Sejak Lion Air mengenalkan tarif lebih rendah, puluhan juta orang pun memiliki kesempatan sekaligus kemampuan melakukan perjalanan antarpulau di Indonesia.
Pesawat Boeing 737-900 ER Lion Air dengan Livery Boeing. Foto MAKKHFUD SAPPE
Selama bertahun-tahun dan puluhan kali perjalanan ke Indonesia, banyak penerbangan saya menggunakan Lion Air. Perjalanan yang benar-benar menyajikan pemandangan yang memesona. Lanskap-lanskap yang sungguh eksotis dan luar biasa, jauh melebihi yang bisa saya ingat.
Pelancong yang melakukan perjalanan bisnis dengan Lion Air, mereka cenderung terbang dengan rute seperti Medan – Jakarta – Surabaya – Balikpapan – Makassar. Sedangkan pelancong yang ingin berlibur umumnya tidak menjelajahi rute nun jauh di luar Pulau Jawa ke Bali.
Saat membuat tulisan ini, terbayang jelas di benak saya banyaknya nuansa hijau dan laut ketika mendekati Manado dan Ambon. Ada juga gunung berapi.
Kemudian, memasuki Ternate dan Tidore, disuguhkanlah pemandangan Laut Manado yang menakjubkan, hamparan terumbu karang di lepas Pantai Selatan dan perairan bagian selatan Sulawesi Barat, tontonan awan besar dan abu vulkanik dari Gunung Semeru di Jawa Timur, serta untaian bak kalung indah pulau-pulau Nusa Tenggara Timur. Semuanya memanjakan mata saat mendekati Kupang.
Semua itu kontras dengan kepadatan dan hiruk-pikuk perkotaan yang terlihat dari jendela pesawat saat mendekati Jakarta yang kian modern.
Di sisi lain, pengalaman luar biasa ketika saya melihat Indonesia selama beberapa tahun terakhir bukan hanya seberapa banyak negara ini telah berubah, melainkan seberapa cepat berubah.
Begitu pula di industri penerbangan. Sejak munculnya maskapai penerbangan swasta seperti Lion Air, 200 juta penduduk Indonesia telah diberikan kebebasan untuk bepergian yang belum pernah ada sebelumnya.
Berkat pengenalan tarif rendah oleh Lion Air, puluhan juta orang kini memiliki kemampuan untuk melakukan perjalanan antarpulau di Indonesia dengan cara yang tidak pernah bayangkan beberapa tahun silam.
Saat duduk di terminal bandara sambil menunggu penerbangan, saya sering bertanya ke berbagai orang, baik lelaki maupun perempuan. Di antara mereka ada yang bepergian dengan tujuan bisnis, ada keluarga atau mahasiswa yang melakukan kunjungan atau mudik ke kampung halaman, hingga para pelaku ibadah yang berpakaian indah sekembalinya dari Tanah Suci setelah menunaikan ibadah haji atau umrah. Tanpa perjalanan udara yang murah, rasanya semua itu tidak mungkin terjadi pada mereka.
Memesan tiket pesawat di maskapai Lion Air pun sangat mudah. Cukup berselancar di situs web yang disediakan pihak maskapi yang belakangan ini semakin informatif dan bermanfaat. Meski terdapat banyak jaringan agen perjalanan yang juga efisien serta bisa menjadi alternatif saat berada di Indonesia, saya lebih memilih situs web maskapai. Ini memungkinkan Anda membayar dan mencetak tiket elektronik, untuk siapa pun, secara online.
Selama beberapa tahun terakhir, saya saksikan Lion Air meningkatkan frekuensi penerbangan ke berbagai tujuan. Untuk perjalanan bisnis, ada banyak pilihan penerbangan yang memudahkan akses dari mana pun ke sejumlah pusat utama aktivitas komersial seperti Jakarta, Medan, Makassar, dan Surabaya.
Lion Air juga menghadirkan pesawat-pesawat yang lebih baru demi meningkatkan kenyamanan, ketepatan waktu, serta layanan maskapai yang andal. Staf di bagian check-in selalu ramah. Begitu pula selama dalam penerbangan dengan awak kabin yang dijamin tidak memberikan masalah. ***
Artrikel ini diterjemahkan dari tulisan asli penulis : Lion Air Story
BACA JUGA : Festival of Colour India