Mungkin warga Zanzibar yang paling terkenal adalah lelaki Farsi bernama Farrokh Bulsara yang lahir pada 5 September 1946. Dalam revolusi Zanzibar pada 1964 keluarganya melarikan diri ke Inggris. Setelah tiba di Inggris ia membentuk band bernama Queen. Dia dikenal dunia sebagai Freddie Mercury.
Zanzibar adalah bagian dari negara Tanzania, Afrika Timur dan berjarak 50 km di lepas pantai. Sebuah pulau karang tropis yang indah mengambil nama dari pulau terbesar dan kota utama yang terletak di sana.
Seperti Timbuktu, Zanzibar adalah nama yang memunculkan gambaran tempat eksotis yang jauh dan hampir tidak terjangkau. Ini memang eksotis - tetapi tidak seperti Timbuktu, Zanzibar dapat dengan mudah dicapai melalui Dubai dan Teluk.
Ada banyak kesamaan dengan Indonesia. Berkat pengaruh wilayah Teluk Persia dan Oman khususnya, populasi Zanzibar mayoritas Muslim - tidak seperti daerah lain di Tanzania.
Pulau ini terkenal sebagai pusat perdagangan rempah-rempah, terutama cengkeh, yang dibawa ke sana dari Ternate pada awal abad ke-19. Pasar rempah berlimpah, dan azan adalah fitur kehidupan di sana. Seperti Indonesia, Zanzibar juga salah satu eksportir rumput laut terbesar di dunia.
Di Zanzibar dapat kita lihat pengaruh Arab yang begitu kuat mulai dari arsitektur, masjid, dan kerajinan perahu kayu (dhow) berlayar dengan layar segitiga mereka. Jangan lewatkan untuk menikmati pesona laut saat matahari terbenam dengan menaiki perahu kayu khas Zanzibar. Nikmati angin sepoi-sepoi menerpa layar, camilan khas yang eksotis, dan hiburan dari para musisi selama kita berada di atas perahu tersebut.
Zanzibar terkenal memiliki banyak pantai yang berpasir putih halus, perairan biru jernih, dan resor besar nan mewah. Dan salah satu tempat yang wajib dikunjungi saat di Zanzibar adalah Stone Town yang terdaftar sebagai warisan dunia di kota tua Zanzibar. Saat berjalan di jalan-jalan sempit, kita akan melihat dan merasakan pengaruh selama berabad-abad dari Afrika, Oman, dan Teluk Persia, dan menyusul baru-baru ini pengaruh dari orang Portugis dan Inggris.
Seperti banyak tempat yang benar-benar bersejarah, berkeliling di Stone Town paling baik dilakukan dengan berjalan kaki. Itupun tidak mencakup area yang luas dan beberapa jam berkeliling dengan santai memungkinkan siapa saja untuk dengan mudah menjangkau sebagian besar area Stone Town itu. Rumah keluarga Freddy Mercury masih berdiri di Stone Town. Jalan-jalan sempit dengan pasar rempah-rempah, Benteng Arab, masjid-masjid dan gereja-gereja, banyak toko kerajinan tangan, cendera mata dan perhiasan, bangunan dan arsitektur bersejarah yang memukau, bagian depan toko yang berwarna cerah, dan pengaruh Arab dan India secara keseluruhan membuat kota tua seperti suasana untuk film Indiana Jones.
Berabad-abad yang lalu, Zanzibar memperoleh sebagian besar kekayaannya dari perdagangan komoditas Afrika, khususnya gading, dan menjadi pusat perdagangan para budak. Orang-orang yang malang ditangkap di daratan Afrika, dibawa ke Zanzibar, di mana mereka dijual oleh pedagang budak Arab di pasar budak terbuka. Sebelum akhirnya ditutup oleh Inggris pada 1873, para budak dikirim ke Zanzibar dengan dhow dari daratan Afrika. Ribuan orang mati - berjejalan di dalam dhow dari Afrika atau di kapal budak dari Zanzibar ke tujuan akhir mereka di Asia atau Dunia Baru. Di sini kita juga bisa mengunjungi museum yang menampilkan sejarah perbudakan di Zanzibar.
Di kota tua ini terdapat banyak penginapan dari bintang 5 hingga jauh lebih murah. Di sini juga terdapat banyak resor pantai nan indah, melayani semua kalangan turis yang tersebar di sekitar pantai utara, selatan, dan timur pulau. Sebagian besar resor pantai ini berada dalam satu atau dua jam dari Stone Town. Pantai-pantai itu sendiri (termasuk di Stone Town itu sendiri) begitu bersih dengan pasir putih terbaik dan air yang jernih.
Ketika kita sudah puas dengan toko-toko kerajinan, restoran-restoran besar dengan beragam masakan yang menakjubkan, dan pasar di Stone Town, perjalanan berikutnya kita dapat berkeliling ke berbagai bagian pulau ini, mengunjungi desa-desa atau menikmati alam bebas dan melihat binatang-binatang unik Zanzibar. Banyak pertanian rempah-rempah tersebar di pulau ini. Di antara rempah-rempah lainnya, cengkeh dan pala yang diselundupkan keluar dari Maluku pada awal abad ke-19 tumbuh di sini. Ada tempat yang bagus untuk berjalan, dan hutan yang menarik untuk dijelajahi.
Jika kita menyukai air, scuba diving, snorkelling, memancing, dan menonton ikan paus adalah kegiatan yang luar biasa - semuanya di perairan Samudra Hindia yang hangat dan jernih.
Untuk lokasi sekecil itu, ada sejarah, budaya, dan keindahan alam yang luar biasa dapat kita temukan di Zanzibar. Jika itu belum cukup, Zanzibar adalah titik masuk yang ideal ke daratan Afrika - Tanzania, Kenya dan tujuan lain yang benar-benar indah.***
Artikel ini pernah diterbitkan di : Inflight Magazine Batik Air - Edisi September 2019.
BACA JUGA :Pesona Wisata Oman