Museum Basoeki Abdullah kembali menggelar ajang seni rupa bergengsi melalui Pameran Finalis Kompetisi Basoeki Abdullah Art Award #5 (BAAA #5) yang berlangsung di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 22 November – 8 Desember 2024.
Pameran ini mengangkat tema ‘CONVERSATIONS WITH NO THINGS’. Mengundang penikmat seni untuk merefleksikan hubungan manusia dengan entitas non-manusia, khususnya di tengah arus teknologi yang semakin mendominasi kehidupan modern.
Kompetisi dua tahunan BAAA, yang diselenggarakan oleh Museum Basoeki Abdullah bertujuan untuk menjaring talenta muda di bidang seni rupa Indonesia berusia 17 – 35 tahun. Dengan total hadiah Rp500 juta untuk lima pemenang, ajang ini menjadi wadah prestisius bagi seniman muda di seluruh Nusantara untuk menunjukkan potensi mereka.
Tahun ini, sebanyak 1.075 proposal diterima, dan 29 karya seni rupa terbaik terpilih untuk dipamerkan. Karya-karya yang ditampilkan dalam pameran ini mencakup berbagai medium dan teknik, juga tema.
Kurator Mikke Susanto pada momen pembukaan pameran, 21 November lalu, mengapresiasi para seniman yang menawarkan perspektif segar melalui seni rupa.
“Dari 29 karya yang kami kurasi, benang merahnya adalah perupa-perupa muda kita hari ini memiliki beberapa kecenderungan. Dari seribu karya, banyak yang mengeksplorasi perihal kesehatan mental --mengeksplorasi identitas diri yang memasuki masa krisis diri yang luar biasa.”
Selain itu, lanjutnya, sejumlah perupa menyoroti persoalan bagaimana isu-isu lingkungan menjadi penting. “Di dalam karya-karya mereka, mengeksplorasi lingkungan adalah bagian dari upaya untuk menjadi bermanfaat. Seniman berkarya bukan hanya sebagai bagian dari entitas dirinya, tapi menjadi bagian dari masyarakat.”
Dan, yang tak kalah relevan adalah fenomena teknologi yang terus berkembang, baik digital maupun non-digital, yang manual maupun virtual. Interaksi antara manusia dengan kecerdasan buatan memiliki tempat dan nilai yang sama --penuh inovasi namun menyimpan tantangan emosional.
“Jadi, bisa dibayangkan 29 karya ini mewakili ide dan gagasan ribuan ‘visual artist’ yang ada di Indonesia,” kata Mikke.
Sebagai salah satu ajang seni rupa terkemuka, pameran BAAA #5 yang diresmikan oleh Menteri Kebudayaan Fadli Zon bukan hanya bentuk apresiasi terhadap karya para seniman muda, tetapi juga upaya Museum Basoeki Abdullah untuk menginspirasi generasi penerus agar terus berkarya.
Pameran ini diharapkan menjadi ruang refleksi sekaligus inspirasi bagi masyarakat. Keberagaman tema dan interpretasi seni dalam pameran ini menjadi bukti kekayaan pemikiran seniman muda Indonesia yang mampu menjawab tantangan zaman.
Pada hari yang sama, daftar pemenang Basoeki Abdullah Art Award #5 diumumkan. Mereka adalah Agnes Hansella dengan karya ‘First of the Gang’, Angela Sunaryo (‘Kerokan’), Asmoadji (‘Bercermin pada Sekitar’), Suvi Wahyudianto (‘Billboard Tak Berwarna dan Utopia Pasca Ingatan’), dan Syaura Qotrunadha (‘Alterasi Kisah Sang Pengelana’).
‘CONVERSATION WITH NO THINGS’ terbuka untuk umum setiap hari mulai 22 November hingga 8 Desember 2024, pukul 09.00 hingga 19.00 WIB. Pengunjung dapat memperoleh tiket dengan melakukan registrasi langsung di lokasi (on site).
Tidak hanya menikmati karya, publik juga dapat mengikuti kegiatan diskusi pada 30 November 2024. Informasi pendaftaran program dan informasi lainnya terkait pameran dapat diakses melalui WhatsApp resmi Museum Basoeki Abdullah, serta akun Instagram @musbadul dan @galerinasional.