Kisah ‘Malin Kundang’ tentu tidak asing bagi masyarakat Indonesia. Kisah klasik dari Ranah Minang yang diceritakan secara turun-temurun dalam bahasa lisan dan tulis ini telah mewarnai cerita rakyat anak negeri dari zaman ke zaman.
Selama masa pandemi, yang dimulai pada 2020 hingga kondisi darurat dinyatakan berakhir 2023, kisah ini menjadi salah satu sorotan dari rangkaian cerita rakyat yang dikemas dalam konsep digital dan disajikan secara daring oleh Galeri Indonesia Kaya di kanal YouTube. Lewat #MusikalDiRumahAja, penikmat seni kala itu tetap dapat menikmati suasana pertunjukan ketika pandemi membatasi mobilisasi dan potensi kerumunan.
Dan, pada bulan ini, cerita rakyat dari Sumatra Barat tersebut diangkat ke panggung live dan disaksikan secara langsung di Auditorium Galeri Indonesia Kaya, 21 September 2024. Pertunjukan oleh BOOW Live ini disutradarai Rama Suprapto, dengan kepiawaian Dian HP sebagai penata musik.
Musikal ‘Malin Kundang’ dikemas secara kontemporer melalui perpaduan musik dan gerak. Akting, tari, dan vokal yang disajikan harmonis oleh para aktor-sekaligus-penari menandai alur kisah dalam pertunjukan ini, yang kaya akan pesan-pesan mendalam seperti makna kasih sayang, pengorbanan, serta karma.
Selama kurang lebih 60 menit, penikmat seni dimanjakan pertunjukan yang kaya akan visual dan musik yang memukau. Melalui tari sebagai pendukung pada alur cerita, pertunjukan ini berhasil membawa penonton kembali seperti ke zaman dahulu. Akting para pemain seperti Nino Prabowo, Nisa Haryanti, Ade Rianom, dan Group Tari Helda yang memukau berhasil menghidupkan karakter-karakter dalam cerita.
Penikmat seni diajak menyelami kisah klasik ‘Malin Kundang’ yang bercerita tentang anak yang durhaka kepada orangtua. Setelah meninggalkan ibunya di desa untuk merantau, Malin kembali sebagai saudagar kaya dengan harta berlimpah. Ia membawa serta sang istri, perempuan dari keluarga terhormat.
Saat sang ibu ingin bertemu dengan Malin, ia menolak mengakui bahwa perempuan tua dan renta adalah ibunya. Bahkan mengusirnya dengan kejam. Seketika, doa ibu yang geram didengar dan membawa bencana kepada anak durhaka yang dikutuk oleh ibunya menjadi batu.
Pemeran Malin, Nino Prabowo berharap, kisah klasik tentang ambisi yang membutakan yang dituturkan melalui drama musikal ‘Malin Kundang’ mengingatkan kita akan pentingnya berbakti kepada orangtua. “Serta melalui kisah ini juga dapat membuat kita merenungkan makna dari kasih sayang dan pengorbanan.” ***