piknik-70-an-eksplorasi-perasaan-seni-dekoratif-dan-materialitas
| DOC. GALERI NASIONAL INDONESIA
Art & Culture
Piknik 70-an: Eksplorasi Perasaan, Seni Dekoratif, dan Materialitas
Devy Lubis
Tue, 08 Aug 2023
Pameran PIKNIK ’70-an di Gedung A, Galeri Nasional Indonesia, Jakarta, 10–31 Agustus 2023, terbagi atas lima (5)-kategori presentasi. Linimasa perkembangan seni rupa pada dekade 1970-an, hasil kerjasama dengan ANRI, juga ditampilkan.

(1) Yang Liris dan Dekoratif
Bagian ini menampilkan karya-karya berasal dari pencarian kreatif pada awal Orde Baru. Karya-karyanya menitikberatkan pada perasaan dan emosi dalam memandang dunia, atau dikenal dengan istilah liris.

Sementara dekoratif merujuk pada karya seni rupa dengan penggambaran ornamen atau ragam hias yang juga banyak ditemukan sepanjang dekade ’70-an. Bagian ini turut ditandai dengan penyelenggaraan Pameran Besar Seni Lukis Indonesia di Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 1974.

(2) Bentuk-Bentuk Signifikan
Bagian ini mencoba merangkum bagaimana estetika berjalan di tiga kota yang mendominasi perkembangan seni rupa Indonesia ketika itu. Bandung, Jakarta, dan Yogyakarta.

(3) Imaji Kenusantaraan
Bagian ini menampilkan bagaimana persoalan identitas nasional menjadi subjek perupa dalam karya-karyanya. Beberapa perupa cenderung mengeksplorasi ragam hias tradisional dan etnis.

Selain itu, muncul juga Design Center Association (Decenta) yang langganan menggarap perancangan dan eksekusi elemen estetik seperti relief dan monumen. Setiap karya yang dihasilkan bernafaskan kenusantaraan.

(4) Eksplorasi Materialitas
Pada bagian ini, ditampilkan kecenderungan perupa yang banyak mengeksplorasi material lokal, serta teknik berkarya yang menonjolkan ‘ketukangan’. Beberapa perupa pun mulai menemukan ekspresi dan teknik personal. Membuat karya-karya mereka dikenal hingga saat ini.

(5) Pencarian Bentuk-Bentuk Baru
Bagian ini menyoroti penyelenggaraan Pameran Seni Rupa Baru Indonesia ‘75 di TIM.

Pada pameran ini muncul karya-karya yang pada masa itu dianggap radikal dan kontroversial. Pameran ini menjadi upaya kritik terhadap kondisi seni rupa Indonesia yang dianggap terlalu ‘tradisional’, sekaligus untuk memprovokasi semangat bermain-main yang liar dan jenaka.

Baca:
Piknik 70-an: Menikmati Sejarah Seni Rupa Indonesia
Piknik 70-an: Jejak Sadali, Bagong Kussudiardja sampai Jim Supangkat

Selain menampilkan karya-karya perupa, Pameran PIKNIK ’70-an juga menghadirkan linimasa perkembangan seni rupa pada dekade ’70-an. Ini terwujud berkat kerjasama dengan Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Lini masa menampilkan tidak hanya perkembangan seni rupa, tapi juga memasukkan konteks kondisi sosial, politik, dan ekonomi di Indonesia dan dunia ketika itu. Dengan demikian, publik bisa mendapatkan gambaran dan pemahaman yang lebih jelas terhadap kondisi di dekade tersebut.

Pameran PIKNIK ’70-an dapat dinikmati publik mulai dari 10–31 Agustus 2023 di Gedung A Galeri Nasional Indonesia. Sebelum berkunjung, publik diwajibkan melakukan registrasi melalui situs web gni.kemdikbud.go.id/kunjungi-kami.

Pembatasan kuota pengunjung dan pengaturan waktu kunjungan diterapkan oleh GNI untuk menjaga kenyamanan pengunjung dan keamanan karya.
Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru