Selepas roadshow di sejumlah kota mancanegara seperti Dubai, Kuala Lumpur, Istanbul, dan Paris, puncak acara Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MF) hadir di Jakarta, 31 Oktober – 3 November 2024. Event ini menjadi rangkaian Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024.
ISEF sendiri merupakan acara tahunan ekonomi dan keuangan syariah terbesar di Indonesia yang menjadi wadah integrasi berbagai kegiatan di sektor ekonomi dan keuangan syariah (Eksyar).
Modest fashion atau gaya berbusana santun salah satu sektor potensial dalam ekonomi dan keuangan syariah. Sektor ini diproyeksikan dapat mengakselerasi terwujudnya Indonesia sebagai pusat produk halal dan ekonomi syariah dunia.
Bank Indonesia bersama Kementerian Usaha Mikro Kecil & Menengah dan Indonesian Fashion Chamber (IFC) menyelenggarakan acara tahunan ini untuk mempromosikan dan memperkuat ekspansi produk modest fashion Indonesia ke pasar global. IN2MF juga diharapkan dapat mendukung pemulihan industri modest fashion Tanah Air secara estafet.
Di sela-sela Kick Off IN2MF Ke-3 di Jakarta, 24 Oktober 2024, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah Bank Indonesia Ita Rulina mengatakan, tahun ini mereka fokus pada upaya percepatan Indonesia sebagai pusat modest fashion dunia melalui tiga strategi utama.
“Pertama, penguatan ekosistem modest fashion. Strategi ini mencakup kreasi, produksi, distribusi, penjualan, promosi, hingga pembinaan atau pendampingan, termasuk berbagai pihak yang terlibat di dalamnya, mulai dari pemerintah, asosiasi, pelaku usaha, untuk memiliki tujuan yang sama,” tutur Ita.
“Tidak bisa lagi hanya sekadar fashion show, lalu selesai. Jadi, ada target ke depan IN2MF sebagai wadah kolaborasi, sekaligus peningkatan kapasitas teman-teman,” lanjutnya.
Strategi kedua, Ita menambahkan, yaitu memperkuat IN2MF sebagai wadah kolaborasi yang mendukung kreativitas dan inovasi pelaku usaha modest fashion, termasuk desainer-desainer muda. Ketiga, membawa modest fashion Indonesia dengan keunikan dari pemakaian wastra ke pasar global.
“Di luar sana banyak yang tergerak di industri modest fashion, tapi tidak ada wastra (sebagai keunikan). Di sini kita punya wastra. Ini yang berbeda.”Perhatian pada wastra Nusantara, kata Ita, penting bukan hanya dalam rangka penguatan identitas kebangsaan yang khas ataupun bagian dari upaya menjaga kain tradisional Indonesia agar tetap lestari.
“Dengan menggerakkan modest fashion berarti turut meningkatkan ekonomi kerakyatan sekaligus membuka lapangan pekerjaan. Dengan mengangkat tenun dari (Indonesia) Timur, misalnya, perajin-perajin lokal bisa ‘terus hidup’ karena mendapat penghasilan, sehingga wilayah atau daerahnya bisa lebih baik,” pungkasnya.
Rangkaian fashion show di IN2MF 2024 akan menampilkan lebih dari 1.500 koleksi tren modest fashion terbaru, dan trade show lebih dari 200 desainer dan jenama lokal, anggota IKRA Indonesia, serta karya dari 10 desainer internasional. Karya-karya mereka bertatah wastra dari seluruh Indonesia seperti batik, songket, tenun, ikat, lurik, tapis, sasirangan, jumputan, bordir, dan rajutan.***