Berwisata ke Magelang, kurang lengkap rasanya bila tidak mencicipi kuliner tradisional yang ikonik. Di kota ini, wisatawan wajib menikmati Ikan Beong dan juga Mie Godog Magelangan.
Nuryanto, Owner Omah Mbudur saat menerima grup Media Trip Atria ‘The Beauty of Magelang and Malang’ berkunjung ke Omah Mbudur, Magelang, Jawa Tengah pada (04/05/2023) lalu menyampaikan, Omah Mbudur punya menu khas yakni Ikan Beong dan Mie Godog Magelangan. Kedua menu ini seluruhnya menggunakan bahan alami atau back to nature.
Di sini Mie Godog Magelangan, dihadirkan menggunakan bahan baku yang tradisional istimewa. Menunya menggunakan kaldu ayam kampung, serta dimasak memakai Anglo—kompor yang terbuat dari tanah liat dan arang untuk bara apinya.
Air yang digunakan untuk memasak di Omah Mbudur ini bukan menggunakan air sumur, atau air ledeng, akan tetapi menggunakan air yang sumbernya berasal dari bekas mata air Danau Purba Borobudur, sehingga menjadi masakan dan minuman yang luar biasa.
“Pokonya yang kami sajikan adalah makanan dan minuman yang bisa dikonsumsi sehari-hari warga sini. Bukan menggunakan bahan pabrikan, semua berasal dari alam,” pungkas Pak Nur.
BACA JUGA:
- Batik Air Koneksikan Penerbangan Indonesia Menuju Korea Selatan
- Lion Air Siap Menghubungkan Surabaya – Labuan Bajo – Surabaya dengan Kapasitas 6.804 Kursi Selama KTT ASEAN ke-42
Untuk menu ikan Beong yang menjadi buruan grup Media Trip Atria adalah pindang ikan ‘Ikan Beong’. Secara tampilan, kuahnya tak jauh berbeda dengan mangut, yang membedakan hanya ikannya saja.
“Kami punya pindang ikan dari sungai atau Kali Progo. Bentuk ikannya perpaduan ikan Lele dan Patin, kalau di Jawa Barat dan Sumatra, iakan ini disebut sebagai ikan Baung. Kalau disini disebut ikan Beong,” terang pria yang disapa dengan Pak Nur ini.
Pak Nur melanjutkan, untuk kuahnya memakai bumbu genap dari rempah khas pedesaan yang mudah dijumpai di alam. Kuahnya ini diracik dari 11 bumbu rempah seperti, jahe, lengkuas, bawang, dan lainnya. Kemudian bumbu tersebut dicacah dan diulek menggunakan tangan,” lanjutnya.
Kalau kuahnya diseruput tidak akan eneg. karena diolah dari bumbu yang spesial. Di sayur ada talas hutan, cocok untuk persendian bagi yang duduk terlalu lama makan ini bisa sembuh.
Untuk nasinya, lanjut Pak Nur, Omah Mbudur menggunakan beras yang istimewa, berasal dari hasil panen padi yang ditanam sendiri kemudian disuguhkan khusus untuk tamu dan tanpa pestisida.
“Berasnya istimewa, karena kami tanam sendiri hasil panennya dimakan sendiri dan disuguhkan untuk tamu kami. Jadi tidak dijual di tempat lain, karena untuk kebutuhan kami sendiri juga masih kurang,” terang Pak Nur.
BACA JUGA:
- Kini Bisa Liburan ke Malaka Tanpa Ribet! Wings Air Buka Rute Baru dari Pekanbaru
- Lion Air Siap Menghubungkan Surabaya – Labuan Bajo – Surabaya dengan Kapasitas 6.804 Kursi Selama KTT ASEAN ke-42