Empat desainer dan jenama berikutnya yang berpartisipasi di ajang Paris Front Row SS20234 bersama Indonesia Fashion Chamber (IFC) adalah Itang Yunaz, Anggia Handmade, KAMI, dan KHANAAN.
Anggia Handmade mengusung konsep sustainable sebagai brand DNA. Mereka menerapkan konsep Women Empowering dengan perajin wastra.
Terinspirasi dari bentuk dua sisi kehidupan pasangan jiwa yang belum pernah bertemu, Anggia Handmade merilis koleksi bertema Soumade dalam gaya rancangan feminine edgy dengan mengeksplorasi warna dan corak khas batik Cirebon. Permainan warna cerah serta motif kontemporer dan geometris khas batik Pesisir, khususnya bentuk pulauan, menjadi daya pikat koleksi ini.
Kain endek, warisan budaya lokal yang hampir punah, juga bergaung di langit kota Paris. Ini sesuai harapan KAMI. melalui koleksi bertema Orva.
Sentuhan magis warna-warna kain endek khas Bali dalam nuansa puitis ala Paris diaplikasikan dalam siluet feminin. Pleats, draped layers, dan potongan asymmetrical melengkapi perpaduan rumit kain endek dengan keanggunan gaya Paris yang modern.
Motif bunga rain lily diselipkan untuk memperkuat simbol romantisme koleksi ini.
KHANAAN menampilkan motif geometris kuno yang terinspirasi dari kreativitas multifaset kota dan warisan budaya yang tak ternilai. Siluetnya menggabungkan motif monogram dengan fitur lanskap yang indah.
Mereka memadukan dua wastra Nusantara, yaitu tenun Garut dan batik Pekalongan. Motif wastra tersebut menjadi sorotan koleksi gaun panjang dan outer ini yang dikombinasikan dengan warna yang mewakili kilau lampu kota dan bangunan arsitektur Paris.
Eksotika wastra Nusantara, khususnya motif dan warna tenun gringsing Bali dan songket Palembang dihadirkan oleh desainer Itang Yunasz dalam koleksi bertema Exotasia: Exotic Asia Through Divine Love.
Motif geometris khas tenun Gringsing diaplikasikan dalam bahan sutera alami yang ringan menjadi ragam dress yang anggun. Sedangkan songket Palembang yang biasanya digunakan sebagai kain dan selendang, dirancang menjadi dress dan jackets dengan desain modern kontemporer yang berkelas.