk mempuat Les Blues. Meskipun memberi kesan positif saat melawan Austria, keduanya tak bisa memaksakan diri di Parken.
“Dia melakukan beberapa hal yang tidak ingin saya lihat lagi, dia tahu itu,” ujar Deschamps menyinggung penampilan Camavinga dalam laga melawan Denmark.
Keraguan di Lini Pertahanan
Formasi 3-4-1-2 yang dikedepankan Deschamps mengandalkan permainan di lini sayap untuk membantu daya serang. Namun, tanpa kehadiran Theo Hernandez, penampilan Les Bleus terbukti bermasalah. Pemain AC Milan itu sejauh ini merupakan fullback yang diandalkan Prancis, mengingat Benjamin Pavard dan Ferland Mendy bermasalah dalam penguasaan bola.
Sementara di jantung pertahanan, Prancis memiliki bek tengah dengan kualitas dunia. Sayang, Deschamps gagal menemukan trisula yang tepat di laga awal. Total ada delapan bek tengah yang pernah bermain untuk Timnas Prancis di 2022, termasuk Raphael Varane, William Saliba, Kounde, Kimpembe, Ibrahima Konate, Lucas Hernandez, Benoit Badiashile, dan Dayot Upamecano.
Dari delapan pemain itu, hanya Varane dan Saliba yang paling banyak bermain dengan masing-masing tampil empat kali. Kemudian diikuti Kounde dan Kimpbembe (tiga kali). Selain masalah kebugaran, rotasi pemain juga menyebabkan inkonsistensi penampilan Prancis belakangan ini. Mereka telah kebobolan tujuh gol dalam enam pertandingan di turnamen UEFA Nations League. ***