Moscow Fashion Week 2024 yang berlangsung pada awal Maret 2024, menyoroti pengaruh Indonesia dalam dunia mode global. Perhelatan hasil kolaborasi antara Indonesian Fashion Chamber (IFC) dan Moscow Fashion Week ini diperkuat dalam BRICS+ Fashion Summit pada akhir 2023.
Ali Charisma selaku Advisory Board dari Indonesian Fashion Chamber, menekankan daya tarik yang semakin meningkat dari desain mode Indonesia di Rusia yang menandai era baru pertukaran lintas budaya dan peluang pasar.
“Brand Indonesia memiliki potensi besar di pasar Rusia karena minat yang semakin meningkat terhadap budaya, kerajinan, dan estetika desain Indonesia,” papar Ali Charisma.
Ali Charisma optimistis, partisipasi dalam Moscow Fashion Week memberi kesempatan bagi merek Indonesia untuk memamerkan bakat, kreativitas, dan inovasi di panggung internasional. Ini memungkinkan mereka mendapatkan eksposur kepada khalayak yang beragam.
“Termasuk pembeli, media, dan penggemar mode yang mengarah pada pengakuan merek, kolaborasi, dan peluang bisnis lintas batas,” jelasnya.
Moscow Fashion Week musim ini menyoroti tidak hanya minat yang sedang berkembang terhadap budaya dan desain Indonesia dalam lanskap mode Rusia, tetapi juga menekankan peran acara ini sebagai platform penting untuk kolaborasi internasional dan pertukaran budaya dalam industri mode.
Pekan mode yang dihadiri 800 undangan termasuk kalangan selebritas internasional ini mempresentasikan koleksi yang mengeksplorasi gerakan modest fashion dari desainer dari Rusia dan Indonesia. Desainer Indonesia yang terpilih untuk mewakili Indonesia dalam pekan mode ini adalah Irmasari Joedawinata.
Irmasari Joedawinata mengajak penonton dan fashionista melihat keindahan alam Indonesia melalui koleksi yang ditampilkan, seperti penggunaan bahan dan palet warna yang terinspirasi oleh lanskap alam.
Koleksi Irmasari kali ini merupakan wujud penghormatan terhadap aura tenang dari Kawah Putih yang terletak di Jawa Barat, Indonesia.
Terbentuk oleh letusan Gunung Patuha, Kawah Putih memiliki tanah yang dicampur belerang mengelilingi airnya, menampilkan warna putih-hijau khas pada batu-batunya yang berwarna cerah. Koleksi ini, yang diberi nama Kawah Gunung Patuha, mengambil inspirasi dari warna air dan kabut yang khas dari keajaiban alamnya.
Dihiasi dengan warna biru, abu-abu, mint, dan pink, warna-warna ini mewakili warna tanah dan batu yang mengelilingi Kawah Putih. Ditambahkan dengan sentuhan hijau kebiruan, koleksi ini menggunakan berbagai bahan, termasuk organza, katun, poliester, dan kain bertekstur kerut.
Sementara metode-metode yang digunakan antara lain tekstur kerut yang dibuat manual dan teknik printing menghasilkan gaya siap pakai yang mencerminkan palet menakjubkan dari Kawah Putih.
Koleksi Kawah Gunung Patuha tidak hanya merayakan keindahan alam Indonesia, tetapi juga memberikan penghormatan kepada keajaiban alam yang menginspirasi dan membentuk ekspresi seni kita.
Ini adalah gabungan dari elemen-elemen tradisional dan teknik-teknik modern, yang mencerminkan essensi dari Kawah Putih dalam seni yang bisa dikenakan.
“Menggambarkan seorang wanita yang memancarkan keanggunan, misteri, dan ketahanan, koleksi ini bertujuan untuk mengungkap pesonanya ketika seseorang menjelajahi kedalaman keunikan setiap potongan,” demikian Irmasari dalam pernyataan.