jakarta-muslim-fashion-festival-perkuat-ekosistem-modest-fashion-nasional
Presentasi karya sejumlah desainer jelang gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2024 di ICE BSD, Tangerang, 19-21 Oktober 2023. | DOC. INDONESIAN FASHION CHAMBER
Fashion
Jakarta Muslim Fashion Festival Perkuat Ekosistem Modest Fashion Nasional
Devy Lubis
Sat, 14 Oct 2023
Gelaran Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) season 2024 akan dilangsungkan di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, 19—21 Oktober mendatang. Event ini digelar bersamaan dengan Trade Expo Indonesia (TEI) pada 18-22 Oktober 2023; menampilkan rangkaian acara peragaan busana, pameran dagang, dan penjajakan bisnis di industri modest fashion.

Penyelenggaraan JMFW 2024 fokus pada penguatan ekosistem modest fashion nasional. Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Didi Sumedi, saat kick-off JMFW di Jakarta, 12 Oktober 2023.

“Penyelenggaran JMFW menjadi ikon kolaborasi antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan seperti pelaku bisnis, akademisi, asosiasi, serta media,” ujar Didi, mempertegas bahwa event ini merupakan perwujudan kolaborasi lintas sektoral dari sisi hulu hingga hilir.



Didi menjelaskan, untuk mendorong terjadinya transaksi bisnis pada JMFW, pihaknya juga menjalin kerja sama dengan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), serta Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo). Tujuannya menjaring buyer termasuk ritel dan distributor, mengoptimalisasi peran perwakilan dagang di JMFW, serta mendorong kerja sama antara buyer internasional dengan perusahaan Indonesia.

Perwakilan dari asosiasi yang turut serta pada pelaksanaan JMFW, yaitu Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API), Persatuan Perusahaan Kosmetika Indonesia (Perkosmi), Perhimpunan Perusahaan dan Asosiasi Kosmetika (PPAK), Indonesian Fashion Chamber (IFC), Rahasia Gadis, Hippindo, Aprindo, serta sebanyak 202 pelaku usaha yang bergerak di bidang modest fashion, aksesori, dan kosmetik.



“Indonesia optimistis mampu mendominasi distribusi pasar modest fashion dunia karena didukung faktor tren peningkatan populasi muslim global yang didominasi generasi milenial. Menurut saya, generasi milenial mempengaruhi tren modest fashion. Selain itu, Indonesia juga memiliki keunggulan keragaman budaya yang kaya, kearifan lokal, serta kualitas sumber daya manusia yang tinggi,” kata Didi, menguraikan.



Wakil Kadin Bidang Hubungan Internasional Anne Patricia Sutanto berharap JMFW diakui oleh pihak tertentu, tetapi milik bangsa Indonesia. “Kami ingin JMFW adalah milik indonesia, tidak hanya dari sisi bisnis atau kementerian/lembaga. Hal ini karena ekosistem yang tercipta di JMFW bukan hanya dari satu kementerian/lembaga. Kita ini satu. Saya juga berharap semua program di JMFW berkelanjutan untuk membawa dampak bagi orang-orang yang ada di ekosistem,” kata Anne.



Staf Ahli Bidang Keuangan dan Pengembangan UMKM, Kementerian BUMN Loto Srinaita Ginting menyampaikan, Kementerian BUMN dan BUMN memiliki banyak program yang mendukung pengembangan UMKM yang bergerak di sektor kuliner, fesyen, dan kriya. “Kami melakukan pembinaan untuk UMKM termasuk perluasan pasar. Kegiatan ini bisa menjadi sinergi kita semua,” imbuh Loto.

Sementara itu, Direktur Pengembangan Ekspor Jasa dan Produk Kreatif Miftah Farid memastikan, kegiatan JMFW tidak hanya pada main event, tetapi juga memiliki kegiatan sebelum dan sesudah puncak acara. “JMFW memiliki rangkaian kegiatan sebelum puncak yang dapat terselenggara atas kolaborasi segala pihak. Setelah puncak acara, kami ingin interaksi (engangement) desainer modest fashion Indonesia dengan buyer internasional semakin kuat,” pungkas Miftah.


Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru