"Kemampuan setiap orang dapat diperkuat atau ditingkatkan melalui budaya." -John Abbot
Jika Anda mengira bahwa Uni Emirat Arab (UEA) hanya terobsesi untuk memamerkan arsitektur gedung-gedung pencakar langit, mungkin sudah waktunya untuk mengevaluasi kembali pandangan tersebut.
Kemewahan dan gemerlap Dubai hanyalah salah satu sisi dari UEA; pesonanya jauh lebih luas daripada yang terlihat di permukaan. Bekas Ibukota Kebudayaan Arab yang ditunjuk UNESCO, yang juga dikenal sebagai kota kreatif untuk kerajinan dan seni rakyat karena kerajinan tradisional tenun Talli yang menjadi warisan berharga dan menjadi hub ekowisata, Emirat Sharjah—salah satu dari tujuh emirat UEA—memiliki kisah menarik yang layak untuk dibagikan.
Jika ditanya mengapa Anda harus mengunjungi Sharjah, karena Anda akan disuguhi kisah tentang warisan budaya yang berakar kuat, terawat dengan baik dengan perpaduan tradisi dan festival seni yang menarik—karakteristik yang jarang disebutkan tentang UEA.
Apa yang istimewa dari lokasi Sarjah?
Berjarak hanya sepelemparan batu dari Dubai di selatan dan Ajman di utara, emirat terbesar ketiga ini (setelah Dubai dan Abu Dhabi) adalah satu-satunya yang berbatasan dengan semua emirat lain di UEA. Dengan lokasi strategis ini, Sharjah dan memiliki dua garis pantai—Teluk Persia di barat laut dan Teluk Oman di timur. Dengan lokasi strategis di Teluk Arab, Sharjah memberikan akses ke pemandangan gurun,bukit pasir, gunung batu, lembah, hutan bakau, dataran garam, dan oasis.
Enam Sisi Menarik di Sharjah
1. Warisan dan pusat budaya Sharjah
Untuk mempertahankan reputasinya sebagai salah satu kota Arab terkaya di masa lalu dengan sejarah panjang lebih dari 5000 tahun, pandangan, dan budaya Sharjah dijunjung tinggi. Kawasan warisan budaya Sharjah, yang juga dikenal sebagai Heart of Sharjah, adalah salah satu proyek pelestarian budaya paling ambisius yang tidak hanya menghidupkan kembali bagian kota tua tetapi juga melindungi benda berwujud dan tidak berwujud UEA. Di pusat kota, rumah-rumah dan bangunan telah diubah menjadi fasilitas seni, souq (pasar), dan museum untuk memungkinkan keterlibatan langsung dengan seni tradisional, kerajinan, festival, dan budaya Arab secara keseluruhan.
Dua kawasan budaya terkenal lainnya adalah Al Majaz Waterfront dan Al Qasba, yang dikenal dengan pemandangan yang menakjubkan . Sementara Masjid Noor dengan dengan arsitektur yang megah, Souq Lama mencerminkan semangat budaya Emirat dengan koleksi tekstil, emas, rempah-rempah, dan parfum. Selain itu, Situs Warisan Dunia UNESCO yang diusulkan di Mleiha adalah rumah bagi fosil yang berusia hampir 90 juta tahun, melengkapi peninggalan tentang sejarah alam Semenanjung Arab dan menjadikannya salah satu proyek warisan paling penting di Sharjah.
2. Museum Tradisional dan Ruang Seni Modern
Emirat Sharjah memiliki beberapa museum yang luar biasa tentang arkeologi, seni, kaligrafi, warisan, dan lainnya. Di Sharjah Lama, Anda tidak boleh melewatkan landmark seperti Masjid King Faisal yang modern, Museum Peradaban Islam, dan Museum Seni Sharjah. Yang terakhir adalah salah satu platform terbesar bagi seniman dan pecinta seni dari seluruh dunia. Selain itu, Museum Arkeologi Sharjah menjadi arsip permanen semua artefak arkeologi yang akan membawa Anda kembali ke masa lebih dari 125.000 tahun yang lalu.
Meskipun Emirat ini fokus pada pelestarian warisan budaya dan nilai-nilai tradisionalnya sebagai kota Islam, Sharjah tidak ragu untuk melihat ke masa depan. Rain Room yang unik, tempat Anda merasakan hujan tanpa basah, Pabrik Es Kalba, kandang kupu-kupu, Akuarium Sharjah, dan Museum Sains Sharjah menawarkan beberapa atraksi interaktif dan canggih yang menjadikannya destinasi wisata yang inovatif.
3. Pengalaman Safari Gurun dan Satwa Liar
Area Al Badayer, yang dikenal dengan sebutan Big Red dan terkenal dengan bukit pasirnya yang tak bertepi, adalah gurun paling populer di Sharjah. Batu unta, selfie matahari terbenam, dan petualangan safari tidak boleh dilewatkan. Pengalaman gurun yang lengkap seperti dune bashing, sand boarding, menunggang unta, mengamati bintang, dan atraksi budaya sebelum makan malam di kamp gurun bergaya Badui.
Bagi mereka yang memiliki minat khusus pada arkeologi, kuburan prasejarah, fosil, dan formasi batuan, Pusat Arkeologi Mleiha adalah tempat yang wajib dikunjungi. Terletak di Cagar Alam Al Bridi, hanya berjarak 40 kilometer dari Kota Sharjah, terdapat petualangan safari lain bagi pecinta satwa liar. Safari Sharjah berbeda dari pengalaman gurun biasa. Rumah bagi lebih dari 120 spesies, tempat ini diklaim sebagai pengalaman satwa liar terbesar di luar benua Afrika.
4. Pantai dan Pulau yang Indah
Dengan Teluk Arab dan Teluk Oman sebagai garis pantai, Sharjah menawarkan pantai-pantai yang indah dengan pemandangan yang tenang, pasir yang berkilauan, dan air yang jernih. Pantai Al Khan (bersertifikat blue flag), Pantai Al Luluyah (permata Khor Fakkan), Pantai Al Hamriyah (ramah bagi penyandang disabilitas), Pantai Al Heera (pantai terpanjang di kota), Pantai Khor Fakkan, Pantai Corniche Sharjah, dan Kalba; adalah kombinasi sempurna antara wisata dan petualangan.
Khor fakkan, sebuah kota pantai indah yang menghadap Teluk Oman, sering disebut sebagai pengantin Pantai Timur Sharjah karena keindahannya. Pulau Al Noor, yang terletak di Laguna Khaled, adalah perpaduan unik antara alam, seni, dan hiburan. Oasis buatan dengan penghijauan yang rimbun, pencahayaan fenomenal, taman kupu-kupu, instalasi seni yang penuh warna, dan pemandangan tepi danau. Oasis ini ini telah memenangkan banyak penghargaan.
5. Ekowisata dan Festival Internasional
Selain kekayaan budayanya, Sharjah menjadikan konservasi dan keberlanjutan sebagai perioritas utama. Taman Geologi Buhais menjadi contoh penghormatan terhadap perjalanan geologis Sharjah. Berbagai proyek ekowisata di sekitar Cagar Konservasi Kalba memberikan wawasan tentang lanskap yang luar biasa, formasi bakau, ekosistem yang beragam, dan banyak lagi.
Festival Cahaya Sharjah, Pameran Buku Internasional Sharjah, Bienial Kaligrafi Sharjah, Festival Hari Warisan Sharjah, dan Festival Seni Islam Tahunan adalah beberapa acara bergengsi dengan daya tarik global yang memberikan pandangan mendalam tentang visi budaya yang kaya di Sharjah.
6. Kuliner Lezat dan Makanan Penutup Emirat
Meskipun alkohol dilarang di Sharjah, kuliner lezat dan makanan penutupnya yang menggugah selera menjadi penggantinya. Hampir setiap hidangan disajikan dengan salad, Labneh (saus yogurt), Hummus (saus kacang arab), dan Baba Ghanoush (saus terong panggang), menjadikan Sarjah surga bagi pecinta kuliner Mediterania.
Masakan Emirat mencerminkan gaya hidup Badui. Hidangan daging, roti, dan nasi adalah makanan pokok. Beberapa hidangan khasnya antara lain; Shawarma, Al Harees, Falafel, Al Machboos, dan Tabbouleh. Makanan penutup Emirat seperti Baklava, Knafah, Batheeth, Halwa Oman, Basbousa, dan Mahalabia menambah manisnya setiap acara. Untuk pengalaman yang berbeda , cobalah sarapan tradisional Emirat di salah satu kedai makan tua.
Bagaimana Cara Mencapai Sharjah?
Sharjah memiliki bandara internasional sendiri, tetapi bagi Anda yang datang dari Dubai, perjalanan darat hanya memakan waktu kurang dari satu jam untuk tiba di emirate ini. Dengan konektivitas yang lancar di antara tujuh emirat di UEA, Sharjah sangat mudah diakses bagi wisatawan.(*)
Artikel ini terbit juga di inflight magazine LION AIR GROUP : LIONAIRGROUP edisi April - Mei 2025