Galeri Nasional Indonesia berkolaborasi dengan Komunitas SeniNGrafis dan Krack Printmaking Collective menggelar workshop seni grafis bertajuk ‘The Cutting Edge: Easy and Simple Ways to Make More Art’ di Jakarta, 11 Desember 2024. Workshop ini merupakan bagian dari rangkaian program Festival Seni Cetak Grafis ‘Trilogia’ yang berlangsung di Yogyakarta, 7-20 Desember 2024.
Workshop ‘The Cutting Edge’ dipandu anggota Komunitas SeniNGrafis Arif Hidayat, A. Delano Wibowo (Adel) dan Livia Trifena (Livi). Kegiatan kreatif ini dimeriahkan antusiasme anggota Indonesian Heritage Society (IHS) yang datang dari berbagai negara.
Seniman grafis Arif Hidayat mengatakan, workshop ini memberikan pengetahuan sekaligus pengalaman baru terkait praktik penciptaan karya grafis kepada mereka yang awam dengan seni grafis.
“Workshop ini ditujukan untuk memberikan pandangan bahwa seni itu mudah, menyenangkan, dan dapat dilakukan oleh semua orang, sekaligus mematahkan anggapan bahwa seni itu njlimet dan rumit,” ungkapnya.
Untuk menunjukkan hal tersebut, Arif dan anggota Komunitas SeniNGrafis lainnya membekali peserta dengan pengetahuan terkait seni grafis khususnya teknik-teknik cetak yang beragam. Para anggota Komunitas SeniNGrafis juga secara intens mendampingi para peserta selama proses pembuatan karya.
Para peserta berkesempatan membuat karya seni grafis melalui teknik cetak tinggi dengan media lino. Metode tersebut tidak hanya diaplikasikan ke dalam media kertas, namun juga ke media-media yang merupakan produk fesyen atau aksesori sehari-hari seperti tote bag, scarf, bandana, dan kaus.
Hasil karya grafis yang telah dibuat dalam workshop ini jadi kenang-kenangan untuk setiap peserta. “Harapannya, workshop ini dapat meningkatkan minat terhadap seni grafis dan berkontribusi dalam memperluas popularitasnya di Indonesia,” kata Arif, menambahkan.
Jarot Mahendra, Penanggung Jawab Galeri Nasional Indonesia berharap, kegiatan seperti ini dapat terus diadakan secara berkelanjutan untuk publik secara luas. Sehingga membuka kesempatan bagi masyarakat untuk lebih mengenal seni grafis, sekaligus mendorong eksplorasi media mengingat pengaplikasian seni grafis dapat sangat luas dan beragam.
“Program kolaborasi yang inklusif dan edukatif ini merupakan wujud dukungan Galeri Nasional Indonesia dalam mengaktifkan kantong-kantong seni, sekaligus media untuk membangun interaksi yang lebih intens antara seniman dan masyarakat umum, serta memberikan kesempatan bagi keterlibatan publik dalam mendorong perkembangan seni rupa di Indonesia,” tutur Jarot.***