bukan-jalan-jalan-biasa
Taufik F Pasiak | Dok Istimewa
BUKAN “JALAN-JALAN” BIASA
Rusman Madjulekka
Mon, 29 Sep 2025

Catatan traveling Taufik F. Pasiak di Lionmag.id

Membaca tulisan Taufiq Fredrik Pasiak yang dimuat inflight magazine “Lionmag.id”, sesungguhnya bukan “jalan-jalan” biasa. Tapi perjalanan kontemplasi seorang peziarah ulet, begitu ia menyebut dirinya.      

Pembaca tidak sekedar bisa mengagumi berbagai destinasi dan bangunan bersejarah karya agung arsitektur masa lalu, tapi sekaligus dibangkitkan kesadaran hakiki-nya yang sarat nilai religiusitas.

Tak percaya? coba tengok dan simak dua tulisan Taufiq. Yang pertama berjudul: “Via Dolorosa a la Antonio Gaudí”, catatan dari Barcelona. Yang kedua berjudul: “Nestapa yang Menari-nari”, catatan dari Granada.

Bukan “jalan-jalan” biasa yang saya maksud karena selain ditulis seorang “contemplative traveller”. Pun konten-nya, kata istilah anak gen-z, daging semua. Nampak juga si penulis sosok yang rajin membaca, terlihat banyaknya referensi dan kedalaman ulasannya.       

Taufiq seorang dokter. Spesialis otak dan jantung. Ia lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Selain praktek, ia juga seorang akademisi dan kini dipercaya sebagai Dekan FK UPN “Veteran” Jakarta. Sejak mahasiswa ia rajin menulis di majalah kampus “Inovasi” dan mengisi kolom di harian Manado Post.    

Setelah membaca tulisan Taufiq, tiba-tiba saya teringat sebuah kisah dan tertarik memberikan catatan kritis hasil olahan kontemplasi tipis-tipis. 

Merujuk pada referensi, tahukah anda berapa kali perintah ibadah shalat dan derma zakat disebut dalam kitab suci Al-Qur'an? Ada 8 kali. 

Dan selanjutnya, tahukah anda berapa kali perintah untuk melakukan traveling dalam Al-Qur’an? Ada 27 kali. 

Traveling yang dimaksud disini seluruh jenisnya seperti dikenal dengan istilah pelesir, melancong, berkelana, jalan-jalan, liburan, rekreasi, piknik, tamasya, healing dll.

Jadi dalam kitab suci agama yang Taufiq dan saya anut perintah untuk traveling, justru lebih banyak. Dalam artian, Allah SWT dalam kitab suci Al-Qur'an justru memerintahkan untuk sering “jalan-jalan” mengitari bumi dan lautan, berkunjung ke banyak negeri, dan tempat-rempat bersejarah masa lampau. Tujuannya apa? Untuk mengingatkan dan memperoleh lebih banyak hikmah dan wisdom.

Bisa dibayangkan, bagaimana hidup kita ini akan terasa boring dan stuck? Jika kita tidak pernah satu kali pun refreshing jalan-jalan. 

Dan Allah SWT sudah tahu kebutuhan dasar ini, sehingga diturunkanlah ayat-ayat yang berbunyi: "siru fil ardhi" (jelajahilah penjuru bumi), "afalam yusiru fil ardhi?" (tidakkah mereka menjelajahi bumi?)

Dalam sejarah pun sudah diceritakan, bahwa sang pembawa risalah Islam sekaligus sang pembawa wahyu Al-Qur'an: Nabi Muhammad SAW. Ia sudah melanglang buana ke berbagai tempat, termasuk ke negara Syam yang meliputi Oman, Bahrain, Yaman, Iraq, Syria, dan Yordania, sejak usia 25, dalam ekspedisi dagang.

Akhirnya, saya ingin katakan: melalui tulisannya, Taufiq telah membawa “jalan-jalan” biasa menjadi luar biasa. Apalagi kalau saya diajak ikut “jalan-jalan”. ***


Share
Nyonya Secret
Sample Banner 1

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru