Tidak sepopuler Pantai Kuta, tetapi kecantikan Pantai Batubelig tak kalah dibandingkan pantai-pantai lain di Bali. Kelembutan pasir putihnya dan susana tenang yang ditawarkan membuat penikmat berdecak kagum.
EKSOTISME Bali telah mendunia. Saking indahnya, banyak juga yang menyebutnya ‘’nirvana’’ di dunia. Wisata pantai merupakan salah satu pemikat utama wisatawan dari berbagai jengkal bumi. Bali memang memiliki pantai-pantai cantik, mulai dari yang berombak besar hingga tenang yang ramai dikunjungi seperti Kuta.
Jika masih ada yang jarang dikunjungi, terbilang masih tersembunyi, tidak sekadar pantai tetapi juga dipercantik dengan tebing-tebing curam dan landai, itulah Pantai Batubelig. Pantai ini merupakan satu dari sekian pantai yang belum kelewat populer di Bali, tetapi sejatinya pemandangan yang dimiliki begitu cantik. Tidak kalah dibandingkan pantai-pantai lain.
Pantai Batubelig berada di pinggiran kota, sehingga kondisi alamnya menjadikan pantai tersebut memberikan suasana berbeda. Selain itu, daerah Petitenget, Seminyak, terkenal dengan tempat kulinernya. Alhasil, selain berwisata alam pengunjung juga bisa berjalan menyusuri jalanan untuk menikmati aneka menu.
Di jalanan sekitar ibis Styles Bali Petitenget, tempat saya menginap, banyak restoran, cafe, hingga warung. Sebagian besar menawarkan menu internasional. Arealnya yang, bisa dibilang, jauh dari pusat hingar bingar pariwisata Bali menjadikan kawasan ini menjadi tempat kuliner berkelas. Pantai terdekat dengan lokasi ini tidak lain Pantai Petitenget dan Pantai Batubelig.
Kedua pantai itu dalam satu garis pantai. Jaraknya pun cukup dekat. Dari informasi yang beredar, dari kedua pantai itu disebutkan Pantai Batubelig lebih menarik, lebih banyak dikunjungi wisatawan, serta juga memiliki fasilitas lengkap.
PANTAI LANDAI
Pantai Batubelig merupakan pantai landai di sekitar Kerobokan, Bali, tepatnya di sebelah utara Pantai Petitenget. Di sebelah selatan ada Seminyak, Legian, dan Kuta. Keempatnya berada dalam satu garis pantai.
Untuk bisa sampai ke pantai itu, dibutuhkan sekitar 30 menit berkendara dari Bandara Ngurah Rai. Pantai Butabelig kini sedang berkembang dan berbenah. Kondisi ini bisa dilihat dari kian banyaknya restoran, hotel, maupun vila.
Dari ibis Styles Bali Petitenget, saya berjalan kaki sekitar 30 menit menuju Pantai Batubelig, melewati jalan pintas sehingga jalanannya agak sempit. Di sepanjang jalan hotel-hotel dan vila tak pernah rehat dari pandangan mata.
Hamparan pasir putih nan memukau menyambut kedua kaki saat memijak kawasan Pantai Batubelig. Pasirnya lembut dengan ombak cukup tenang. Biru lautan yang tenang dan bersih menambah keindahan.
Sejumlah aktivitas dilakukan pengunjung selain, tentu, menanti momen mentari hendak kembali ke peraduan. Voli pantai menjadi salah satu olahraga yang dilakukan pengunjung di sini. Terlihat pula pasangan bermain bulu tangkis. Dua aktivitas olahraga itu jarang ditemui di areal pantai-pantai lain. Selebihnya, pengunjung menikmati pantai dengan duduk santai serta bermain pasir dan ombak.
Meski bersebelahan dengan Pantai Petitenget, Pantai Batubelig memiliki ombak cukup tenang sehingga sangat pas untuk bersantai sambil berjalan-jalan membasuh kaki dan bermain air. Meski demikian, pada beberapa spot tertancap bendera merah, peringatan bahaya karena terdapat pertemuan arus ombak yang mampu menyeret manusia ke tengah laut.
LAKSANA KUTA
Deretan kursi pantai dilengkapi payung turut mempercantik suasana Pantai Batubelig. Mirip dengan sajian Pantai Kuta. Kursi-kursi pantai berwarna biru ini didominasi wisatawan asing yang sedang bersantai. Ada yang hanya tiduran, dipijat, bahkan sambil membaca. Sesekali mereka turun ke pantai, bermain air laut yang cukup tenang. Kondisi yang benar-benar pas untuk bersantai dan refreshing. Setelah sekian lama, mereka kembali ke kursi. Kadang kembali lagi ke pantai.
Jika ada yang berbeda dengan Kuta, tidak lain tiadanya aktivitas surfing di Pantai Batubelig. Bisa dimaklumi karena ombaknya terbilang tenang.
Di sepanjang pantai banyak ditemui penjual kerang. Mereka menjajakan kerang dalam berbagai ukuran, mulai kecil hingga sangat besar. Tekstur-tekstur khas kerang membuatnya kian menarik. Warnanya pun beragam, putih, coklat, maupun membentuk pola. Kerang merupakan salah satu cindermata khas Pantai Batubelig.
MENANTI SUNSET
Saat menanti sang mentari ke peraduan di pantai yang bisa ditempuh lebih kurang 15 menit berjalan kaki dari Pantai Petitenget ini, pengunjung bisa mendatangi warung kecil hingga resto penjual makanan dan minuman di tepi pantai. Tinggal pilih di tempat seperti apa saat menantikan sunset.
Cahaya terang matahari mulai redup berganti memerah. Arak-arakan awan turut menambah keindahan sore itu. Lampu-lampu cafe mulai menyala, menerangi tepi Pantai Batubelig. Semakin cantik suasana, bahkan cenderung romantis.
Pengunjung mulai memenuhi cafe-cafe untuk menyaksikan fenomena keindahan alam ini. Banyak pula yang menantikannya sembari duduk di pasir pantai. Seturut mentari terbenam itu pula berakhirlah kunjungan saya di Pantai Batubelig.