bekas-tempat-pembuangan-sampah-disulap-jadi-destinasi-ekowisata-batam
| FOTO : Istimewa
Travel Idea
Bekas Tempat Pembuangan Sampah, Disulap jadi Destinasi Ekowisata Batam
Dian R Rosmayanti
Thu, 02 Jun 2022
Konsep ekowisata ramah lingkungan di Kampung Tua Bakau Serip ini sejalan dengan upaya pengembangan pariwisata nasional pascapandemi COVID-19

Batam, Lionmag.id - Pernah melancong ke Batam? Jangan lupa kunjungi Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip. Destinasi ekowisata ini masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022 dan menjadi destinasi terbaik di Batam, Kepulauan Riau.


Menparekraf Sandiaga Uno mengatakan, Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip memiliki potensi wisata alam yang kuat, karena memiliki ekowisata hutan bakau Pandang Tak Jemu. 

Desa wisata ini juga memiliki kekayaan tradisi budaya dan sektor ekonomi kreatif yang beraneka ragam. Seperti kerajinan tangan dari kerang dan eceng gondok, juga kuliner khas seperti olahan gonggong. 

Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip ini juga memiliki keunggulan karena jarak yang cukup dekat dari Bandara Internasional Hang Nadim, sekitar 14,2 kilometer. Dengan keunggulan itu, Kampung Tua Bakau Serip bisa menjadi destinasi studi banding bagi siswa sekolah dari Singapura.

"Anak-anak sekolah yang libur di Singapura bisa mengunjungi Kampung Tua Bakau Serip dan belajar tentang konservasi, edukasi tentang ekonomi kreatif, budaya, dan lain sebagainya," kata Menparekraf Sandiaga dalam kunjungannya ke Desa Wisata Kampung Tua Bakau Serip, Selasa (31/5).

Konsep ekowisata ramah lingkungan di Kampung Tua Bakau Serip ini sejalan dengan upaya pengembangan pariwisata nasional pascapandemi COVID-19 yang berkelanjutan lingkungan dan berbasis komunitas. 

Sehingga nantinya desa wisata bisa menjadi garda terdepan dari pariwisata berkelanjutan dan ramah lingkungan di Indonesia.

"Pariwisata kita ke depan adalah pariwisata yang berbasis kualitas dan berkelanjutan. Jadi ini sesuai dengan apa yang akan kami sampaikan di rangkaian kegiatan G20 bahwa pariwisata Indonesia adalah pariwisata yang berkualitas, berkelanjutan, berbasis komunitas," ujar Sandiaga.

Perwakilan pengelola Kampung Tua Bakau Serip, Gery mengatakan, awalnya kawasan ini merupakan tempat pembuangan sampah yang kemudian dengan pendekatan ekowisata dapat dimaksimalkan menjadi desa wisata pada tahun 2018. 

"Dulunya desa ini adalah tempat pembuangan sampah. Namun akhirnya kami mengubah desa ini menjadi desa wisata karena berawal dari hati bagaimana kami sebagai warga Kampung Tua Bakau Serip menjaga dan melestarikan mangrove di pesisir Kota Batam ini," kata Gery.

Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad menambahkan pihaknya kini tengah mendorong program green energy di kampung-kampung dan destinasi wisata. 
Nantinya destinasi-destinasi ini akan menjadi destinasi yang ramah lingkungan, dengan memanfaatkan sumber energi baru dan terbarukan serta menggunakan transportasi listrik.

"Jadi kendaraannya ke depan akan memanfaatkan kendaraan listrik," kata Ansar.
Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru