pascapandemi-orang-indonesia-pilih-brand-lokal
Ilustrasi | DOKUMENTASI PRIBADI | HO
Pascapandemi, Orang Indonesia Pilih Brand Lokal
Devy Lubis
Thu, 15 Jun 2023
Laporan WGSN mengungkapkan bahwa prioritas dan perilaku konsumen berusia muda akan menentukan tren industri ritel Indonesia di masa depan.

WGSN, perusahaan analisis tren bisnis terdepan di dunia menerbitkan laporan Asia: Markets to Watch 2023. Laporan itu menyebut lima pasar di Asia Pasifik dengan industri ritel yang berkembang pesat. Salah satunya, Indonesia.

Indonesia dinilai sebagai negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang berhasil memulihkan berbagai sektor industrinya - mulai dari produk consumer goods, ritel, hingga infrastruktur.

Sebagai negara berkembang dengan perkembangan industri e-commerce yang masif, Indonesia merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi di dunia. Setelah pandemi, PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia di 2022 mencapai nilai tertingginya sebesar 5,31% dalam kurun waktu sembilan tahun terakhir.

Indonesia juga merupakan negara dengan tingkat penetrasi internet tinggi sebesar 66% pada 2022, dengan komposisi demografi 52% dari 270 juta penduduk merupakan kaum milenial dan gen-Z yang mahir menggunakan teknologi digital. Ke depannya, prioritas dan perilaku konsumen Indonesia akan ditentukan oleh pengaruh generasi muda yang semakin dominan.

“Kini, konsumen Indonesia lebih memilih untuk mendukung brand lokal melalui inisiatif Support Lokal,” kata Annya Suhardi, APAC Consultant WGSN.

Hiperlokal gaet konsumen muda. Tren hyperlocalism, lanjutnya, akan membuka peluang bagi merek dalam negeri untuk saling berkolaborasi menciptakan produk yang memiliki nilai warisan budaya. Inisiatif tersebut juga didukung potensi ekonomi kreator yang masif di kawasan Asia Pasifik, dengan nilai belanja US$1 triliun (setara Rp15 kuadriliun).

“Sudah menjadi hal biasa bagi brand untuk bekerja sama dengan content creator guna meningkatkan penjualan dan visibiltas merek, terutama untuk konsumen berusia muda yang menunjukkan preferensi berbelanja produk lokal,” paparnya.

Peran ekonomi kreator di tengah proyeksi inflasi. Saat ini, sebagian besar perilaku konsumen di kawasan Asia Pasifik, termasuk Indonesia, memiliki preferensi untuk mencari hiburan karena tingginya tuntutan pekerjaan.

Laporan WGSN menunjukkan ekonomi kreator akan memainkan peran penting dalam membentuk tren konsumen di Indonesia. Kreativitas pan-Asia yang terinspirasi oleh nostalgia dan gerakan Support Lokal akan menjadi kekuatan brand lokal.

Selain itu, gerakan ini juga dapat mendorong industri video game Indonesia yang memiliki berbagai nilai budaya lokal untuk mencapai potensi maksimalnya.

Meskipun kawasan Asia Pasifik sudah memasuki era pascapandemi, tingginya kenaikan inflasi dan suku bunga tetap memicu kekhawatiran masyarakat mengenai kenaikan biaya hidup. Oleh karena itu, banyak konsumen yang semakin cermat dalam menentukan preferensi berbelanjanya agar sesuai dengan keinginan mereka di tengah tantangan ekonomi saat ini.



Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru