Sepanjang tahun ini, Galeri Nasional Indonesia mengagendakan serangkaian pameran fisik antara lain MANIFESTO VIII 2022 dan pameran internasional lukisan cat air IWS Indonesia, serta pameran tunggal seperti Solilokui.
Tema ‘perempuan' di ranah seni memungkas serangkaian agenda sekaligus ekshibisi yang diluncurkan Galeri Nasional Indonesia sepanjang 2021. Dialog daring bertajuk Perempuan: Antara Citraan Gambar dan Realitas itu berlangsung 17 Desember lalu, dengan sederet pegiat seni antara lain Citra Smara Dewi (kurator Galeri Nasional Indonesia, pengajar FSRD IKJ), Inda C. Noerhadi (Direktur Cemara 6 Galeri/Toeti Heraty Museum), Suwarno Wisetrotomo (kurator GNI dan anggota Dewan Kebudayaan DIY), dan Ira Adriati (Peneliti Seni Rupa).
Secara historiografi seni rupa Indonesia bisa dikatakan belum optimal dalam mengangkat peran perupa perempuan, padahal banyak sosok perupa perempuan yang berperan dalam pengembangan wajah seni rupa nasional. Kontribusi perupa perempuan dalam perkembangan seni rupa Indonesia ini dihadirkan melalui karya-karya koleksi Galeri Nasional Indonesia dan karya seni rupa lainnya yang diciptakan perupa perempuan, serta karya seni rupa bertemakan perempuan yang diciptakan perupa laki-laki.
Kepala Galeri Nasional Indonesia Pustanto pada kesempatan itu berharap dialog dapat mendorong lebih banyak perbincangan dan kajian mendalam mengenai talenta dan peran perupa perempuan Indonesia. "Semoga kita bisa belajar lebih banyak tentang sosok perempuan perupa yang memiliki identitas dan gagasan kuat, yang memiliki andil besar dalam membentuk seni rupa Indonesia. Juga muncul kajian yang lebih mendalam sehingga sejarah seni rupa Indonesia semakin kaya."
Selama 2021, Galeri menyelenggarakan enam pameran temporer yang seluruhnya digelar dalam format daring di laman https://galnasonline.id. Pameran-pameran tersebut adalah Pameran Seni Rupa Koleksi Nasional #3 "POROS"; Pameran Seni Rupa dalam Rangka Temu Karya Taman Budaya (TKTB) se-Indonesia XX "RESTART"; Pameran Seni Rupa Nusantara 2021 "Terra (In)Cognita"; Pameran Lukisan Koleksi Galeri Nasional Indonesia dan Museum Seni Ketimuran, Moskow "Zaman Peralihan"; Pameran Tunggal Setiawan Sabana "KITAB: Jagat Kertas Dalam Renungan"; dan Pameran Internasional Komunitas Lukis Cat Air Indonesia (KOLCAI) 2021 "Awaken".
Keseluruhan pameran tersebut berhasil menampilkan 379 karya dari 308 seniman baik dalam maupun luar negeri, yang terdiri dari patung publik/monumen, relief, mural, patung, instalasi, seni grafis, fotografi, keramik, video art, dan seni media.
Selain pameran, Galeri juga menjalankan program edukasi dan publikasi untuk pelajar, guru, perupa, komunitas seni, dan masyarakat luas. Beberapa program edukasi yang diselenggarakan di tahun ini antara lain: Tur Virtual Pameran Tetap Koleksi Galeri Nasional Indonesia; Workshop Daring Woven Photographs GNI bersama Patriot Mukmin; Workshop Mengenal Seni Grafis; Lokakarya Kurasi Kurator Muda; dan rangkaian Bicara Rupa yang terdiri dari dua format, yakni diskusi daring dengan tema "Seri Sejarah Seni Rupa Modern Indonesia" dan format video yang menampilkan perbincangan dengan pelaku seni, yakni Ade Darmawan dan Heri Pemad.
Sementara untuk program publikasi, Galeri menerbitkan beberapa judul buku antara lain Kreativitas Anak Galeri Nasional Indonesia: Seri Maestro Seni Lukis Indonesia, Retrospeksi Nasjah Djamin, dan Seni Grafis Kenusantaraan: Kajian Koleksi Galeri Nasional Indonesia era 1950-an hingga 1970-an. Galeri juga merilis Film Dokumenter Tokoh Seni Rupa Indonesia Heri Dono Heridonology yang tayang awal 2022.
Galeri juga melakukan perawatan koleksi dalam bentuk konservasi, yang pada tahun ini dilakukan terhadap 306 karya koleksi, terdiri dari lukisan, patung, kriya, dan instalasi. Hal ini dilakukan secara rutin untuk memastikan karya koleksi Galeri tetap terawat dan terpelihara dengan baik.
Menutup tahun 2021, Galeri Nasional Indonesia menerima penghargaan dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi atas prestasinya sebagai unit kerja pelayanan berpredikat menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK). Penghargaan ini merupakan pencapaian bersama antara Galeri dengan seluruh stakeholder yang telah bekerja sama mendukung dan berupaya mendorong Galeri menjadi lembaga dengan SDM yang akuntabel, bebas dari korupsi, dan dapat selalu memberikan pelayanan prima bagi publik.
Melanjutkan kinerja positif yang telah dilakukan dan terus melakukan pengembangan untuk kerja yang lebih baik, sepanjang tahun ini Galeri mengagendakan kembali penyelenggaraan pameran temporer secara fisik. Di antaranya:
- Pameran Seni Rupa Kontemporer Indonesia MANIFESTO VIII 2022
- Pameran "Para Sekutu yang Tidak Bisa Berkata Tidak"
- Pameran Tunggal Otty Widasari "Partisan"
- Pameran Indonesian Women Artists #3 "Infusions in to Contemporary Art"
- Pameran "Botanical Art for Friendship"
- Pameran Tunggal Joko Kisworo "Ngelmu Begja"
- Pameran Tunggal Seni Rupa Tulus Warsito "Dimensi-Dimensi"
- Pameran Tunggal Patung Yusman "Pak Dirman: Indonesia 1949"
- Pameran Tunggal Kokoh Nugroho "Solilokui"
- Pameran Tunggal Dadang Christanto "Menunggu Kereta yang Tak Kembali"
- Pameran Internasional Lukisan Cat Air IWS Indonesia
Melengkapi agenda pameran, Galeri juga tetap menjalankan program-program edukasi dan publikasi, antara lain tur virtual pameran tetap koleksi galeri, menjadi apresiator seni terhebat, edukasi kreatif, workshop sketsa, diskusi bicara rupa, pembuatan video edukasi seri tokoh seni rupa Indonesia serta film dokumenter tokoh seni rupa Indonesia.