potensi-industri-nikel-indonesia-di-tengah-sengketa-dagang-ue
| DOC. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
Art & Culture
Potensi Industri Nikel Indonesia di tengah Sengketa Dagang UE
Devy Lubis
Mon, 03 Jul 2023
Penggunaan mobil listrik terus meningkat di seluruh penjuru dunia. Indonesia sebagai negara dengan cadangan nikel terbesar, memasuki era di mana komoditas nikel menjadi logam paling penting dalam industri baterai mobil listrik dunia.

Nikel. Sumber daya ini bisa menjadi anugerah kekayaan nasional, atau kutukan, tergantung pada pengelolaannya.

Pemerintah memiliki kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel sebagai sikap yang menunjukkan kepentingan nasional. Namun, hal tersebut juga memiliki konsekuensi yang kemudian meresahkan Uni Eropa.

Indonesia dianggap inkonsisten karena diduga melanggar aturan perdagangan World Trade Organization (WTO) pada Pasal XI Perjanjian Umum tentang Tarif dan Perdagangan tahun 1994 tentang pembatasan ekspor dan impor. Jika gugatan tersebut dapat dibuktikan di persidangan WTO, Indonesia dapat disalahkan karena melarang ekspor.

Meskipun demikian, terdapat ketentuan pengecualian yang memperbolehkan negara anggota WTO, dalam situasi tertentu, untuk mengadopsi dan mempertahankan peraturan dan kebijakan negaranya demi melindungi nilai dan kepentingan sosial yang dianggap sangat penting. Yang perlu dilakukan Indonesia adalah mempersiapkan seluruh bukti dan argumen untuk menanggapi gugatan tersebut.

Melalui buku Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional yang dirilis 26 Juni 2023, pengacara perdagangan Elisa Sugito mencoba membahas sengketa perdangan Uni Eropa dan Indonesia. Ia mempertanyakan mengapa nikel menjadi komoditas yang sangat seksi dan sangat diperhitungkan di mata Uni Eropa dan dunia.

Penulis menuangkan keilmuannya dalam bidang hukum perdagangan internasional ke dalam buku ini untuk memberikan pemahaman cara kerja hukum perdagangan internasional dan peran pentingnya dalam pengaturan perdagangan barang dan jasa internasional. Ia pun membuka ‘ruang dialog’ terhadap pemanfaatan sumber daya alam yang ada di Indonesia.

Judul: Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional Penulis: Elisa Sugito Penerbit: : PT Gramedia Pustaka Utama Tebal: 268 halaman Format: Soft Cover Harga: Rp 275.000 Terbit: 11 Juni 2023

Semangat eco-friendly menuju lingkungan rendah emisi. Kita sedang berada pada era perang dagang (trade war). Komoditas-komoditas krusial dunia diperebutkan oleh negara berkembang dan negara maju.

Tak kalah mengejutkan, perang dagang terjadi antara Indonesia dan Uni Eropa (UE). Apa yang kemudian terjadi patut diapresiasi sebagai keberanian Indonesia membela kepentingan nasional di kancah perdagangan internasional.

Pada 22 November 2019, UE mengajukan konsultasi (gugatan) ke Dispute Settlement Body WTO atas kebijakan Indonesia terkait pelarangan ekspor bahan mentah nikel (DS 592). Pada tahun yang sama, tepatnya 9 Desember 2019, Indonesia membalas dengan menggugat UE atas kebijakan terkait RED II dan Delegated Act.

Sederhananya, Indonesia menentang kebijakan Uni Eropa yang melarang sawit (CPO) Indonesia masuk ke Benua Biru.

Buku ini mengupas kasus pelarangan ekspor bijih nikel Indonesia dalam dimensi hukum perdagangan internasional serta implikasi politik dan ekonomi. Bagaimana sebenarnya

negara-negara anggota WTO terikat dengan WTO Rules, tetapi masih mengabaikan, dan bahkan sering dengan sengaja memberikan pembatasan atau pelarangan ekspor/impor demi kepentingan nasionalnya.

Nikel Indonesia: Kunci Perdagangan Internasional juga memberikan gambaran bagaimana nikel memiliki nilai penting dalam perdagangan global karena merupakan logam yang elastis, kuat, tahan korosi, sangat mudah dibentuk, memiliki titik lebur yang sangat tinggi, dan mudah dipadukan dengan logam lainnya.

Selain itu, sifat magnetik dan kimianya bermanfaat bagi baterai kendaraan listrik. Nikel sangat menjanjikan bagi masa depan dunia yang eco-friendly dan rendah emisi.
















Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru