Ilustrasi. | DOC. TITIMANGSA | IMAGE DYNAMICS
Art & Culture
10 Komunitas Seni di Indonesia Raih Apresiasi ‘Kado untuk Sanggar’
Devy Lubis
Mon, 18 Dec 2023
Sepuluh komunitas seni tari yang tersebar di sejumlah provinsi di Indonesia ditahbiskan sebagai penerima penghargaan ‘Kado untuk Sanggar’ dalam rangkaian program 1 Dekade Galeri Indonesia Kaya. Setiap sanggar memperoleh dana pembinaan sebesar Rp 50 juta untuk mendukung upaya pengembangan sekaligus pelestarian seni dan budaya di daerah masing-masing.
Galeri Indonesia Kaya genap berusia 1 dasawarsa pada 10 Oktober 2023. Sebagai bagian dari perayaan ulang tahunnya, Galeri menggelar program #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar. Program ini membuka kesempatan bagi sanggar seni di seluruh penjuru negeri untuk mendapat dana hibah guna menunjang kegiatan mereka.
Program dimulai pada 22 Oktober hingga 12 November 2023. Lebih dari 400 pendaftar mengajukan ide dan konsep terbaik. Dari partisipasi ini, 100 sanggar lolos seleksi untuk maju ke tahap berikutnya. Setelah kurasi ketat, terpilih 20 sanggar dengan ide dan konsep terbaik untuk mempresentasikan proposal mereka. Seleksi akhir kembali dilakukan, dan pemenang diumumkan pada 17 Desember kemarin.
“Setelah mengikuti berbagai rangkaian kegiatan, terpilihlah 10 sanggar yang kami rasa berhak mendapatkan pembinaan dan pendanaan guna mengembangkan kebutuhan sarana & prasarana dari masing-masing sanggar,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Galeri Indonesia Kaya.
Berikut ini adalah nama dari 10 sanggar yang berhasil memperoleh pembinaan dan pendanaan dari Galeri Indonesia Kaya:
1. Bliran Sina Watublapi – Sikka (Nusa Tenggara Timur)
2. Indonesia Art Movement – Jayapura (Papua)
3. Padepokan Seni Alang - Alang Kumitir – Banyuwangi (Jawa Timur)
4. Padepokan Seni Mangundharma – Malang (Jawa Timur)
5. Sanggar Bengkel Seni Baskara – Ternate (Maluku Utara)
6. Sanggar KOMANDAN (Komunitas Anak Dayak Ma’anyan) – Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur (Kalimantan Tengah)
7. Sanggar Seni Pelita Budaya – Belitung (Bangka Belitung)
8. Sanggar Seni Rasi – Kota Jambi (Jambi)
9. Sanggar Uyah Lengis Langgo – Bangli (Bali)
10. Svadara Warna Indonesia – Jakarta Selatan (DKI Jakarta)
Menghidupkan Kembali Ekosistem Seni Tari di Seluruh Penjuru Negeri. Selain memberikan pendanaan sebesar 50 juta rupiah bagi 10 sanggar, Galeri Indonesia Kaya juga memberikan hadiah senilai 10 juta rupiah bagi 20 sanggar yang telah mempresentasikan ide mereka di depan juri Hartati dan Didik Nini Thowok namun tidak lolos 10 besar.
“Pembinaan dan pendanaan ini diharapkan dapat menjadi peluang berharga bagi sanggar-sanggar terpilih untuk mengembangkan kreativitas, menyajikan karya-karya yang inovatif, dan memberikan kontribusi bagi dunia seni tari di Indonesia,” kata Renita, mempertegas komitmen dan dukungan pada perkembangan seni dan budaya di Tanah Air melalui berbagai inisiatif yang mendukung seniman muda.
Didik Nini Thowok selaku maestro tari dan juri mengapresiasi program #GIK1Dekade: Kado untuk Sanggar. Menurutnya, ini salah satu program positif dalam meningkatkan semangat kecintaan akan budaya dan seni tradisi di Tanah Air. “Tidaklah mudah untuk memilih 10 sanggar terbaik karena seluruh peserta yang telah mendaftarkan diri dalam rangkaian kegiatan ini memiliki beragam kelebihan dan talenta yang amat baik,” tuturnya.
“Melalui proses diskusi yang cukup panjang akhirnya terpilihlah 10 sanggar ini. Semoga rangkaian kegiatan ini dapat bermanfaat dan menjadi bekal bagi sanggar-sanggar di masa yang akan datang,” harapnya.
Sebelum membuka pendaftaran dan mengajukan proposal kegiatan, Galeri Indonesia Kaya menyelenggarakan Webinar Bincang Sanggar yang diselenggarakan sebanyak 2 kali dengan topik yang beragam. Webinar diselenggarakan untuk memberikan materi tentang penulisan ide, wawasan teknis, cara membuat dan mengomunikasikan sebuah proposal serta mengelola sanggar tari ini.
Sederet seniman tari Indonesia yang telah berprestasi di berbagai kompetisi tari baik di dalam maupun di luar negeri hadir sebagai pembicara. Mereka Mila Rosinta dari Mila Art Dance, Dayu Ani dari komunitas seni Bumi Bajra, Koreografer Eko Supriyanto dan Hartati, serta maestro tari Indonesia Didik Nini Thowok. Webinar ini mendapat antusiasme tinggi dengan lebih dari 1000 pendaftar.
“Selamat kepada 10 Sanggar terpilih. Kami harap, dana pembinaan ini dapat dipergunakan dengan baik oleh sanggar terpilih untuk mengembangkan kegiatan belajar mengajar ataupun berkarya, dan juga membangun ekosistem seni tari di daerah masing-masing,” tutup Renitasari.