Penulis kenamaan Hong Kong yang telah memenangkan berbagai penghargaan, Chan Ho-Kei, turut memeriahkan Festival Literasi Ruang Tengah. Diskusi berjudul “A Conversation on the Motivations and Challenges of Being a Crime Writer in Asia” ini berlangsung, 31 Juli 2022.
Bersama host Gustika Jusuf-Hatta, Chan Ko-Hei membagikan pengalamannya selama penulisan novel misterinya.
“Gramedia Pustaka Utama telah menerbitkan dua karya Chan Ho-Kei, berjudul The Borrowed (13.67) dan Putri Kedua (Second Sister),” terang Juliana Tan, editor fiksi Gramedia Pustaka Utama.
“Kehebatan Chan Ho-Kei dalam menciptakan karakter dan alur dalam cerita memang layak dikagumi, sehingga kedua buku ini mendapatkan tanggapan positif dari pembaca,” imbuhnya.
Chan Ho-Kei telah memenangkan Penghargaan Penulis Cerita Misteri di Taiwan. Hingga saat ini, buku The Borrowed (13.67) telah diterbitkan di 13 negara. Hal itu membuktikan bahwa novel misteri Asia ini mulai diterima kalangan luas. Buku ini terdiri atas 6 bagian cerita tentang kehidupan di Hong Kong.
Dalam buku The Borrowed (13.67), Chan Ho-Kei menyajikan kasus-kasus yang harus dipecahkan oleh detektif Kwan Chun-dok bersama anak didiknya, Sonny Lok. Kepiawaian Chan Ho-kei dalam menciptakan karakter yang genius dengan kemampuan analisis deduksi memang luar biasa.
Dengan penciptaan kronologi yang terbalik, Chan Ho-Kei berhasil membuat alur penceritaan makin menarik. Tak hanya misteri biasa, ide cerita Chan Ho-Kei sangat beragam. Sesuai perkembangan zaman, ia juga mengangkat tema cyber bullying seperti yang tertuang dalam novel bestseller-nya, Putri Kedua (Second Sister).
Pada acara ini, jelas Juliana, Chan Ho-Kei membagikan pengalamannya sebagai penulis dalam membuat jalan cerita yang bersinggungan dengan penegakan hukum dan perundungan dunia maya.
“Kita akan menyimak bagaimana Chan Ho-Kei melakukan risetnya tentang kasus-kasus dalam The Borrowed (13.67) dan Putri Kedua (Second Sister). Selain itu, Chan Ho-Kei akan berbagi cerita tentang tantangan menjadi penulis novel kriminal di Asia.”