Siang itu, sabtu (23/8/2025) udara kota Makassar terasa menyengat. Tak cuma panas, lapar dan haus mulai mengusik perut. Tiba-tiba saya teringat tempat makan yang kerap disebut seorang kawan bila bertandang ke ibukota Sulawesi Selatan. Namanya: Saoenk Cobek!
Mendengar namanya, terasa unik. Dalam hati saya menduga tempat makan ala sunda. “Tempatnya lesehan berbentuk saung tapi makanannya autentik Makassar,” ujar Yuhardin menyambut saya di gerbang masuk, dekat halaman parkir mobil yang sangat luas di sisi timur.
Sepintas saya melihat rumah makan berlokasi di Jl.Perintis Kemerdekaan Km.9 Makassar ini berkonsep gazebo lesehan yang juga memiliki banyak spot instagrammable seperti di pedesaan. Belum lagi beberapa gazebo menyediakan kolam ikan koi dengan suara gemercik air yang membuat pengunjung dan anak-anak betah berlama-lama di sana.
Selain karena estetik, rumah makan ini juga menawarkan sensasi makan yang nyaman karena tidak duduk di kursi dan bisa selonjoran dengan santai. Tercipta suasana yang tenang dan adem.
Sensasi makan di “Saoenk Cobek” adalah kombinasi antara rasa makanan yang enak, beragam, dan konsisten dengan suasana alami yang asri dan nyaman. Pengunjung bisa menikmati aneka hidangan seperti seafood, ayam, dan bebek dengan cita rasa khas restoran sambil bersantap di gazebo di atas kolam ikan atau area lesehan yang sejuk dan luas.
Sebagaimana kebanyakan di Makassar, tempat makan ini menawarkan suguhan menu andalan seafood. Mulai ikan, udang, cumi dll. Ada yang dibakar, digoreng, dan dimasak berkuah yang populer dengan sebutan pallumara. Tak ketinggalan bermacam aneka sambal cobek.
Foto Istimewa
“Jangan lupa coba sayur pare telur ikan asin dan minumnya jus alpukat gula aren,” tambah pria kelahiran Bone ini mempromosikan. Ia salahsatu investor yang “patungan” dengan beberapa kawannya membangun usaha kuliner ini.
Harga? Tak usah kuatir, terjangkau rata-rata kisaran Rp 50.000-100.000-an untuk setiap porsinya sudah termasuk nasi, sayur, lauk, aneka sambel dari yang soft sampai pedas serta minumnya. Yang prasmanan kisaran Rp 20.000-35.000.
Kenyang dan puas menyantap makanan berat, manajemen juga menyiapkan alternatif pilihan “ngopi” dengan konsep café indoor di sisi barat. Interiornya dikemas kekinian, fasilitas wifi, dan juga ruang kecil untuk pengunjung komunitas. Namanya: Dawai Coffee.
Yang menjadi pembeda, rumah makan yang buka setiap hari mulai pukul 10 pagi hingga 10 dan 12 malam (untuk café dawai) selalu ramai pengunjung karena kombinasi unik dari rasa yang autentik, keragaman menu, penyajian yang cepat, dan harga terjangkau.
Sejak beroperasi pada 11 November 2023 “saoenk cobek” berkembang pesat. Menambah lini bisnis seperti paket makan prasmanan, catering, layanan nasi kotak karyawan. Bahkan sudah penetrasi pasar dengan membuka sejumlah outet yang menyasar berbagai tempat selain di Perintis, juga ada daerah Samata, Sudiang, Monginsidi serta di kota Bone. Bahkan tersiar kabar segera ekspansi juga ke Jawa.
Berjalan dua tahun lebih, salahsatu yang konsisten dilakukan manajemen adalah inovasi menu. Misalnya pada awal tahun 2025 mereka mengenalkan hidangan unggulan terbaru. Yakni bebek goreng rempah, palekko, dan ayam kampung goreng.
Dengan teknik pengolahan yang menjaga keaslian rasa, bebek dan ayam goreng ini menghadirkan kelezatan yang lembut dan gurih, cocok bagi para penikmat kuliner sejati.
Setelah puas memanjakan lidah, giliran tenggorokan disajikan sensasi desert “ketan naga hitam”. Kombinasi ketan hitam lembut dan buah naga segar, dilengkapi fla susu yang creamy.
Penasaran mau mencoba?