paris-mengurai-keindahan-kota-napoleon
Menara Eiffel, Paris | Foto Makhfud Sappe/LIONMAG
Destination
Paris, Mengurai Keindahan Kota Napoleon
By Ade Kristanti
Sat, 16 Jul 2022

Memandang Menara Eiffel dalam dimensi hati tentu memiliki makna tersendiri. Imajinasi langsung melayang pada sosok insinyur Gustave Eiffel.

Kota Paris, Perancis adalah kota tujuan wisata paling populer di dunia. Oleh sebagian orang Paris dikatakan kota paling romantis di seluruh dunia. Di sini  terdapat  tempat-tempat dengan berbagai atraksi menarik – kehadiran objek-objek tersebut mampu menarik banyak orang.

Selain dikenal sebagai kota romantis, Paris juga hadir sebagai surga belanja. Berbagai merek yang terkait dengan gaya hidup ada di kota ini. Begitu pula dengan kulinernya – mampu memberikan suatu kesan.
Jadi, menikmati secangkir kopi di Paris, sambil menatap sang surya pulang ke pangkuan bumi  merupakan keputusan nan tepat.

Banyak tempat menarik yang bisa dikumjungi di Paris. Misalnya Menara Eiffel, Champ de Mars, Louvre Pryamide, Arc de Triomphe,  Saint Vincent de Paul, Louvre Pont des Arts, Saint Vincent de Paul dan Moulin Rouge Paris. Semuanya punya daya tarik dan cerita. Itu yang membuat orang sulit melupakan Paris.

Gerbang Kemenangan Napoleon
Arc de triomphe de l'Étoile atau biasa dikenal Arc de Triomphe yang berarti Gapura Kemenangan berdiri  di tengah bundaran Place Charles de Gaulle, tepatnya di ujung barat Jalan Champs-Elysees, Kota Paris.
Arc de Triomphe monumen paling terkenal di Kota Paris.


Arc de Triomphe di ujung Jalan Champs-Elysees. FOTO Ade Kristanti/LIONMAG

Gapura Kemenangan termasuk gapura terbesar dalam di Kota Paris, dan syarat dengan nilai sejarah berdirinya negara Paris.  Dari sisi tata kota, Arc de Triomphe  menjadi latar belakang ansambel perkotaan di Paris.

Bangunan ini dibangun atas perintah Napoleon Bonaparte 1806 yang bertujuan untuk menghormati jasa pasukannya yang menang melawan pasukan Austria dalam pertempuran Austerlitz .

Arc de Triomphe banyak dihiasi patung dan relief yang menggambarkan perang Napoleon. Empat patung utama berada di sisi depan dan belakang menggambarkan empar perang Napoleon. Paling terkenal adalah perang Departure of The Volunteer of 1792.

Di Arc de Triomphe  juga bisa menemukan makam seorang tentara tak dikenal. Pengunjung pun dapat masuk ke museum ke Arch de Triomphe, dan naik ke puncak Arc de Triomphe.


BIGBUS Paris, bus hip-hop untuk keliling kota Paris. FOTO Makhfud Sappe/LIONMAG

Objek lain yang tak boleh dilewati adalah Saint Vincent de Paul. Arsitektur tempat ibadah klasik ini berada di tengah-tengah Kota Paris ini sangat memukau. Saint Vincent de-Paul termasuk gereja tertua di Kota Paris dedikasikan untuk Saint Vincent de Paul, yaitu orang suci dan pembaharu Khatolik di Kota Paris.  

Saint Vincent de Paul  berada posisi strategis. Di dekat  Saint Vincent de Paul banyak terdapat hotel. Umumnya wisawatan yang berkunjung ke Paris  mencari penginapan di sekitar Saint Vincent de Paul.

Menara Besi di Tepi Sungai Seine
Eiffel sebuah menara besi yang dibangun di Champ de Mars di tepi sungai Seine. Menara ini secara tidak langsung menjadi ikon global negara Perancis, sekaligus menjadi salah satu struktur bangunan terkenal di dunia.

Setiap berkunjung ke Paris,  orang pasti menyempatkan diri untuk singgah ke Menara Eiffel. Kurang lengkap kalau ke Paris belum ke Menara Eiffel.


Sampai saat ini menara Eiffel menjadi landmark paling populer di Perancis. Foto Makhfud Sappe/LIONMAG

Menara Eiffel kini menjelma menjadi salah satu menara paling dikagumi di dunia, dan dikunjungi banyak wisatawan. Bahkan Eiffel menjadi jati diri Perancis, serta simbol kekuatan.

Eiffel memiliki sejarah panjang dalam pembangunannya. Berbagai masalah pernah terjadi di menara yang saat ini digunakan sebagai pemancar radio dan pengamatan. Meski demikian, menara yang dibangun tahun 1889 tersebut bertransformasi jadi ikon romantis dunia.  Tak sedikit film, cerita fiksi, dan pagelaran penuh cinta diadakan di sini.

Menara Eiffel awalnya dibangun untuk pameran dunia, dan mengenang seratus tahun Revolusi Perancis. Abad 18 Perancis mampu melakukann revolusi yang sangat besar. Keberhasilan revolusi Perancis berpengaruh pada negara-negara Eropa lainnya.

Awal pembangunannya, sebagian warga Perancis melakukan protes. Mereka takut jika sewaktu-waktu bangunan ini ambruk, hingga menimbulkan banyak korban. Alasan lain, karena merusak pemandangan. Struktur megah tersebut menghalangi banyak hal di udara.

Senyum Mona Lisa di Louvre
Musee du Louvre atau Museum Louvre adalah museum terbesar di dunia dan monumen bersejarah di Paris, Perancis. Bangunan ini terletak di tepi kanan sungai Seine.

Masa pemerintahan Raja Philip II, museum yang berada di Istana Louvre, awalnya dibangun sebagai benteng. Kemudian bangunan ini dikembangkan lagi menjadi sebuah istana.

Sekitar tahun 1682, Raja Louis XIV sebagai penerus tahtah meninggalkan istana ini, memutuskan tinggal di Istana Versailles. Sisa-sisa benteng nan indah tersebut terlihat di ruang bawah tanah museum. Setalah beberapa kali berganti fungsi dan nama, 10 Agustus 1793 gedung megah tersebut ditetapkan sebagai museum yang memerkan karya-karya seni. Pertama dibuka, hanya ada 537 lukisan dan barang seni. Lukisan dan barang seni adalah properti gereja dan kerajaan yang disita  Pemerintah Perancis.

Kini Museum du Louvre memiliki sekitar 35 ribu karya seni. Karya seni yang paling terkenal adalah lukisan Mona Lisa, karya Leonardo da Vinci. Selain karya seni juga terdapat benda-benda yang terkait dengan peradaban Perancis dan dunia.

Tahun 2008, koleksi museum dibagi menjadi delapan departemen kuratorial, yaitu koleksi Mesir kuno, benda purbakala dari Timur Dekat, Yunani, Etruskan, Romawi, Seni Islam, Patung, Seni Dekoratif, Seni Lukis, Cetakan dan Seni Gambar.

Hal lain yang menarik dari museum ini adalah Piramida Louvre,  sebuah piramida kaca dan besi besar, dikelilingi oleh tiga piramida kecil. Di taman Museum Louvre, piramida utama berperan sebagai pintu masuk utama ke museum.

Kunci Pengikat Cinta
Pont des Arts awalnya adalah jembatan besi pertama di Paris yang dibangun di awal tahun 1800-an. Saat Perang Dunia jembatan Pont des Arts sempat kena bom – namun tetap bertahan.

Pont des Arts atau The Art Bridge adalah salah satu jembatan khusus pejalan kaki yang menghubungkan wilayah Rive Gauche (Institut de France) dan Rive droite (Palais du Louvre).

Jarak Pont des Arts dari Museum Louvre cukup dekat – berjalan kaki hanya  sekitar 10 menit.  Menyusuri jembatan sambil melihat ke bawah sungai Seine yang mengalir tenang – memberikan kisah tersendiri.
Jembatan Pont des Arts terkenal dengan jembatan cinta. Dulu banyak warga mengikat janji cinta di sini.  Mereka mengunci cinta mereka secara simbolik dengan gembok, setelah terkunci kuncinya dibuang ke sungai Seine.

Demi alasan estetika, pemerintah memutuskan membuang semua gembok, menggantinya dengan lukisan street art. Alasannya, sekitar Juni 2014 beberapa bagian besi jembatan roboh, karena tidak mampu menahan beban berat gembok.

Kalau masih mau eksplore Paris malam hari, bisa melihat kabaret di Moulin Rouge yang terletak di daerah red district Pigalle, Montmartre.  Trademark dari bangunan ini adalah kincir angin besar nan menempel pada bangunan yang seluruhnya berwarna merah.

Moulin Rouge dibangun tahun 1889, sampai sekarang masih menjadi daya tarik wisatawan. Gedung ini digunakan sebagai tempat pertunjukan kabaret atau drama musikal yang bertema politik maupun kehidupan sehari-hari.

Selamat datang di kota Paris, menikmati keindahan kota – sambil menelusuri masa lalu perabadan kota yang dijuluki sebagai kota romantis.



Share

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru