ubud-writers-and-readers-festival-2025-lebih-dari-sekadar-percakapan-dan-keberanian-bermimpi
| DOK. Ubud Writers and Readers Festival
Art & Culture
Ubud Writers and Readers Festival 2025: Lebih dari Sekadar Percakapan dan Keberanian Bermimpi
Devy Lubis
Mon, 20 Oct 2025

Dari India, Banu Mushtaq, peraih International Booker Prize 2025, akan hadir bersama penerjemahnya Deepa Bhasthi. Mereka berbagi panggung dengan Jenny Erpenbeck, pemenang Booker tahun sebelumnya, dalam sebuah diskusi yang terinspirasi dari Virginia Woolf. Tema mereka: bagaimana perempuan menciptakan ruangnya sendiri untuk menulis di dunia yang masih sering membatasi.

Festival ini juga akan menghadirkan sejumlah tokoh dunia ternama. Di antaranya novelis Mesir-Kanada Omar El Akkad, jurnalis Jepang sekaligus advokat #MeToo Shiori Itō, serta jurnalis Lebanon-Australia Antoinette Lattouf, bersama sejarawan terkemuka David Van Reybrouck dan William Dalrymple.

Mereka mengangkat beragam tema dalam percakapan. Mulai dari kebebasan dan keadilan, isu gender dan interseksionalitas, hingga sejarah kolonial dan peringatan 80 tahun kemerdekaan Indonesia.

Sementara itu, dari tanah air, nama-nama seperti Leila S. Chudori, Sasti Gotama, Ray Shabir, dan Ni Made Purnama Sari akan menyalakan obor sastra Indonesia. Masing-masing membawa kisah, keresahan, dan keberanian untuk bersuara. 

Sasti, penulis ‘Korpus Uterus’ bergabung panel ‘Rewriting Women's History’; bagaimana perempuan menjadi tokoh utama dalam kisah mereka sendiri. “Ini selaras dengan novel saya yang mengeksplorasi kehidupan perempuan dan berupaya menampilkannya sebagai kisah yang utuh dengan perjuangan yang patut diapresiasi.”

Angelina Enny, juara II Hadiah Sastra ‘Rasa’ 2025, membawa kisah persekusi dan ketabahan etnis Tionghoa ke panggung global dalam panel bertajuk ‘Chinese Indonesian Women and the Forgotten History’. “Festival ini bukan hanya tentang buku. Ini tentang empati — tentang bagaimana kita memahami luka yang bukan milik kita sendiri,” tegasnya.

Sementara itu, bagi Wawan Kurniawan dan Udiarti, dua penulis muda dari Program Emerging Writers, UWRF adalah kesempatan untuk menyalakan suaranya di antara bintang-bintang dunia. Dari Makassar dan Sragen, mereka datang membawa puisi dan prosa yang lahir dari tanah, luka, dan cinta. Tentang identitas, kehilangan, dan keberanian bermimpi. 

Program utama lengkap dapat diakses di ubudwritersfestival.com/daily-schedule. Program gratis, seperti Peluncuran Buku dan Pemutaran Film, dapat difilter melalui fitur pencarian. Daftar lengkap pembicara tersedia di ubudwritersfestival.com/speaker. (***)


Share
Sample Banner 1

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru