meramu-mediterania-bali-dan-cita-rasa-global
The Tuscan | Dokumentasi Byrd House
Culinary
Meramu Mediterania, Bali, dan Cita Rasa Global
Devy Lubis
Mon, 15 Sep 2025

Dari dapur yang hangat Livorno hingga pantai Sanur yang begitu tenang, Luca Masini menjadikan Byrd House sebagai panggung kuliner pesisir yang elegan, inklusif, dan penuh cerita.

Di tepi pantai Sanur, Bali, berdiri sebuah restoran yang telah menjadi magnet baru bagi pecinta kuliner: Byrd House. Lebih dari sekadar tempat bersantai dengan pemandangan laut yang menenangkan, Byrd House dikenal karena menawarkan pengalaman bersantap yang elegan dan berkelas, tanpa kehilangan kehangatan khas pesisir.

Nama besar di balik transformasi itu adalah Luca Masini, chef asal Italia yang meramu warisan Mediterania dengan energi modern Bali.

Bagi Luca, makanan bukan sekadar hidangan di meja, melainkan cerita hidup. Lahir dan besar di Livorno, sebuah kota pelabuhan di Italia, ia tumbuh dengan tradisi keluarga yang kental. “Bagi orang Italia, wajar bagi anak-anak untuk menghabiskan banyak waktu di sekitar meja makan. Sejak kecil, saya selalu penasaran mencoba makanan baru,” kenangnya. 


Mezze Plater Dok. Byrd House

Rasa ingin tahu itu membawanya masuk ke dapur sejak usia 16 tahun, dan dalam kurun waktu singkat, karier profesionalnya menanjak pesat.

Pada usia 20, Luca berani meninggalkan Italia demi mengeksplorasi dunia kuliner internasional. London, Australia, dan Singapura menjadi panggung pembelajaran sebelum ia akhirnya menemukan rumah barunya di Bali.

Di setiap perantauan, ia memungut inspirasi: teknik memasak modern di Eropa, pengaruh Asia yang segar, hingga cara menghadirkan ‘kehangatan’ dalam sebuah pengalaman bersantap. Semua itu kini berpadu di Byrd House.

Menu di bawah arahan Luca merefleksikan filosofi memasaknya: elegan namun sederhana. Pasta buatan tangan, pizza oven kayu, hingga seafood segar disajikan dengan pendekatan yang menghormati esensi setiap bahan, tapi tak takut dengan sentuhan inovasi.

“Saya percaya pendekatan inovatif menghasilkan hasil terbaik tanpa mengorbankan resep,” ujarnya. Prinsip itu pula yang membuat Byrd House tampil berbeda: modern, inklusif, sekaligus ramah bagi semua selera—termasuk vegetarian, vegan, maupun mereka yang membutuhkan opsi bebas gluten.

Beberapa kreasinya bahkan lahir dari pengalaman personal. Spaghetti Pesto Trapanese dengan udang macan adalah favorit pribadi, sementara Casserole Udang dan Kerang ia dedikasikan untuk cita rasa dapur ibunya di Livorno.

Dari Sydney, ia membawa inspirasi untuk menciptakan Tortelli Salmon Asap dengan caviar salmon, sedangkan sisi manisnya tampak dalam Paris Brest Kacang Hazelnut dan Parfait Kue Keju Mangga yang memadukan elegansi Prancis dengan kesegaran tropis Bali.

Namun, bukan hanya menu yang membuat Byrd House istimewa. Restoran ini dirancang sebagai ruang pertemuan antara tradisi dan gaya hidup modern. Dengan interior kontemporer yang hangat, suasana ramah keluarga, dan panorama laut yang menenangkan, Byrd House menghadirkan pengalaman kuliner yang holistik: makan, bersosialisasi, dan menikmati kehidupan pesisir.

Di bawah kepemimpinan Luca, Byrd House menjelma menjadi lebih dari sekadar restoran tepi pantai. Ia adalah simbol pertemuan antara warisan dan inovasi, antara Italia dan Bali, antara tradisi dan globalisasi kuliner.

Setiap hidangan adalah undangan untuk menikmati perjalanan panjang seorang chef yang meninggalkan kampung halamannya demi menyajikan pengalaman baru di meja makan.

Sanur mungkin telah lama dikenal dengan pesonanya sebagai destinasi tenang di Bali. Namun, berkat Luca, kini ia juga menyimpan sebuah landmark kuliner yang menghubungkan dunia—dari Livorno hingga Sanur, dari Mediterania hingga Nusantara.***


Share
Sample Banner 1

Pilihan Redaksi

Berita Terpopuler

Berita Terbaru