Hidup serbacepat. Jadwal padat. Aktivitas urban seringkali membuat masyarakat Indonesia kurang memperhatikan apa yang mereka konsumsi.
Hal ini dibuktikan lewat data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan yang menunjukkan bahwa 95,5% masyarakat masih kekurangan serat pangan. Padahal, kekurangan serat bisa menghadirkan dampak kurang baik bagi kesehatan. Sembelit, kenaikan berat badan, hingga meningkatnya kadar kolesterol.
Untuk memenuhi kebutuhan serat harian, masyarakat pun mulai beralih ke cara yang lebih praktis yakni dengan mengkonsumsi suplemen. Salah satunya, dalam bentuk minuman serbuk. Namun sayangnya, tidak semua minuman serat aman dikonsumsi dalam jangka panjang.
Ahli Gizi Rachel Olsen mengatakan, banyak orang berpikir minuman serat yang memberikan efek secara langsung dapat menjadi cara efektif untuk menurunkan berat badan karena makin sedikit makanan yang diserap oleh tubuh. Namun, lanjutnya, anggapan tersebut keliru.
“Minuman serat yang langsung membuat Anda sakit perut dan bolak-balik ke toilet malah dapat mengeluarkan nutrisi baik dari makanan serta minuman yang telah dikonsumsi. Sehingga, tidak baik untuk kesehatan jangka panjang,” ungkapnya, 21 Juli 2023.
