Art Jakarta 2024 berlangsung di JIExpo Kemayoran, Jakarta, 4-6 Oktober 2024. Pekan seni internasional ini menghadirkan 73 galeri terkemuka dari Indonesia dan Asia Tenggara serta mancanegara lainnya, menyajikan yang terbaik dari koleksi mereka sembari meningkatkan keseluruhan pengalaman audiens.
Seremoni pembukaan yang menampilkan Trust Orchestra dihadiri oleh Direktur Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Restu Gunawan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, beserta Direktur Pemasaran Ekonomi Kreatif Erwita Dianti dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Maulana Indraguna Sutowo selaku CEO MRA Group, dan para Mitra Utama Art Jakarta.
Penampilan rapper Matter Mos membuka pameran. Juga pemutaran film The Mother of Indonesian Artist karya Erwin Damali yang tayang perdana.
Dalam pidatonya, CEO MRA Group Maulana Indraguna Sutowo pun mengungkapkan apresiasi atas perjalanan panjang pekan seni ini, “Art Jakarta memasuki tahun ke-14 dengan langkah yang pasti. Dimulai dari Bazaar Art Jakarta pada 2009, ajang ini terus berevolusi sesuai dengan perkembangan seni rupa Indonesia. Kami akan terus memegang visi yang sama, mendukung ekosistem seni rupa di Indonesia dan kawasan Asia Tenggara.”
Fair Director Tom Tandio menyatakan antusiasmenya atas kolaborasi Art Jakarta dengan lebih banyak mitra untuk menyajikan instalasi seni yang mengusik rasa penasaran dan karya yang kontekstual, untuk memikat pengunjung dan menawarkan pengalaman istimewa. “Dengan senang, kami juga menyambut 73 galeri yang di antaranya banyak yang kembali, dengan tambahan lima galeri lagi.”
Tom memastikan, “Kami percaya bahwa kemitraan yang lebih besar ini menandai pertumbuhan Art Jakarta dan kepercayaan yang kami peroleh dari para pemangku kepentingan di dunia seni rupa.”
Tahun ini, Art Jakarta meluaskan kehadiran di JIExpo Kemayoran dengan menempati tidak hanya hall C3 dan B3 tetapi juga C1. Hal ini memungkinkan Art Jakarta untuk meningkatkan pengalaman audiens melalui area F&B yang lebih nyaman, penampilan yang lebih ciamik dalam program publik—termasuk live music—dan lebih banyak partisipan dalam Art Jakarta Scene.
Sebagai platform yang telah diakui, pekan seni ini juga menyaksikan kenaikan jumlah penerbit yang terlibat, mendorong lebih banyak percakapan dan wacana tentang dunia seni rupa di kalangan publik.
Art Jakarta 2024 menjadi ajang yang tak terlewatkan, menyoroti beragam ekspresi artistik dan jiwa kreatif yang mewakili kancah seni rupa di kawasan ini.
Seturut tradisi panjang dukungan pada dunia seni rupa, Julius Baer yang diwakili Indonesia Country Head and Group Head South East Asia, Yang Vi Sun, percaya betapa seni rupa mendorong pola pikir yang terbuka, juga memantik banyak percakapan. Karena itulah, kata Yang Vi Sun, pihaknya terus memelihara komitmen kuat untuk mendukung upaya artistik di seluruh dunia.
“Tahun ini, seniman terkemuka Indonesia, Sunaryo, menyajikan pameran istimewa yang mencakup karya-karya terbarunya di Julius Baer VIP Lounge. Dengan pendekatan yang cergas terhadap seni kontemporer dan mendorong batas- batas ekspresi seni, karya-karya Sunaryo sangat beresonansi dengan budaya Indonesia,” tuturnya.
Tahun ini, Art Jakarta Gallery, bagian utama pekan seni ini, memukau pengunjung dengan jajaran 39 galeri nasional dan 34 galeri internasional dari berbagai negeri. Termasuk di antaranya Malaysia, Singapura, Thailand, Filipina, Vietnam, China, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, Rusia, dan Australia.
Presentasi istimewa oleh seniman-seniman juga hadir dalam beragam sorotan. Di antaranya Super Art Box, one-stop media musik dan hiburan sebagai denyut inspirasi, komunikasi, dan ekspresi musisi serta pecinta musik di seluruh Indonesia; juga instalasi Naked Tone yang mengundang pengunjung untuk melangkah masuk ke ‘alam lain’ sebagai ekspresi pembebasan diri.
Bersama-sama dengan HONF dari Yogyakarta, Blue Label menyajikan Immaculate Virtue, kolaborasi yang membaurkan nilai tradisional dengan inovasi modern. Seniman penuh inovasi Erwin Windu Pranata ingin mengembalikan kegembiraan dan keseruan melalui karya asemblase Ketok Mejik, yang menghadirkan Mini J01. Memanfaatkan objek sehari-hari yang penuh warna dan dapat digunakan kembali, karya ini sejalan dengan nilai keberlanjutan sembari menekankan kegembiraan yang mencirikan karakter asli Mini Cooper.
Dengan lebih banyak ekshibitor dan kemitraan dibanding sebelumnya, Art Jakarta 2024 menampilkan rangkaian luas karya kontemporer lewat beragam medium yang mencerminkan perkembangan dan kecenderungan terbaru dalam kancah seni rupa kawasan ini.***